•KERUH•

2 1 0
                                    

"Jadi gimana kencan di bioskop nya?"

Nian menarik bangku di depan Agera lalu duduk.

"Lancar lancar aja sih... Tapi kok mereka makin deket ya..." Agera bergumam sembari mengaduk Pop Ice nya

"Mereka siapa?" Nian menyambar cepat

"Siapa lagi kalo bukan Agasa sama si Li-di-ya itu." Jawab Agera ketus

"Yahh... Baru aja gue mau ngerebut Agasa dari lu, ehh udah direbut duluan sama si Lidya."

Agera lantas mendelik mendengarnya. Masih pagi begini Nian sudah membuatnya Shock dengan perkataan ceplos nya itu.

"Udahlah aku mau ke toilet." Agera berjalan cepat ke toilet, Nian hanya melihatinya dari belakang

"Cih! Kenapa banyak banget sih yang suka sama Agasa? Apa gantengnya dia coba? Udah nolep, jutek, kaku, gak suka terbuka. IHHHHH!!!" Agera berteriak di depan cermin toilet yang padahal tadi dia bilang ingin buang air kecil

"Wah wahh maaf kalo seharusnya gue nggak boleh disini hehe..." Sintya nongol dari ruangan Wc dihiasi ekspresi mengejeknya itu

"Nggak elit banget sih depresinya di toilet." Sintya kini bersampingan dengan Agera

"Tapi bagus lah kalo lu bener-bener secinta itu sama si- eh siapa namanya? Ya bodoamat lah, yang penting lu nggak ganggu hubungan gue sama Jean lagi."

Agera cuma tertunduk dalam-dalam.

Tiba-tiba Sintya mendekati telinga Agera dan berbisik, "Oiya nih mungkin anggap aja saran dari gue yang lagi seneng. Gue cuma mau ngingetin lo kalo lu kayaknya harus sedikit jaga jarak deh sama si Nian itu. Owh atau engga mungkin lu bisa jauhin si kesayangan lu dari Nian? Karna mungkin cepat atau lambat mereka berdua yang bakal jaga jarak dari lu. Oke? Bye." Sintya keluar dari toilet dengan senyum arogannya

Tapi saat akan berbelok ke lorong selanjutnya, ia disambut Nian dengan senyum tipis. Senyuman yang sangat jarang Nian tampilkan.

"L-lu sejak kapan disini?" Tatap Sintya gugup

Agera menatap dirinya di depan cermin. Mungkin memang Sintya berniat membuat Agera negative thingking oleh sahabatnya sendiri. Tapi itu tidak menutup kemungkinan kalau yang Sintya katakan bisa saja terjadi.

"Nian..."

•••

Sejak momen di toilet tadi pagi Agera jadi semakin hancur mood nya. Bukan hanya cuek ke teman-teman sekelas, dia juga cuek ke pelajaran yang di depannya.

Yang parahnya lagi, Nian sebenarnya sadar dia sedang dijauhi oleh Agera. Tapi ia tetap santai bahkan tak ada niatan untuk bertanya kenapa Agera menjauhinya.

Di satu sisi saat di Perpustakaan Jean yang lagi fokus membaca dikagetkan dengan kemunculan Sintya di depannya. Ditambah lagi ekspresi senyum nya sangat tidak biasa.

"Eh ehh.. kenapa takut gitu sayang? Gue kesini cuma mau nanya film nya seru nggak?" Sintya menyentuh pipi Jean dengan lembut namun membuat merinding siapapun yang disentuh

"Eh? M-maksud kamu apa honey?"

"Owh... Jadi masih ngelak" Sintya merogo kantong seragam sekolahnya lalu mengeluarkan iPhone nya

Tampak ia mengetik sebuah pesan ke seseorang dengan raut mematikan.

"I-itu kami cuma berpapasan kok. Itu aku lagi mau nonton film sendirian, terus tiba-tiba gak kebetulan kami jumpa. Jadi ya..."

