•PRIA LAIN•

4 2 0
                                    


Satu hari yang lalu..

"Jadi, cuma ini caranya?" Dahi Agasa berkerut, alisnya bertaut menatap Nian dihadapan nya

Nian menarik nafas pendek, "Yap. Cuma ini, dan hanya ini yang terbaik buat kalian."

•••

Lepas kejadian yang membuatnya kecewa dan sedih tak karuan, Agera kembali memulai harinya dengan ekspresi datar di meja makan.

"Semalam kata Bibik kamu pulang hujan-hujanan ya?"  Tegur Mami

Gadis itu tak bergeming. Kembali Mami nya bertanya, "Gara-gara si Agasa kan? Cih, dasar anak itu."

Kalau biasanya Agera akan melawan kalau mendengar umpatan mengenai teman nya, kini dia hanya buru-buru menghabiskan sarapannya agar lekas pergi sekolah.

Tak seperti Mami, Papi lebih peka dan tau bener anaknya itu lagi galau. Papi menarik nafas pelan, "Lebih baik sekarang kamu ke depan. Papi yang nganterin ya.."

Agera langsung menuruti lalu pergi ke teras.

"Apasih Pi!" Cetus Mami yang sadar apa maksud suaminya itu

Papi cuma membalasnya dengan elusan di bahu Mami.

•••

Hari yang berat bagi Agera pun dimulai. Tapi ini berlawan dengan Nian yang benar-benar ceria hari ini.

Nian berjalan menghampiri Agera dihiasi senyum lebar, "Jadi???"

Agera melirik lemas, "Ya, kamu menang. Sekarang kamu boleh ambil Agasa."

"Heh..?? Siapa bilang gue mau ngerebut Agasa dari lu, gue sama Agasa cuma temenan kok. Gue tuh nyuruh lu mastiin perasaan Agasa ke lu itu supaya lu bisa nentuin pilihan lu Ra. Sekarang, lu harus fokus ke kak Jean, oke? Nggak usah pikirin Agasa." Jelas Nian

"Apa? Kok kamu bisa segampang itu nyuruh aku fokus ke kak Jean? Udah lupa ya kalo dia itu punya Sintya? Kamu mau jadiin aku PHO gitu? Nggak, makasih." Agera beranjak dari kursinya menuju ke toilet

Saat Agera tengah merenungi nasib nya di toilet, ia kedatangan tamu tak diundang. Yap, Sintya dan Erin menghampiri nya dengan ekspresi jahat.

"Kalo mau berdebat, sorry, aku lagi nggak mood." Agera melangkah melewati mereka, namun kerah bajunya ditarik kuat oleh Sintya

"Waduhh tuan putri lagi sedih ya... Kasian bangettt, pasti Gara-gara habis diPHP-in sama doi gue! Hahah..." Ejek Sintya puas diikuti tawa Erin

Agera menepis tangan Sintya dari bajunya, "Kamu bisa jaga baik-baik pacar kamu, Sintya. Tapi ingat, jangan pernah sok tau ataupun ikut campur sama urusan orang lain." Agera pun lanjut melangkah, namun...

"Untuk saat ini mungkin lo udah nyerah ngedapetin Jean. Tapi ingat satu hal, mau seberapa kuat lu mencoba, atau seberapa keren trik lu buat ngerebut Jean, gue bakal selalu satu langkah di depan lo!" Gertak Sintya sambil melipat tangannya

Agera terus berjalan keluar toilet.

"Menurut lo dia udah nyerah?" Tanya Erin penasaran

"Kita liat aja."

Jam istirahat kedua dimulai, Agera yang lagi gak mood makan justru menghabiskan waktunya di perpustakaan sekolah. Padahal sudah belasan kali Nian mengajaknya ke kantin tapi terus ditolak olehnya.

Jean yang melihat Agera sendirian di pojok dengan buku terbalik langsung menghampiri nya.

"Kebalik." Cetus Jean sambil memperbaiki posisi buku di tangan Agera

DIANTARA  DIMENSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang