BERTEMU

127 26 41
                                    

Ali (Hali), Vian (Gempa), Leon (Blaze), Noel (Ice), Thorn (Thor), Gerald (Solar), dan Alma (Sima) berjalan perlahan mengikuti para penjaga.

Mereka telah sampai di Kerajaan Kristal. Suasananya agak berbeda dengan Kerajaan Poder, kerajaan yang sebelumnya mereka kunjungi.

Jika di Kerajaan Poder masih ada preman, maka di Kerajaan Kristal sebaliknya. Kerajaan Kristal sangat memperhatikan kesejahteraan penduduknya. Karena itu, akan sangat disayangkan kalau kerajaan yang baik ini menghilang. Apalagi, Kerajaan Kristal adalah salah satu kerajaan paling penting.

Tanpa disuruh, Alma dan Leon-

Sial, kalau begini kalian pasti gak bakal ingat. Begini saja, deh...

Tanpa disuruh, Sima dan Blaze berlari-lari kecil melihat-lihat istana. Persis seperti orang kampungan yang diajak ke kota.

"Hebat! Luas sekali!" seru Blaze sambil berlari-lari.

Tak jauh berbeda dari Blaze, Sima juga berlari kesana-kemari. Sesekali ia diam di tempat mengagumi beberapa hiasan.

"Lukisannya cantik..!! Wah, patungnya juga bagus!!"

Sementara itu, ada Hali dan Gempa yang malunya minta ampun. Sedangkan Solar sudah tutup mata, dan Thorn menenangkannya.

"Tenang, Gerald... Mereka gak akan mati, kok...," kata Thorn.

Solar makin overthinking. 'TOLONG! AKU INGIN MENGHILANG SAJA SAKING MALUNYA!!'

"A-Alma, Leon... Jangan lari-lari. I-ini bukan lapangan, yang sopan...!" seru Hali tertahan.

"Benar. Kalian tidak sopan sekali...!" tambah Gempa resah.

Sima dan Blaze tersentak kaget, menunduk, lalu berjalan kembali. Gempa berjalan menuju seorang pengawal yang tampak memperhatikan mereka sedari tadi.

"T-tolong maafkan saudara kami... M-mereka memang sangat heboh pada hal baru...," kata Gempa pelan.

Pengawal itu diam lalu mengangguk. Ia berpikir, 'Kasihan sekali mereka. Padahal, lukisan dan patung hiasan begini sudah biasa. Tapi mereka seakan tak pernah melihatnya...'

Tampaknya, pencitraan Sima dan Blaze cukup membuat pengawal itu bersimpati.

Sementara itu, Solar hanya bisa melongo. Ia kagum pada kakaknya yang bisa memanfaatkan sifat aktifnya dengan baik. Dia pikir, Blaze hanya bisa mengacau dan main ayam. Solar terharu. Akhirnya sang kakak bisa menggunakan otaknya dengan baik.

'Kak Blaze... Aku sangat terharu padamu, Kak! Akhirnya... otakmu bisa lurus dan tidak miring lagi!

Lupakan Solar. Kita fokus ke yang lain saja.

"Sebentar lagi kita akan sampai ke ruang Raja. Tundukkan kepala kalian," kata seorang pengawal.

Ketujuh anak itu mengangguk tegang.

Krieet...

Pintu terbuka.

Blaze tertegun. Rindu...

Mata Aqua yang sayu dan besar, wajah tanpa senyuman, dan tatapannya yang menusuk...

Ice...!!

"Masuklah."

Para pengawal keluar dari ruangan, meninggalkan 7 anak remaja yang kebingungan harus apa.

Hening sejenak.

"Kemari."

Perintah Raja...

Walau singkat, namun setiap katanya penuh tekanan. Absolut. Dia adalah penguasa di Kerajaan Kristal, semua perintahnya adalah absolut.

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang