Flashback
"Jadi, bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jack dingin.
"Jack, kau terlihat kesal. Ada apa?" tanya Blaze polos.
Jack menatap tajam kearah Sima dan Taufan. "Tentu saja aku kesal. Terjebak dalam permainan kalian dan harus menebak banyak hal. Solar, Taufan, Sima, tak ada bedanya! Tak ada satupun yang ingin memberitahuku. Kalian sama-sama membuatku stress!" serunya marah.
"Woah, woah. Santai saja, Jack. Pertama, bantu aku mencari tanah lapang dulu," balas Sima berusaha menenangkan Jack.
Jack melotot kearah Sima. Membuat gadis itu menelan salivanya lalu menundukkan kepala.
"Itu nanti dulu. Sekarang jelaskan semuanya padaku," kata Jack.
Taufan menghela napas. "Baiklah. Akan kujelaskan secara singkat. Pertama, orang yang membebaskan kita dari gua adalah Sima. Kedua, menurutku Ice patut dicurigai. Ketiga, aku tidak tahu apa yang direncanakan anak ini," jawabnya sembari menunjuk Sima. Yang ditunjuk nyengir lebar.
Kali ini Jack menatap Sima. "Aku menunggu penjelasan darimu," ujarnya.
"Tadinya kami mau menyelamatkan Ice. Tapi aku dan Blaze tertangkap lalu kami kabur. Aku meminta yang lainnya menunggu kami, tapi saat ini pasti yang lain sedang bertarung, jadi aku meminta kalian membantuku mencari tanah lapang karena aku meminta mereka agar bertarung di sana. Kalau mau mereka hidup kita harus cepat," jelas Sima singkat.
Jack bertopang dagu, mencoba memahami penjelasan Sima dan Taufan. Manakala Blaze hanya menngernyit, otaknya lagi-lagi tak sampai.
"Oke. Sekarang, bagaimana caranya mencari tanah lapang sedangkan kita tak tahu apapun?" tanya Jack.
Sima mengambil beberapa buku dari tas ajaibnya.
"Ini adalah buku berisi peta dan tempat-tempat di seluruh kerajaan. Tentu saja buku ini bukan berasal dari dimensi ini. Sejak kita datang kesini, aku mencoba membuat peta otomatis. Tapi, butuh waktu cukup lama untuk menyempurnakannya," jelas Sima.
"Kenapa kau berpikir untuk membuatnya?" selidik Taufan.
"Aku tidak mau tersesat. Kau tahu? Aku payah menentukan arah mata angin," jawab Sima enteng.
"Tapi, Sima. Ini kan buku... Susah kalau mencarinya begini," keluh Blaze. Dia hanya melirik tumpukan buku itu, tidak menyentuhnya sama sekali.
"Itu bukan buku biasa. Sama seperti internet, kau ketikkan saja kata kuncinya, maka akan muncul banyak tempat," balas Sima.
"Hebat! Kalau begini-!"
"Ini hanya untuk mencari lokasi. Tidak bisa internet-an," Sime memotong seruan Blaze dengan cepat.
Seketika Blaze murung.
"Jangan main-main, Blaze. Nyawa yang lain sedang dipertaruhkan," ujar Taufan tegas.
"Lalu bagaimana kita akan memastikan tempat yang benar?" tanya Jack.
"Teleportasi. Aku akan mengeceknya satu persatu. Tak ada jalan lain," jawab Sima.
"Dasar gila... Kau akan kehabisan tenaga," balas Taufan.
"Mudah saja. Kalau sudah ketemu, kalian yang bertarung, dan aku mengisi tenaga. Dengan kata lain, santai," sahut Sima enteng.
"Eh, enak saja! Kau juga harus bertarung!!" protes Blaze.
Sima hanya menutup telinganya. "Yang hanya berpikir sedikit diam saja, deh," cibirnya.
"KAU-!!"
"Cukup. Ayo kita mulai pencariannya," sergah Jack.
"Huwaaa... Aku tak mau bertatapan dengan buku...!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]
FantasyPertukaran Antar-Dimensi. Seorang Raja terhormat dengan seorang pemalas tingkat akut. Demi mencari tahu apa yang sedang terjadi, Para Elemental bersama Raja dan temannya, mengambil sebuah keputusan. "Baiklah. Mari kita lakukan!" Keputusan apakah i...