Pagi pun tiba. Padahal masih pukul 7, tapi matahari sudah menyiarkan silau nya
Kehidupan anak SMA pun tiba. Meski Agera sudah sering kali mengeluh, tapi ia tetap teguh dan bersungguh-sungguh ketika kakinya menginjakkan sekolah. Bahkan jika sudah ada buku di hadapannya, jangan harap Agera akan diam saja, setidaknya dia akan menamatkan 3 buku sekaligus.
"Buruan!! Kan nggak lucu kalau hari pertama udah telat!"
Mami meneriaki dari dalam mobil
Disusul dengan Agera yang tergesa-gesa mengikat tali sepatunya disertai tas ransel yang masih dipakai sebelah bahu
"Sabaran napa, mi." cetus Agera kesal
---
Agera dengan santai berjalan ke ruangan kelas yang tertulis "X-A"
Dengan sigap, Agera mengambil urutan meja paling pojok kanan. Supaya bisa nyandar kalo udah capek
"Hai, Agera." Nian menyapa Agera sambil meletakkan tas nya di kursi sebelah Agera
"Eh, Nian! Kita duduk bareng nih? Asik!"
"Iya, hehehe."
Pelajaran pun dimulai
Duduk di sebelah Nian memang sangat menguntungkan. Karna dari awal Nian adalah orang satu-satunya yang mau berkenalan dengan Agera, Plus, ramah bangetTRINGGGG
Bel istirahat berdentang. Pelajaran hari ini cuman basa basi perkenalan doang
"Nggak adil banget." ucap Agera bete
"Lho, kenapa Ger?" saut Nian disebelahnya
"Masa di kelas kita nggak ada cogan!!"
Nian tertawa kecil. Ia baru tahu ternyata Agera termasuk betina pemuja cogan
"Iyanih, pasti cogan nya pada nyasar ke kelas lain" ujar Nian
"Nahh iya!! Gimana kalau kita cek langsung aja?"
Nian mengangkat sebelah alisnya, tanda tak paham
"Udah ayo!!"
Agera menarik lengan Nian keluar dari kelas
Meski belum terlalu hafal dengan lorong sekolah ini, tapi Agera cukup pandai menandai lokasi-lokasi yang sudah pernah ia jelajahi
"Duh, Ger kita ke kantin aja dulu yok! Nyari cogan nya belakangan aja" saran Nian sambil memegangi perutnya sebelah tangan
"Ihh kamu mah makan muluk! Kita nih harus memperjuangkan masa depan kita!"
Agera memasang wajah sok serius nya
"Idih, kita masih SMA woe! Mending makan aja dulu, ntar kalo lo jadi keriput gara-gara belum makan, pasti cogannya nggak mau sama lu" Nian lagi lagi mencoba merayu Agera
Karna terlalu fokus menarik lengan Nian, Agera sampai tak melihat sosok di depannya
BRUKKKK
Bukannya nabrak cogan kayak di Film-Film, Agera justru menabrak guru killer berbobot raksasa!!
"Mampus gue!"
---
"Pokoknya kamu harus menyusun semua buku yang ada di perpustakan ini sampai bere semua! Kalau tidak selesai sebelum jam istirahat berikutnya, jangan harap kamu boleh pulang!"
Guru killer itu pergi meninggalkan Agera di ruang perpus.
Iya, cuman Agera. Nian sama sekali nggak mendapat hukuman karna dia nggak secara langsung nabrak guru killer itu. Sungguh beruntung
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DIMENSI (END)
Random"Hei, berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Wajah datar nya, sikap dingin nya, tatapan malas nya, di balik semua itu ada satu rahasia besar yang enggan ia bisikkan. Apapun itu, yang ku ingin hanya satu tuhan, tolong selalu tempat kan...