UJI COBA

229 38 39
                                    

Dari pembicaraan Sima, Solar, dan Jack, merek memutuskan untuk segera menguji cobanya pada Ice. 

"Ice, apa kami boleh mengujinya padamu?" tanya Jack.

Ice memiringkan kepalanya, "Untuk apa?" tanyanya.

"Tentu saja untuk melihat efek samping cairan ini," jawab Solar kaku.

"Kenapa harus Ice?" tanya Ice dengan pulusnya.

Ya Allah, tabahkanlah hambamu ini..! Solar membatin sambil memegang dadanya. Mode lebaynya kumat, tuh.

Sret!

Hali menggeser Solar lalu bicara dengan bahasa wajah, 'Minggir kau.'

Dan tentunya dibalas oleh Solar, 'Ngegas terus heran, deh!'

Kalian pikir berhenti sampai di situ saja??


Tidak semudah itu...


Mode percakapan wajah...

ON


Hali: 'Diam kau, Bensin!'

Solar: 'Apa kau berpikir bahwa diriku ini takut?! Tentu tidak!'

Hali: 'Tukang boros kata!'

Solar: 'Tsundere akut!'

Hali: 'Gak peduli, tuh!'

Solar: 'PIKACHU, TUH, JELEK!!'

Hali: 'Habis ini jangan kemana-mana.'

Solar: 'Bweekk!! Kubilangin--'

SET!!

"ADEH!!!! SAKIT!!"

"Kalian dari tadi ngomong pakai wajah! Menyusahkan tahu! Aku sang Author-lah yang harus menerjemahkannya!!" Sima berseru kesal tanpa melepas kedua capitnya yang bagai kepiting dari telinga 2 elemen.

"Ampun, Sima!! Habisnya Kak Hali cari gara-gara!" seru Solar.

"Aku tak bersalah. Titik." Sedangkan Hali hanya menjawab singkat bin padat bin jelas, tapi dengan muka ngegas. 

Ingat. MUKA NGEGAS.

"Hali, Please... Jangan keluarin raut kayak gitu. Rasanya seperti aku ingin menimpukmu dengan biskuit legend Yaya," kata Sima sambil menutup matanya (bukan pakai tangan).

"Iya, tapi lepasin dulu! Sakit," balas Hali. 

Akhirnya, dengan harapan agar Hali tak membuat muka aneh lagi, Sima pun melepaskan capitnya.

Wait.

Kenapa sekarang malah jadi kayak dongeng?!

Sudahlah.

Kembali ke laptop~

Gempa menepuk pundak Ice, "Begini, kamu ingat saat kedua makhluk (Jack dan Solar) ini menusukkan sebuah benda yang bahkan bisa membuat seseorang naik keatas kursi atau bolos sekolah--"

"Ah, Ice ingat!"

Sip. Dipotong sama Ice.

Puk!

Hali menepuk-nepuk pundak Gempa dengan pelan. "Mungkin lain kali yang pendek saja," katanya.

"Gitu, ya."

Sima tersenyum iba.

"Apa Ice sudah ingat? Waktu itu kulihat mereka berdua menyuntikmu," kata Sima.

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang