45 // MIMPI BURUK

8.9K 552 48
                                    

Haii guys?? Apa kabar nih???  Siapa yang udah nungguin cerita ini??

Mau tanya kalian...

TIM HAPPY ENDING

OR

TIM SAD ENDING

👆👆👆👆👆

Silahkan komen ya guys!!

Happy reading ❤️!

🍓🍓🍓

Tak terasa satu bulan berlalu begitu cepatnya, semua berjalan seperti biasa, hanya saja mereka merasakan kehilangan akan seseorang yang selama satu bulan ini menghilang, tanpa kabar, tanpa jejak. Mereka benar-benar merasakan kehilangan sosok seorang KANAYA. Tidak ada lagi Naya yang dingin, ketus, sadis, kaku, dan yang lain-lain. Terutama Nara, Kevin, Kenan dan orang tua Naya.

Kevin, menjadi sosok yang lebih dingin dari sebelumnya. Bicara hanya seperlunya dan hanya kata 'Ya', 'Hm',  'Tidak', tidak ada kata lain selain ketiga kata tersebut yang keluar dari bibir Kevin. Nara?, Nara sekarang menjadi pribadi yang lebih tertutup dan dingin dari sebelumnya. Kenan, sama seperti Nara. Kenan selalu menguatkan Nara. Seperti pesan, Naya pada Kenan saat itu.

Menjalani hari-hari tanpa orang tersayang kita, terasa berat dan waktu berputar seolah begitu lambat. Tidak ada tawa, yang terdengar. Hanya keheningan, dengan keadaan sunyi seolah mereka bersama Naya, karena Naya suka sunyi. Sampai kapanpun tidak ada yang bisa menggantikan Naya.

Tentang Naya, belum ada kabar lagi dari pihak maskapai. Mereka sangat berharap bahwa Naya selamat, tapi kembali lagi pada Nara, Kevin dan Kenan yang melihat dengan jelas, Naya masuk pesawat dan pesawat mengudara. Ada harapan terselip di hati mereka, Naya selamat dan bisa bersama-sama mereka kembali.

Kabar medusa yang menghancurkan segalanya, sudah tidak berbentuk. Fani dan Vano belum mati, hanya tersiksa. Mati secara perlahan. Nara, Kevin dan Kenan sengaja melakukan itu, karena ingin melihat kedua orang itu menderita, merasakan sakit.

Vanya dkk, Agam dan Zidan masih berusaha kembali mendekati sahabat mereka, tapi tidak ada respon dari Nara, Kevin dan Kenan. Tidak ada lagi candaan yang mengundang tawa. Jika kalian mau tau kabar Rey, Rey dikirim jauh ke negri orang oleh Bian, karena marah atas sikap putranya tersebut.

🍑🍑🍑

"Gimana bang, udah berhasil?" Gavin menggeleng lesu. Seberapa keras ia berusaha, Naya tetap susah dilacak dengan apa pun. Ardi menunduk lemas, sudah satu bulan ini mereka berempat berusaha mencari titik dimana Naya berada. Tapi tidak ada satu pun hasil yang mereka dapat.

Vegar membuang nafas kasar. "Kita enggak mungkin menemukan Queen, jika bukan Queen sendiri yang memberi sinyal kepada kita atau Queen sendiri yang mungkin kembali kepada kita,"

"Tapi Naya gak mungkin mati hanya karena itu Bang!! Naya gak mungkin ninggalin gua!!" Suara Nara bergetar, menahan tangis.

Gavin, Ardi dan Vegar saling pandang, bingung harus bagaimana lagi. Mereka juga sedih, kehilangan Queen mereka, tidak ada pemimpin di TBR yang sebaik Naya mungkin. "Sebaiknya kamu istirahat dulu. Tenang in pikiran mu." Nara bangkit tanpa mengucapkan sepatah katapun.

𝑭𝒂𝒌𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 𝑪𝒐𝒍𝒅 𝑮𝒊𝒓𝒍 [𝐒 𝐄 𝐋 𝐄 𝐒 𝐀 𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang