Akhir Yang Sebenarnya

134 24 3
                                    

Sekarang mereka ada di ruangan tertutup. Hanya ada Elemental, Jack, Sima, Violet, Gopal, Supra, Frost, Glacier, Cass, Richard, Greyn, Pang yang pingsan, Duo Y, dan tentu saja Kembar Suhu dari dimensi itu.

"Jadi, kenapa kalian menangkap mereka berdua?" tanya Greyn.

Hali mengangkat bahu. "Kami hanya dapat info kalau mereka terlibat dalam semua ini," katanya. Ia melirik saudaranya yang lain, hanya Blaze yang menunjuk kearah Sima.

"Kau lagi," kata Hali kesal.

"Jelaskan, Sima," kata Jack dingin. Ia sudah kesal karena dibuat bingung berkali-kali.

"Kalian sendiri dengar seruan Pang tadi. Dia hanya sendiri tapi berbicara seakan ada orang lain di sampingnya. Itu aneh. Lalu aku yakin mendengar suara keributan dari arah semak tadi. Makanya aku meminta kalian menyerang," jelas Sima ala kadarnya.

"Tunggu, jadi kau mau bilang kalau..." Solar menatap Sima tak percaya.

"Pang juga dikendalikan...?" sambung Taufan pelan.

Sima tersenyum senang. "Tepat! Aduh, pintarnya anak buahku!" serunya mengundang tatapan tajam dari Elemental.

"H-hei! Jangan asal tuduh! Kami hanya bertengkar! Tak ada hubungannya dengan orang itu!" seru Ying seraya menunjuk Pang.

Ice yang ada di samping Hali menguap lebar lalu bersandar di bahu Hali. "Hoamm... Simbol di jubah kalian sama seperti simbol yang ada di jidat Pang," ujarnya.

Yaya dan Ying tersentak kaget. Mereka tidak tahu simbol itu akan terlihat. Padahal jidat Pang tertutup oleh poni rambutnya.

"Darimana kau tahu itu?" tanya Supra.

"Barusan. Aku tidak sengaja menamparnya," jawab Ice tanpa dosa.

"Aku tidak menyangka kau bisa begitu," kata Violet. Padahal ia yakin Ice orang yang tenang.

"Dia membuatku melupakan Kak Blaze dan membuatku menyakitinya. Kalau bisa aku ingin menampar Pang sekali lagi," balas Ice datar.

"Kau lupa mereka anak-anak yang kurang waras, Violet," kata Supra.

"Kak Supra benar-benar, deh. Kalau ngomong suka benar," celetuk Blaze.

Supra mengibaskan rambutnya dengan tatapan datar. "Aku cukup hebat mengetahui sifat manusia," katanya dengan nada sombong.

Blaze mendekatkan mulutnya ke telinga Gempa. "Ini beneran fusion Solar sama Kak Hali, ya Kak Gem," katanya.

Gempa mengangguk. "Ho'oh. Narsisnya masih ada," balasnya.

"Ada bukti lain kalau mereka terlibat?" Greyn memotong acara bisik-bisik Gempa dan Blaze.

Sima mengangkat tangan. "Dimensi kita tak jauh berbeda. Sifat orang-orang yang kami kenal pun tak jauh berbeda. Di dimensi kami, Pang tidak suka dipanggil PANG. Dia hanya mau dipanggil FANG. Kemungkinan besar Fang yang disini juga tidak mau dipanggil Pang." katanya.

"Dimensi kalian...?"

"Eh? Kami belum bilang kalau kami bukan dari dimensi ini, ya?" tanya Blaze.

"BELUM DASAR BOCAH!!" seru Richard frustasi. Sekarang ia tahu kenapa anak-anak itu kuatnya minta ampun.

"Oh, ya maaf," kata Blaze.

"Tapi, apa benar? Siapa tahu berbeda," kata Blaze ragu.

Cklek..

"Dia benar."

Seorang pria masuk ke dalam ruangan. Di belakangnya ada seorang wanita.

"Beraninya kalian masuk tanpa izin!" seru Richard geram.

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang