•SEMOGA BERUNTUNG, AGERA•

10 4 0
                                    


Selama di mobil Agera senyum-senyum terus membayangkan kejadian barusan, bahkan sekilas ia melupakan tentang Jean.

"Jadi Agasa pagi-pagi ke rumah cuman buat bilang supaya aku nggak nerima Jean, gitu? So Sweet banget woi!" teriak Agera dalam hati

Akhirnya mobil Agera sampai di halaman sekolah

"Bye, Mami!" Agera menyalim Mami nya lalu buru-buru keluar dari mobil, Mami nya hanya menggeleng saja melihat tingkah anaknya yang makin hari makin aneh

"Morning, Agera!" Nian merangkul Agera dari belakang, Nian juga hari ini terlihat ceria seperti biasanya

"Morning too, Beb!" Agera memeluk Nian sekuat tenaga

"Aduh, sesak euy!"

Agera melepaskan pelukannya, lalu terus berjalan ke kelas meninggalkan Nian yang masih sesak nafas dipeluk erat

"Teman macam apa cewek satu ini? ya Allah sabarkan hamba mu yang cantik ini." Nian mengelus dada nya, berlari menyusul Agera ke kelas

•••

Selama jam pelajaran Agera masih tak bisa melepas senyum dari wajahnya.

Nian sampai takut kalau Agera sinting atau semacamnya, "Ra, lu kenapa sih? gelo ya?"

Agera tertawa santai, "Ihh kamu teh temen yang lucuuu bangettt!" sambil mencubit pipi Nian kencang

"Ih apasih? apa ini karna lu bakalan ditembak sama kak Jean hari ini?"

Agera menggeleng, "Kalo itu mah aku nggak peduli."

"Cieee... jadi gara-gara Agasa nih?"

Padahal cuman mendengar nama nya saja, jantung Agera sudah berdetak riuh

"Aduhh!" Agera memegangi dadanya bak orang yang terkena serangan jantung

"Eh naon?!"

"Damage nya nggak ngotak banget njir!"

Nian menjitak kepala Agera kuat, lalu pergi ke kantin "Alay lo maemunnah!"

•••

Daritadi, Agera tak mendapat satu pesan Whatsapp pun dari Jean, bahkan batang hidung Jean juga tak keliatan sama sekali.

hingga jam pulang tiba, Agera sudah menanti Jean sesuai janji, di gerbang belakang sekolah. Jean pun tiba

"Ayo!" Jean menarik lembut tangan Agera

"Lah, kemana? bukannya ngomong nya disini aja?"

"Nggak jadi, ada tempat yang lebih spesial yang aku mau tunjukkin."

Agera mulai merasa nggak enak, kalau tempat nya terlalu mewah, akan semakin sulit bagi Agera untuk menolak Jean.

•••

Akhirnya setelah menaiki motor Jean, mereka sampai di tempat yang katanya istimewa itu. Bahkan Jean sampai menyuruh Agera memakai penutup mata

"Nanti kalo aku jatuh kamu teh mau tanggung jawab?" keluh Agera ringan

"Nggak akan."

"Nih aku buka ya penutup matanya... SUPRISE!"

ternyata sebuah Caffe yang disulap bak pesta kerajaan, semua pernak-pernik tertata rapi dan Ellegan, belum lagi pelayan yang memakai baju pelayan seperti di kerajaan-kerajaan dongeng. Padahal saat ini Agera masih menggunakan seragam sekolah, namun ia sudah merasa menjadi seorang ratu. Memang senang sekali rasanya, namun semakin ada rasa beban di hati Agera untuk menolak cinta Jean

DIANTARA  DIMENSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang