Pos Penjagaan

150 24 36
                                    

Violet mengambil sebuah cokelat lalu memakannya. "Apa Cassandra bersedia bersekutu dengan kita?" tanyanya.

Hali mengangguk, "Dia malah ingin bergabung dengan kita. Soal persediaan senjata, tak perlu dikhawatirkan lagi," katanya.

"Baguslah."

...

Hening.

"Sumpah, memangnya ini perang? Tegang banget, sih," kata Frost memecah keheningan.

Sembilan anak yang menumpang kereta sihir Violet dan Frost hanya tersenyum kecut.

Sayangnya ini memang perang.

Violet menyikut Frost.

"Duh, apaan, sih?" gumam Frost.

Violet hanya melotot. Lantas berbisik pelan, "Bagi mereka ini adalah perang..."

Frost terdiam. Benar juga. Kalau sudah berurusan dengan Kerajaan, semuanya adalah perang. Bukan sekedar perdebatan atau pergelutan saja. 

"Huh, sudahlah. Bersiap saja. Ada pengawal yang berjaga di depan sana, mereka akan memeriksa kita," kata Frost.

Sima menelan ludah. Bagaimana ini...

Solar melirik Sima, "Jangan bilang kau tak ada ide soal ini..." katanya.

Sima nyengir lebar. Solar melepas sepatunya dan hampir saja melemparnya.

"Sabar, Solar... Sabar!!" seru Thorn menenangkan.

"Andaikata kau bukan Author, sudah kusumpal sepatuku ke mulutmu!" seru Solar.

"Itu sangat tidak berperikemanusiaan, Solar, " rungut Sima.

"Maaf saja, tapi kami ini elemen, bukan manusia," balas Solar.

"Ingin debat denganku, ya?" tanya Sima.

Solar terdiam. "Tidak. Buang waktu saja."

"Wuu.. Takut kalah pasti!" ejek Sima.

"Apa kau bilang?!" Solar berseru kesal.

"Diamlah, dasar bocah..."

Sima dan Solar kembali duduk manis. Suara Hali yang mengerikan itu terdengar sangat menusuk.

"Carilah ide agar kita bisa melewati pos penjagaan itu," kata Hali.

Semua mengangguk. Violet dan Frost hanya diam. Sebenarnya mereka bisa saja mengurus itu dengan mudah, namun mereka sengaja membiarkan anak-anak berpikir sendiri. Toh, mereka melakukan perjalanan ini juga karena anak-anak itu.

Ice mengangkat tangannya.

"Kenapa, Ice?" tanya Blaze.

"Itu... Dulu aku rasa, aku pernah melihat pengawal-pengawal itu membiarkan seorang gadis melewati pos penjagaan..." jawab Ice.

"Kak Violet, bisa--"

"Tidak bisa." Violet memotong kalimat Ice dengan tegas.

"K-kenapa?" tanya Ice.

"Aku ada alasan pribadi... Untuk kali ini, kuserahkan pada kalian," jawab Violet.

Semua menunduk.

"Kalau begitu, satu-satunya orang yang bisa melakukannya adalah..."

Semua memandang Sima.

"Author kita sendiri."

Sima yang asyik makan cokelat tersedak. Beruntung cokelatnya tidak tertelan semua.

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang