•BIOSKOP ATAU TAMAN?•

3 1 0
                                    

Minggu pun tiba. Tak sedikit pun niatin di hati Agera untuk beranjak dari kasur nya. Sampa notifikasi Whatsapp nya berbunyi.

Segera Agera mengecek nya, ternyata pesan itu dari Nian yang mengajaknya jalan-jalan seharian.

"Gak mood." Balas Agera jujur

Tingnunggg!!!

Firasat Agera menebak yang datang itu Nian, tapi ternyata...

"Hai, mau jalan?" Rayu Jean manis

Agera menghelas nafas panjang, kembali ke ruang tengah dengan langkah malasnya.

"Hei, ini hari minggu!"

"Terus?" Agera menatap risih

"Ya... Setidaknya happy dikit lah! Lagian semalem kita barusan party kan?"

Agera mengangkat kepalanya, "Party? Itu kehancuran namanya!"

"What? Lu kenapa kayak gini? Emang gue ngapain hah?"

"Nggak usah pura-pura bego atau lupa! Udah jelas-jelas kamu meluk aku di depan-"

"Eh ada Jean!" Mami mendadak turun dari tangga menuju ke arah mereka

"Oh hai tante, maaf pagi-pagi udah bikin ribut." Jean dengan sangat sopan mencium tangan Mami Agera

"Nggakpapa, lagian kalian mau pergi kan? Yaudah cepet. Tante juga mau meeting habis ini. Kan kasian kalo hari minggu gini Agera sendirian di rumah." Mami mengelus kepala Agera namun ditepis langsung oleh-nya

"Cuma satu pihak. Aku nggak pernah bilang mau." Agera kembali masuk ke kamarnya

Jean tertunduk pasrah, "Gimana dong Tan?"

Dengan senyum menghiasi wajah, Mami tersenyum ramah, "Tenang, tante punya caranya."

Karna Agera yang masih belum juga mau keluar kamar, terpaksa Jean disuruh pulang ke rumahnya oleh Mami Agera.

"Nanti Tante kabari ya..." Ucap Mami Agera

"Oke Tan!" Jean menjauh menaiki motor gedenya

Mami mengambil ponselnya dari dalam dompet, lalu mengetik pesan di whatsapp

"Tante tunggu kamu di taman komplek."

Setelah benar-benar menunggu di taman komplek, orang yang ditunggu pun tiba.

"Hai." Sapa Nian dingin

"Aduh aduh jangan jutek gitu dong Nian, kita ini kan sama. Bahkan tujuan kita juga..." Mami Agera menyambutnya manis

"Ayo sini duduk." Ajak Mami Agera

Nian menurutinya.

"Jadi, memang benar kamu juga bisa? Sejak kapan? Kenapa saya baru tahu anak saya berteman sama orang kayak kamu?"

"Mungkin karna Tante nya aja yang nggak pernah peduli sama urusan Agera!"

"Ha? Nggak peduli kamu bilang? Salah besar Nian. Justru Tante ngelakuin ini karna sangat peduli dan sangat sayang sama Agera!" Tepis Mami Gera lantang

"Kamu tau apa hah? Kamu nggak akan tahu kecemasan saya tentang Agera! Saya nggak mau nasib dia sama seperti saya!" Air mata mulai berjatuhan dari kelopak mata Mami Agera

"Kamu sendiri juga ngerasainnya kan Nian? Kamu pasti juga tau apa yang akan terjadi?!"

Nian gemetaran, tampak betul dia paham yang dibicarakan oleh Maminya Agera itu.

Kamu lihat Agera! Dia itu terlalu polos, naif... Dia nggak tau apa yang ada di hadapan dia sekarang!"

Nian menghela nafas, "Oke, jadi Tante mau aku ngelakuin apa?"

DIANTARA  DIMENSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang