Sihir dan Mana

166 27 18
                                    

"Ketemu!!"

.

.

.

.

.

"Kok, kalian bisa kesini?!!" 

Kemunculan dua bocah yang 'berlagak' bendul itu sungguh membuat semua orang di ruangan terkejut.

Sringg!!

Frost menodongkan pedang yang entah dari mana datangnya ke leher Sima. Manakala Sima terkejut dalam diam.

Sring!!




"Coba saja... Pisauku akan menembus lehermu..."

Thorn menatap Frost dengan tajam. Pisau yang baru saja dibelinya sekarang hanya berjarak 4 cm dari leher Frost.

Kedua lelaki itu saling bertatapan. Aura-aura menyeramkan menguar dari tubuh mereka.

"Wow, wow!! Kalian, bisakah kita bicara dulu?"

Dan untungnya, Jack segera menengahi perdebatan lewat mata itu.

Frost menyarungkan kembali pedangnya, begitu juga dengan Thorn. Tapi mereka masih saling menatap tajam.

"Sima, bagaimana kalian bisa sampai kesini?" tanya Hali.

Tentu semua orang yang sudah ada di sana sangat heran. Untuk menuju ruangan ini, ada banyak sekali belokan dan jebakan yang menipu, tapi kenapa dua anak ini bisa sampai dengan selamat sejahtera?

"Karena gelang ini." Sima menunjukkan sepasang gelang yang dipakainya. Benang-benang emas dari gelang itu masih tampak menjuntai.

"Gelang?" Violet menarik lengan Sima agar lebih dekat dengannya. "Ini benda sihir?" tanyanya.

"Iya," jawab Sima.

"Gimana cara kerjanya?" tanya Solar.

"Aku meminta gelang ini untuk menemukan kalian. Benang-benang emas inilah yang sudah menunjukkan jalannya, benang ini juga yang menetralkan segala jenis jebakan sihir," jelas Sima.

"Oh, wow! Ini alat yang hebat! Di mana kau membelinya?" tanya Violet kagum.

"Di toko 'Happy Ending'," jawab Thorn.

"Bukannya itu toko senjata biasa?" tanya Frost.

"Frosty, kau ini tidak memperhatikan, ya. Samar-samar, ada aura Mana yang keluar dari toko itu," sahut Violet.

"Benarkah?!" seru Frost terkejut.

Violet mengangguk. Dia sudah sangat sering merasakan adanya Mana di toko itu. Tapi, ia sama sekali tak pernah berpikir ada senjata sihir di sana, apalagi yang seperti milik Sima.

"Jack, kau mau ini?" Sima menyodorkan sebuah pistol yang hampir sama dengan miliknya.

Jack menyambut pistol itu dengan senang hati. Tak mungkin ia berkeliaran di dunia lain tanpa senjata, bisa-bisa ia akan jadi beban.

"Tinggal kau masukkan saja kristal Mana kedalamnya sebagai peluru," kata Sima.

"Bagaimana denganmu? Jangan bilang hanya gelang itu." Jack berkata sambil membolak-balik pistolnya.

"Tentu saja tidak. Aku sudah punya, pistol juga tapi berbeda jenis denganmu," sahut Sima.

"Ah, pistolmu menggunakan Mana-mu sendiri?" tanya Jack memastikan.

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang