Duo Pinter

141 22 56
                                    

Pasti pada penasaran gimana nasibnya si Tahu Terbang sama Jack :)

Baca kuy >:V

.

.

.

.

.

"Sial..."

Baru memulai cerita, sudah diawali dengan umpatan. Sopankah begitu? Tentu tidak.

"Berhenti mengumpat, Taufan..."

Jack memandang Taufan dengan raut wajah lelah. Entah sudah berapa kali si Manik Biru itu mengumpat.

"Sakit sekali, Jack... Tenagaku terkuras...!" seru Taufan tertahan. Berkali-kali ringisan kecil keluar dari mulutnya.

"Aku juga, Fan... Tapi bersyukurlah para singa itu tak memakan kita...," balas Jack lemas. Sama seperti Taufan, ia juga mengalami pendarahan walau tidak begitu parah. Ia sudah merobek salah satu bagian bajunya (untung saja ia memakai baju yang agak panjang, alias bukan kaos pendek) untuk menahan darah yang terus mengalir, Taufan juga melakukan hal yang sama.

Saat ini, Taufan dan Jack sedang tidur telentang di dalam sebuah gua yang entah di mana letaknya. Keduanya sama-sama malas untuk bangkit karena terlalu lelah.

"Jack, apa wajar kalau singa-singa itu tak memakan kita?" tanya Taufan pelan.

"Sangat-sangat tidak wajar, Fan. Ini memang dunia lain, tapi rasanya perbedaan sifat pada hewan di sini dan di dunia kita sangat tidak masuk akal," jawab Jack. Tidak, bukan itu yang ingin ia katakan...

"Jack, kau menahan napas," ujar Taufan datar.

Jack sadar lalu segera mengambil oksigen sebanyak mungkin. Melamun tanpa bernapas, kebiasaan buruk Jack.

"Apa kau memikirkan hal yang sama denganku?" tanya Taufan pada Jack.

Keduanya terdiam.

"Memangnya apa yang kau pikirkan?" tanya Jack.

"Para singa itu tidak memakan kita. Mereka malah menyeret dan meninggalkan kita di gua ini... Mereka tak banyak menyakiti kita, bahkan saat menyeret kita tadi, aku bisa merasakan mereka hanya menggigit celanaku," jelas Taufan.

Jack mengangguk. "Aku juga memikirkan itu. Itu terlalu aneh," katanya.

"Seakan, mereka tak ingin membiarkan kita mati..."

Sudah cukup mereka terkejut karena singa-singa itu tak membunuh mereka di tempat (saat bertarung), sekarang malah tambah terkejut karena masih hidup sampai sekarang. Dan mereka bersyukur atas hal itu.

Jack kembali melamun (setelah berkali-kali diingatkan Taufan agar tetap bernapas). Apa benar DIA yang melakukan ini...?

"Mencurigakan."

Jack menoleh kearah Taufan. "Apa?"

"Sejak kedatangan Ice, rasanya semua hal jadi tak bisa dipercaya," kata Taufan sinis.

"Kau... tak menyukai anak itu?" tanya Jack pelan. Sedikit terkejut karena Taufan menyindir Ice dengan nada sinis dan... benci?

"Tch..."

Taufan berdecih kesal. "Aku tidak tahu kenapa. Melihatnya membuatku kesal," jawabnya. Memang beberapa waktu yang lalu dia dan Ice sudah berdamai. Tapi itu tak menghilangan rasa tak suka Taufan pada anak itu. Ia sendiri juga heran.

"Ssh..." Jack meringis sambil mencoba bangkit, setidaknya duduk. Setelah berhasil, ia menyandarkan kepalanya ke dinding gua.

"Jangan salahkan anak itu, Fan... Dia tidak bersalah...," gumamnya.

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang