Hujan deras mengguyur atap-atap perumahan pribumi yang sederhana. Sesekali petir menyambar hingga membuat pepohonan tumbang.
"Bapak kamu masih bertugas ya, Lid?" Tegur ibu Muning
Di sudut ruangan Agera berdiri menatap gadis yang duduk di lantai sembari menghangatkan diri dengan perapian kecil.
Gadis itu basah kuyup, rambut kepang dua nya berantakan, baju bermotif bunga-bunga nya terciprat air got. Namun, wajah lembut nya masih terpancar jelas.
"Nih minum air hangat nya, Lid" agasa datang dari dapur membawakan segelas air putih hangat ke Lidya
"Agasa?" Panggil Agera pelan, tapi Agasa tak mendengarnya
"Kamu nginep aja disini Lid, bapak kamu pasti gak pulang malam ini. Tentara jepang baru saja menyerang soalnya!" Pak Johnson ikut nimbrung
"Wahh kak Lidya mau menginap disini? Yeyy!!" Bella berjingkrak kesenangan
Entah mengapa suasana ini terasa hangat dihati Agera meski di luar badai tengah mengamuk.
Di tengah suasana damai, terdengar suara grasak-grusuk dari luar rumah. Pak Johnson sebagai kepala keluarga pun bergegas memeriksa.
Setelah pintu di buka, ternyata sudah ada dua tentara jepang berdiri mengarahkan bibir senapan ke jidat Pak Johnson.
"Please.. don't..." Tutur Pak Johnson gemetar
Buk Muning yang merasa ada sesuatu langsung ikut menyusul Pak Johnson.
"Sit!" Teriak tentara itu pada kedua orangtua Agasa
"Please... Kill me, don't my son!" Ucap pak Johnson pasrah
Sementara itu di ruang tamu, Agasa dan Lidya sudah menyadari adanya tentara jepang. Agasa langsung sigap menggendong Bella yang masih enam tahun dan tak lupa pula menggandeng tangan Lidya untuk melarikan diri bersama dari pintu belakang.
Namun sialnya, tentara jepang mengetahui bahwa rumah keluarga Johnson memiliki pintu belakang. Lantas ketika pintu dibuka, wajah Agasa harus bertatapan dengan tentara Jepang!
"Please...!!" Agasa tertunduk takut
"Nooo!! Don't my son!!!" Pak Johnson berteriak sehingga membuat tentara jepang tersebut kesal lalu menarik pelatuk senapan
*DHUARRR
Di derasnya badai hujan suara tembakan memenuhi langit-langit rumah gubuk tua.
Ya, timah panas telah menancap di dada pak Johnson.
Sontak Buk Muning sebagai istri syok lalu berlari ke arah suaminya...
*Dhuarrr!!
Kali ini Buk muning yang menjadi sasaran. Beliau ditembak tepat di perutnya.
Agera yang berdiri di sudut ruangan gemetar hingga jatuh terduduk syok melihat kejadian mengenaskan itu tepat di depan matanya. Bahkan Agasa dan Lidya juga menyaksikannya sendiri. Untung saja Agasa sigap menutup mata Bella yang masih balita agar tak melihat kedua orangtuanya tiada.
"Gak... Gak mungkin... Pak johnson sama B-buk Muning masih hidup..." Tutur Agera tak percaya
Sekarang tinggal Agasa sebagai lelaki yang harus memutuskan harus apa. Namun kini tenaga nya sudah habis untuk memberontak.
Tapi sayangnya Bella yang tidak bisa diajak berkompromi malah berlari ke luar rumah karna mendengar petir. Akibatnya bella ditembak di bagian kepalanya dan tewas ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DIMENSI (END)
De Todo"Hei, berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Wajah datar nya, sikap dingin nya, tatapan malas nya, di balik semua itu ada satu rahasia besar yang enggan ia bisikkan. Apapun itu, yang ku ingin hanya satu tuhan, tolong selalu tempat kan...