Tak!
Violet meletakkan cangkir yang sudah separuh kosong di atas piringnya.
"Baiklah, apa kita bisa bicara serius sekarang?" tanyanya tegas.
Hali mengangguk, "Ya."
Diikuti anggukan yang lain kecuali ...
"Tidak."
Sima.
"Kenapa tidak?" tanya Violet heran. Hei, ini sudah saatnya untuk serius. Jadi apa maksud anak ini? Pikirnya.
"Aku lapar ... Setidaknya beri aku kue ..."
Seluruh manusia yang ada di ruangan itu kecuali Sima, menepuk jidatnya.
"Sima! Jadi kau menyela percakapan serius ini hanya karena lapar?!" seru Hali tak percaya.
Sima hanya mengeluarkan 'OwO Face' nya. "Memangnya salah?" tanyanya heran.
Taufan menghela napasnya lalu mendekat.
"Sima, kupikir 'rapat' ini jauh lebih penting dibandingkan rasa laparmu," katanya dengan berusaha seramah mungkin.
Seramah mungkin ....
"Hmph ... Huh ... "
Hmm ....
"Memangnya kalau kau lapar, kau bisa fokus pada rapat serius ini, hah?!!!!"
Nah, kan ...
Meledak Sima-nya ..
"Erk ..."
"Hahaha ...!" Violet tertawa terbahak-bahak diikuti Frosty yang tertawa kecil.
"Untuk seukuran gadis KECIL sepertimu, kau cukup berani, ya," kata Violet.
Sima menatap tajam Violet, "Itu sindiran dan pujian yang bagus, Bibi," balasnya.
"Pfft-- BIBI?! HAHAHAHA!! Lihat, Bibi! Dia bahkan memanggilmu begitu!" seru Frosty sambil tertawa dengan nada menistakan.
BUAK!
Violet memukul bahu Frosty dengan 'agak' pelan. Perempatan terbentuk di wajahnya.
"Kau beruntung ada anak-anak ini, Frost. Kalau tidak, kau mungkin harus terbaring di rumah sakit dengan 5 penjaga di sekelilingmu," kata Violet tak lupa aura hitamnya.
Yah, berkat itu Frosty akhirnya diam membisu.
"Sima, daripada kau memanggilku Bibi, tolong panggil saja aku Violet, okey? Ah, tidak, tidak! Kupikir lebih baik kau menyebutku Kakak saja, ya." Violet tersenyum lebar manakala Elemental, Jack, dan Sima hanya membuat wajah datar.
"Mengerti, kan?" tanya Violet.
"I-iya, aku mengerti, Kakak ..." jawab Sima. Sekarang dia hanya bisa menurut, rasa lapar mengalahkan akalnya, hahaha!
Ada yang begitu juga? ;-;
"Hoho~ Baiklah kalau begitu ..."
Ctak!
Violet menjentikkan jarinya. Dan seketika berbagai benda yang ada di dapur melayang dan bergerak dengan sendirinya.
"Puding dan kue-kue manis akan datang!" seru Violet dengan gembira.
"Yeayy!!"
Elemental + Jack be like: Auto jadi bocah_-'' *dalam hati
***
"Nah, kuharap itu cukup untuk membuat kalian kenyang sementara. Sekarang saatnya serius," ujar Violet. Matanya menatap semua orang satu persatu.
"Sudah kuduga ..."
"Eh?"
"Identitas kalian semua tidak diketahui asal usulnya. Tak ada satupun tentang kalian, baik dari kerajaan ini ... atau dari kejaraan sebelah ..." gumam Violet, yang tentunya masih bisa didengar.
"Kecuali KAU."
***
Saya kembali dengan chapter yang sangatttt pendek :>
Gpp, tenang aja. Ntar up lagi kok:v
Ya maap klo pendek =3=
Idenya mentok di gang buntu.
Yang sudah bagi raport, nilainya bagus gak??
Yang belum, moga nilainya bagus ya :D
Yang udh lulus sekolah ... ;-;
...Dhla ;-;
Sima wa sayonara o itta!
Arigato!
Wasalamualaikum!
*Sima pamit undur diri
*Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]
FantasiPertukaran Antar-Dimensi. Seorang Raja terhormat dengan seorang pemalas tingkat akut. Demi mencari tahu apa yang sedang terjadi, Para Elemental bersama Raja dan temannya, mengambil sebuah keputusan. "Baiklah. Mari kita lakukan!" Keputusan apakah i...