Sintya memasukkan kembali ponselnya, "Jadi? Kalian nonton bareng? Tanpa ngajak gue? Aduuhh bikin iri aja!!" Benar-benar Sintya sangat menyeramkan hari ini!

"Heii... Selanjutnya, jangan ada 'kebetulan' lagi ya, HONEY?!" Sintya mengelus kepala Jean bak seekor anak anjing lalu menatapnya dengan tatapan sangat sinis dan pergi meninggalkan perpus

Jean menarik lapas dalam-dalam, benar-benar ia ketakutan setengah mampus melihat Sintya mengancamnya hanya dengan ponsel.

Jam pulang pun tiba. Agera tampak mencari seseorang tapi yang pasti bukan Nian.

"Lagi nungguin siapa nich, Ra?" Nian datang dengan cerianya seperti tak terjadi apapun diantara mereka

"Lho? Gue-nya dikacangin... Hiks!"

Agera terus menoleh ke kanan-kiri sisinya mencari orang yang ingin dia temui itu.

Muncullah Jean yang baru saja keluar dari gerbang utama sekolah. Agera dengan riangnya mendatanginya.

"Kak Jean, ada yang mau aku-" Tak seperti biasanya kali ini Agera yang duluan menyapa seniornya itu

"Sorry gue buru-buru. Bye." Jean pergi melewati Agera begitu saja, bahkan berbicara tanpa melihat Agera

Dari kejauhan Nian memandangi momen itu, tak lama muncul simpul senyum tipis di wajahnya.

Nian pun berlari mendekati Agera kembali seperti biasanya.

"Lho? Itu kak Jean kenapa?"

"Entah..." Gumam Agera pasrah

"Eh gue boleh main ke rumah lu nggak Ra?" Nian terus terang bertanya

"Kalo mau jumpa sama Agasa silahkan pergi ke rumahnya aja." Agera langsung pergi tanpa mendengar jawaban Nian

"Ehh? Jadi lu nganggapnya serius? Gue cuma bercanda lho!"

Agera terhenti.

Nian pun mulai berjalan mendekatinya, "Gue suka sama Dika." Bisiknya.

Sontak itu mengejutkan Agera lalu ia berbalik menghadap Nian sambil tersenyum kaget.

"Ini serius??"

"Iyalah. Makanya gue bakal bersaing sama si Erin sialan itu. Jadi, doain gue ya!"

Agera yang sangat bersyukur langsung memeluk Nian di depan umum tanpa ragu.

Nian yang dipeluk pun ikut tersenyum dan membalas erat pelukan Agera.

Pelukan pun dilepas, Agera menyeka matanya yang sudah berair tanpa mengendorkan senyumannya.

"Eh tapi kenapa kamu akhir-akhir ini sering banget ngebahas Agasa? Bahkan terang-terangan mau rebut Agasa..."

"Hmm kalau soal itu gue sih gabut doang. Abisnya gue kesel karna harus bersaing sama si Erin itu. Jadi mungkin Agasa gue jadiin pelarian doang hehe."

Tanpa meragukan sedikit pun alasan Nian, Agera kembali merangkul temannya itu sambil berkata, "Syukurlah."

"Ok! Kalo gitu aku bakalan bantuin kamu sampe jadian sama Dika supaya kamu nggak ngerebut Agasa dari aku!"

"Kyaaa makasih my besttt!!!!" Kali ini giliran Nian yang memeluk temannya itu

Dari kejauhan, Sintya menatap mereka berdua bersama Erin di sisinya.

"Sialan, dia pikir gampang apa ngerebut Dika dari gue?!!" Erin yang sudah ancang-ancang ingin melabrak malah diurungkan niatnya oleh Sintya

"Kenapa sih? Gue mau kasih pelajaran ke tu cewek!!" Terus Menerus Erin memberontak dari genggaman Sintya tapi percuma saja

"Nian itu... Gue nggak paham apa yang dia rencanain.." tutur Sintya tegang.

***

DIANTARA  DIMENSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang