Di hari yang baru, Agera memulai harinya dengan sangat ceria. Semua orang yang ditemuinya diberinya senyuman hingga sapaan.
Saat Mami nya bertanya kenapa ia sangat senang, Agera cuma membalasnya dengan senyum simpul.
"Pagi semua!!!!" kali ini Agera menyapa ke seisi kelas nya
"Pagi!!" balas mereka
Nian yang melihat adegan itu pun langsung berjalan mendekati Agera, "Abis menang Lotre?"
Lagi-lagi Agera cuma tersenyum lalu duduk di kursinya.
"Bukannya semalem lo sakit ya? Kok sekarang malah kek orang kesurupan?" kritik Nian dari samping
"Hadehh.. Kalo tau gini mah aku mau sakit terus..." gumam Agera pelan
Akhirnya Nian menyerah dengan tingkah aneh Agera pagi ini dan memilih duduk kembali ke tempat nya.
Pelajaran Penjas pun dimulai. Beruntung kelas Agera mendapat jadwal yang sama dengan kelas 11-A, yaitu kelas tempat Jean berada.
Di hari sebelumnya Pak guru sudah memberitahu kalau Kelas 10-B akan bertanding basket melawan senior mereka dari kelas 11-A. Tapi itu cuma berlaku ke siswa, sementara siswi disuruh untuk menyemangati kelas mereka.
"Masa kita cuma disuruh nonton doang? Gak adil sumpah!" protes Nian
"Yaelah, emang nya lo mau panas-panas, keringetan di lapangan yang panas banget itu? Ih kalo gw sih ogah.. Haha" sela Erin yang sialnya duduk disebelah tempat Agera dan Nian duduk
"Yaiyalah dia gak takut gosong, kan skincare nya murahan.. Haha" kali ini Sintya turut memperkeruh keadaan
"Heh ini tuh udah panas ya, jangan sampe-"
Agera yang melihat suasana semakin memanas, segera menengahi mereka. "Udah euy udah.. Udah ya calm, oke? Anggap aja angin."
"Kali ini masih gue biarin ya lu, karna gue mau fokus nyemangatin ayang Dika.. UwU!!!" ucap Erin berbunga-bunga
Ekspresi Nian yang tadinya kesal justru jadi jijik mendengar perkataan Erin.
"Cowok alay kek Dika aja disukai... Hadehh.. "
*prittttttttt!!!!
Peluit ditiup, sorakan dari para siswi-siswi mulai memenuhi langit-langit sekolah.
"GO, GO, GO JEANNNN!!!" sorak Sintya sekuat tenaga
"AYO SEMANGAT OPPA DIKA KUUU!!!" gantian Erin menyoraki Dika
"JANGAN DENGERIN ORANG YANG DI SAMPING GUE, FOKUS AJA!!" sindir Nian keras
Karna disebelahnya ada Sintya, Agera jadi segan untuk menyoraki Jean. Padahal dalam hatinya sudah meronta-ronta berteriak histeris memanggil nama Jean.
"Ra, kok lu diem aja? Sakit ya?" tegur Nian cemas
"Sssssstttt!!! Aku lagi nahan supaya aku nggak teriak!" Bisik Gera
"W-what?"
Akhirnya karna tak sanggup untuk tidak menyoraki, Agera pamit mendahului Nian. Nian yang peka dengan situasi itu cuma bisa membiarkan bestie nya sendirian agar bisa menenangkan diri.
Agera masuk ke kelasnya, keadaannya benar-benar sepi karna memang semua orang lagi sibuk menonton pertandingan basket para cogan-cogan senior.
Agera duduk di tempat duduknya yang kebetulan berdekatan dengan jendela sekola. Angin berhembus pelan, entah kenapa disaat momen begini Agera justru teringat oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DIMENSI (END)
De Todo"Hei, berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Wajah datar nya, sikap dingin nya, tatapan malas nya, di balik semua itu ada satu rahasia besar yang enggan ia bisikkan. Apapun itu, yang ku ingin hanya satu tuhan, tolong selalu tempat kan...