Taufan Marah??

225 37 4
                                    

Elemental beserta Sima dan Jack memutuskan untuk beristirahat di rumah Ice. Awalnya mereka ragu, tapi setelah memastikan keamanannya, mereka akhirnya berdiam di sana.

"Tak ada penjaga atau siapapun di sini. Kenapa, ya?" tanya Taufan heran.

"Hampir 9 tahun sejak hari 'itu'. Wajar saja kalau rumah ini tak dipedulikan lagi," sahut Hali.

"Di mana Ice?" tanya Sima pada kedua elemen itu.

"Dia ada di kamarnya. 'Mengenang'," jawab Hali singkat.

"Begitu."

Tak lama, Gempa juga ikut bergabung.

"Hei, di mana pasangan fotosintesis itu?" tanya Gempa dengan agak bar-bar. Agak saja.

"Pfft... Fotosintesis."

"Hahaha... Thorn lagi lihat-lihat tanaman. Solar ikut dengannya," jawab Taufan. Dia tak menyangka ternyata Gempa bisa juga begitu, kirain alim.

"Hee~ Tak biasanya Solar ikut. Biasanya dia pasti berkeliling meneliti keadaan," kata Gempa.

"Tapi, kurasa walau akrab, Solar sesekali pasti akan membuat ulah," kata Sima.

"Ulah? Dia 'kan buat TTM?" Hali mengeryitkan keningnya, heran.

"Solar itu suka meremehkan. Apa jadinya kalau dia meremehkan Thorn nanti," balas Sima.

Dan disaat itu juga~

Thorn sedang melihat-lihat berbagai tanaman. Dia sangat bersemangat melihat warna-warni tumbuhan di sana. Manakala Solar hanya diam melamun.

Thorn Pov

Thorn gak tahu mau bilang apa. Kak Ice bilang, ibunya adalah korban Kerajaan Poder. Tapi 'kan rumah mereka terpencil (Ups...), jadi bagaimana mereka bisa menemukannya?

Ah... Thorn bingung...

Jangan-jangan yang menemukan rumah Kak Ice adalah 'Blaze' yang lain?! Wahh, bahaya, nih!

Ngomong-ngomong...

Yeay!! Thorn tambah pintar!!

Bisa menang dari Solar gak, ya? Hehehe...

Oh ya! Sima bilang kalau bisa akting, nanti dibuatin chapter khusus!

Kalau begitu, mulai sekarang Thorn harus belajar menggunakan 'Aku' dan 'Kamu'!

"Solar, Solar! Lihat itu!" Aku berseru sambil menunjuk sebuah bunga.

(Yes! Thorn bisa!! UwU)

"Ini cuma bunga. Kenapa, Kak?" tanya Solar yang heran.

Aku menyeringai. "Iya. Tapi jangan dekat-dekat," bisikku.

Solar hanya memiringkan kepala lalu berjalan lebih dekat, "Ini 'kan cuma bunga. Sekali 'tembak' juga bakal  hancur. Kakak gak perlu khawatir," katanya.

Aku agak kesal dengan sifatnya yang sering meremehkan itu. 

"Hoo~ Benarkah?" balasku sambil tersenyum.

"Iy--"

HAP!!

"WAAAA!!! KAK THORN, TOLONG!!!"

Aku hanya memandang Solar sambil tersenyum. "Tenanglah, itu 'kan CUMA BUNGA," kataku.

Sekarang, Solar sedang berusaha keluar dari bunga yang akan memangsanya. Kenapa tidak kutolong?

'Kan tadi sudah kuperingatkan~

"Apa tidak apa-apa?" tanya Kak Ice ragu. Dia sudah selesai berkeliling rumah rupanya.

Aku menoleh kearahnya. "Tidak apa-apa! Hehehe..."

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang