Setelah bermalam di rumah Ice, anak-anak itu bersiap-siap untuk pergi.
"Yosh!! Kita akan berangkat sekarang!!" seru Blaze semangat. Di antara yang lain, dialah yang paling bersemangat. Wajarlah~ Ini menyangkut adik tersayangnya, kan~ Uhuy...
By the way, soal pakaian itu urusan Sima. Tahu 'kan kalau tasnya itu ajaib seperti Doraemon? Di situlah mereka menyimpan pakaian dan keperluan lainnya. Jangan khawatir, gak ada yang namanya intip-intipan. Dosa plus najis!! Ew...
"Ayo!!" seru Taufan dan Thorn. Ah, 3 anak ini memang selalu begitu.
Tanpa diketahui siapapun, Ice sempat berbisik pada Sima.
Taufan Pov
Yeah! Petualangan dimulai!!
Haha! Kedokmu akan segera kubongkar, Ice!! Hahaha!!
Hehe... Sebenarnya, aku tidak membenci anak itu...
Menurutku dia manis dan manja, hanya saja aku merasa harus mewaspadainya. Tapi, ternyata terkesan menjauhi... Itupun kuketahui setelah Sima mengatakannya.
Ngomong-ngomong, setuju gak kalau Ice itu kayak anak umur 5 tahun?
Manjanya itu loh... Beuh!! Tapi cuma sama Blaze dan Gempa!! Aaaaaaaaaaa!!
Oke, cukup.
Saat ini kami tengah berjalan menyusuri hutan. Dari peta Ice, kami tahu bahwa untuk sampai ke tujuan, kami harus melewati hutan, sungai, dan Kerajaan Poder.
"Hei, Thorn. Kau tampak menikmatinya," kata Jack melihat Thorn yang bergelantungan di setiap dahan pohon.
"Hm? Memang harus begitu, kan. Kita harus menikmati setiap detik di kehidupan ini. Thorn gak suka diam-diaman, ini lebih baik," jawab Thorn dengan bijaknya.
Aku tersenyum tipis. Wah, sepertinya adikku sudah besar, ya.
Aku melirik Sima. Anak itu terlihat agak pucat, entah kenapa.
"Sima, kau kenapa?" Aku bertanya pelan.
Sima menggeleng. Hei, tidak biasanya dia begini.
"Kau kenapa?" tanya Kak Hali.
"Hanya resah," jawab Sima. Oi, tadi kau tidak menjawabku!!
"Sima beneran gak apa-apa, kan?" tanya Thorn yang masih asyik bergelantungan.
Sima mengangguk, "Tak apa."
Hei!! Gadis ini tak menjawabku tapi menjawab Kak Hali dan Thorn!! Pilih kasih!! Tak bisa dipercaya! Aku yang manis ini diabaikan olehnya!!
"Kalau kau lelah bilang saja, kita akan mencari tempat," kata Blaze.
Sekali lagi Sima menggeleng, "Aku tidak lelah. Sungguh, lanjutkan saja, terima kasih sudah mengkhawatirkanku," katanya pelan.
Kami akhirnya terpaksa melanjutkan kembali. Aku sesekali melirik Sima yang tiba-tiba kalem.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL KINGDOM [Misi Penyelamatan Ice: End]
FantasyPertukaran Antar-Dimensi. Seorang Raja terhormat dengan seorang pemalas tingkat akut. Demi mencari tahu apa yang sedang terjadi, Para Elemental bersama Raja dan temannya, mengambil sebuah keputusan. "Baiklah. Mari kita lakukan!" Keputusan apakah i...