Memulai Rencana

108 22 0
                                    

Blaze dan Sima berpisah 2 jam kemudian.

"Dekatin Ice... Dekatin Ice..."

Ini adalah pemandangan yang langka. Blaze berpikir keras? Rasanya seperti keajaiban dunia!

Kalau bukan karena posisinya sekarang adalah pelayan di istana, dia pasti sudah berteriak frustasi.

"Sial, gimana caranya? Kapasitas otakku kan tidak mencukupi untuk memikirkan hal semacam itu," gerutu Blaze.

"Yo, Bocah Baru!"

Blaze berbalik ke sumber suara dengan wajah tidak santai.

"Haa??"

Seorang lelaki jangkung berambut hijau gelap tersenyum lebar kearahnya. Jujur, Blaze tidak menyukainya pada pandangan pertama.

"Siapa?" tanya Blaze datar.

"Charlos, seniormu," jawab Charlos ramah.

Blaze merinding dalam diam. Aku tidak suka dia, sangat tidak suka. Menjauh dariku, sialan...

"Kau tampak tidak menyukaiku. Kenapa?" tanya Charlos.

Blaze mangangkat bahu. "Entah," jawabnya.

Charlos hanya tersenyum. "Siapa namamu? Kau kesini dengan siapa?" tanyanya.

"Jonathan. Aku kesini dengan adikku," jawab Blaze datar. Ini pertama kalinya aku tidak menyukai orang tanpa alasan, batinnya.

Charlos ber-oh ria. "Yah, kudengar adikmu perempuan. Bisa aku tahu tentangnya?" tanyanya.

Blaze memandang Charlos dengan jijik. "Kenapa kau bertanya?"

"Aku punya rekor mengencani semua pelayan wanita," jawab Charlos bangga.

"Maaf, Senior. Tapi kau tampak seperti bajingan. Jangan dekati adikku," balas Blaze dingin. Aku mencoba membantumu, Charlos. Kalau kau lakukan itu pada Sima, dia bisa mengutukmu jadi makanan kucing, batinnya.

"Tch, memangnya kenapa? tanya Charlos kesal.

"Dia alergi pria sepertimu," jawab Blaze asal.

Bagai tersambar petir, badan Charlos gemetar hebat. "Teganya kau...," katanya.

Blaze cuek. Dibalik wajahnya yang cuek itu, ia menyimpan rasa khawatir.

Tolong jangan dekati Sima... Tolong...!

Blaze Pov

Si Playboy ini sangat meresahkan. Dia hanya akan membuat Sima kesal dan jika itu terjadi, maka rencana kami pasti akan terganggu!

Yang harus kulakukan adalah, tidak membiarkan Buaya ini mengacau!

Flashback~

"Aku mengubah sikapku jadi begini bukan tanpa alasan, Blaze."

Aku memandang Sima yang asyik makan permen. "Lalu?"

"Kalau ada 1 orang saja yang mengganggu, maka rencana kita akan hancur. Bahkan yang kau lakukan pun akan sia-sia," jawab Sima serius.

"J-jadi aku harus apa?" tanyaku.

"Jangan biarkan ada orang yang menempel denganku. Kau urus bagian laki-laki. Untuk perempuan, aku akan berusaha menjauh sebisa mungkin. Aku benar-benar minta tolong, Blaze..."

OFF~

Karena itu aku tak akan membiarkan siapapun mengganggu...

"Cih, apa kau se-protektif itu pada adikmu...?"

CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang