Akhir (?)

134 25 27
                                    

"Apa kalian akan tetap menyerang kami?" tanya Richard.

"Iya-"

Set!

Blaze menatap manik jingga pemuda di hadapannya dengan tatapan memelas. Tangannya menarik-narik jubah pemuda itu dengan manja. Ewh.

"Ck... Baiklah, baiklah... Tidak akan ada serangan lagi. Kecuali kalian menyerang kami," jawab Blaze pasrah. Ada alasan penting kenapa ia memenuhi permintaan bocah laknat di sampingnya.

Richard tersenyum tipis. "Syukurlah." Ia kemudian menatap Blaze.

"Bocah, nanti mau gelut gak?" tanyanya.

Blaze mengernyit. "Tidak mau. Nanti dimarahi," balasnya.

Richard tersenyum kecut. Tak ada yang menyangka bahwa ia benar-benar mengajak Blaze untuk gelut.

"Kalau begitu, ayo kembali ke tempat tadi. Kita bukan musuh lagi. Tapi jika kalian menyakiti 1 saja di antara rekan-rekan bocah ini, aku akan membakar kalian sampai jadi abu," ancam Blaze.

Richard mengangguk. Dia mengomando pasukannya untuk kembali ke tempat tadi. Tak ada satupun yang protes, karena mereka tahu tak ada gunanya melawan.

***

Solar: Sima, kapan kau bangun?

Sima: Sebentar lagi, mungkin. Kenapa?

Solar: Aku khawatir... Apalagi dengan Kak Taufan. Dia baru saja kembali...

Sima: Demi boneka kuning Hali, kau lupa dengan rencanaku?

Solar: Rencana apa? Seingatku hanya sampai kau menjemput Kak Taufan.

Sima: Pada dasarnya para Boboiboy itu pelupa ya. Dasar...

Solar: Ya maaf. Tapi aku benar-benar lupa...

Sima: Dia bersama Ice.

Solar: Oh... OHH!! IYA IYA! AKU INGAT!!

Sima: Ingatkan Blaze dengan rencana itu. Aku yakin dia juga lupa.

Solar: SIAPP!!

***

"AHA! SAAT SUDAH SELESAI BARU KALIAN BANGUN! BAGUS SEKALI!!"

Blaze berteriak nyaring. Membuat ratusan manusia (termasuk pasukan Richard) menutup telinga.

"Blaze, diamlah," kata Hali kesal. Kepalanya masih agak pusing.

"Betapa lelahnya...," gumam Violet. Ia masih menutup mata, enggan menatap wajah keponakannya yang siap menjahili dirinya.

Sesaat setelah semuanya bangun dan proses mengumpulkan nyawa selesai, mereka terkejut.

"KENAPA ADA MUSUH?!!!"

.

.

.

.

.

.

.

"Ah, jadi begitu. Kita menang, ya...," kata Cass yang masih lemas.

Blaze mengangguk semangat. "Kita menang!"

Belum sempat mereka menikmati kedamaian itu, tiba-tiba...

"Kalian pikir aku akan membiarkan hal ini berlanjut?!! DASAR BODOH!!"

"?!"

"PANG!! KAU-!! BAGAIMANA BISA?!" seru Blaze seraya menunjuk Pang.

"Pasukanmu sudah kalah. Semuanya sudah selesai, menyerahlah," ujar Blaze. Ia berharap semoga perangnya tak berlanjut lagi. Tenaganya sudah terkuras sangat banyak...

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang