Hutan Malam

104 23 13
                                    

Kita beralih ke Taufan dan Jack.

"Sudah sehari berlalu. Apa kau masih berharap mereka datang?" Jack bertanya pelan pada Taufan.

"Aku... masih menunggu," jawab Taufan.

Jack menghela napas. Lelah menegur temannya yang satu ini.

Sejak tertangkap dan terkurung di gua, mereka berdua berharap diselamatkan oleh yang lainnya. Tapi sampai malam tiba, tak ada apapun. Jack menyerah, tapi Taufan tidak. Taufan masih menunggu...

"Dengar, Taufan. Kali ini, jangan malas menggunakan otakmu," ujar Jack tajam. Tangannya mencengkram erat bahu Taufan.

"A-apa...?"

"Pikirkan. Saat ini, kita masih baik-baik saja. Kita bisa bertahan selama mungkin sampai bantuan datang. Tapi, Ice tak bisa menunggu. Terlambat menyelamatkan, bukan hanya dia dan kerajaan ini yang akan kena, tapi juga kalian. Keselamatan semua orang dan beberapa keuntungan lainnya lebih baik daripada keselamatan 2 orang tapi lebih banyak kerugiannya."

Taufan bungkam mendengar penjelasan Jack.

Jack berjalan ke pojok gua lalu bersandar.

"Lupakan saja."

Taufan menunduk. Jadi, mereka akan menyelamatkan Ice tanpa kami...? Hah... Kurasa aku kecewa...

Disaat Taufan sedang merasa kecewa, Jack asyik berpikir.

Sial, siapa sebenarnya pengkhianat di antara kami?!

Mereka sama-sama mencurigakan...!

Siapa?! Siapa sebenarnya?!

Jack tersentak.

Tunggu... Selain aku dan Taufan, Solar juga pintar...

Bagaimana kalau ternyata, dia adalah target selanjutnya? EH- Tapi Solar juga mencurigakan...

AHH! KEPALAKU MAU PECAH RASANYA!!

Jack mengacak-acak rambutnya frustasi. Disaat seperti ini, ia jadi mau seperti Blaze, atau sekalian saja Patrick.

"Kau kenapa?" tanya Taufan heran.

"Frustasi," jawab Jack kesal.

"Kenapa?"

"Mencari tahu pengkhianat."

"Aku sudah tahu."

"Sudahlah- APA?!!"

Jack menatap Taufan tidak percaya.

TUNGGU TUNGGU TUNGGU!

TAUFAN?? SUDAH TAHU PENGKHIANATNYA??? HAAAH?

Taufan mengernyit. "Kenapa?"

"KENAPA KAU BILANG?! Bodoh!! Harusnya kau beritahu aku sejak awal!! Kepalaku sampai mau pecah memikirkannya!!!" seru Jack greget.

Taufan nyengir. "Ini pun hanya sekedar perkiraanku. Tapi ada kemungkinan benar," katanya.

Jack frustasi. Jack lelah. Jack stress. Jack depresi. Ckckck...

"Beritahu aku, Fan," pinta Jack.

"Beritahu tidak, yaaa~"

"Taufan..."

"Mau tahu banget atau mau tahu aja?"

"Taufan..."

"Gak usah, deh~ Unch...~"

"Boboiboy Taufan bin Amato. Aku serius. Saat ini aku benar-benar ingin membantingmu."

"Kau galak juga ternyata."

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang