Agera meletakkan tasnya di bangku kelas. Menoleh ke kanan-kiri mencari seseorang.Lalu muncullah Nian, sosok yang saat ini menjadi jawaban dari kegelisahan Agera. Pasalnya dari semalem Nian tak membalas bahkan membaca pesan Whatsapp dari sahabatnya itu. Sebenarnya Agera bisa saja berpositif thingking kalau Nian sibuk, tapi sesibuk-sibuknya Nian, pasti akan meluangkan waktu untuk membalas.
Agera bangkit sekaligus menampilkan ekspresi cemas.
"Nian? Kamu gakpa-"
"HELLOOOOWWWW!!! Haha maaf ye Ra gue gak sempat bales chat lu hehe! Abisnya gue sibuk belajar akhir-akhir ini. Soalnya kita kan mau ujian!" Nian mendadak ceria berlebihan sampai merangkul Agera
"Lho? Jadi ternyata karna belajar?"
"Iyalah! Emang lo kira kenapa?" Nian meletakkan tasnya di bangku lalu duduk
"Syukurlah kalo gitu. Aku kira tadinya kamu galau karna-"
"Wah wahh!! Bentar lagi udah mau dimulai pelajarannya!!" Seru Nian mengalihkan
Agera jadinya terpaksa menunda pembahasan itu dan memilih duduk di bangkunya.
Yahh... Tapi apapun itu, Agera tetap senang melihat sahabatnya bisa ceria dan baik-baik saja.
Seperti jam istirahat biasanya, Agera dan Nian menghabiskan waktu di kantin.
"Oh iya Ra, hari ini nyokap lo ada ngajakin kemana gitu? Atau ada rencana ngapain gitu??" Nian menyodorkan pertanyaan
"Seingat aku sih gak ada"
Nian cuma diam menanggapi.
"Eh monmaap Ra, bisa pindah meja dulu gak? Hehe..." Dika nimbrung sambil membawa semangkuk bakso ditangannya
"Dih apaan sih! Lu aja sana cari meja lain. Masih banyak juga..." Protes Nian
Tak mau makin terlarut dalam pertikaian, Agera langsung berdiri membawa minuman Bobanya untuk pindah meja sesuai permintaan Dika.
"Dadahh!" Celetuk gadis itu
"Wahh makasih Agera! Jasa lu bakal selalu gue kenang sumpah!!" Dika menundukkan kepalanya memberi hormat
"Alay bet anj*ng!" Sela Nian jijik
Kemudian Dika duduk memasang wajah manis fakboy nya.
"Sekarang apalagi hah?!" Ketus Nian
"Gue ada dua tiket nonton gratis lho!"
"Terus?"
"Nih."
Dika meletakkan kedua tiket itu diatas meja tepatnya di hadapan Nian.
"Kenapa?"
"Kalo lu mau nonton bareng gue, ambil satu tiket nya. Tapi kalo-"
"Tapi kalo gue gak mau?" Sela Nian
"Robek dua tiket itu."
Nian tersenyum sinis, dengan entengnya ia mengambil kedua tiket itu, ia satukan, lalu merobeknya menjadi empat bagian.
Kemudian Nian berdiri dan kembali ke toilet begitu saja tanpa memerdulikan perasaan Dika.
Sehabis dari toilet, Nian kembali ke kelas dengan mood yang sudah lumayan baikan karna cuci muka.
Saat mau duduk, ia melihat sesuatu dikolong laci mejanya. Ternyata ada dua tiket yang di laminating dan secarik surat.
"Sebenarnya gue udah tau kalo lu bakal ngerobek tiketnya. Jadi gue beli dua tiket lagi buat jaga-jaga hehe. Dan itu tiketnya uda gue laminating jadi gak bakal bisa di robek. See u nanti malem!:)"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DIMENSI (END)
De Todo"Hei, berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Wajah datar nya, sikap dingin nya, tatapan malas nya, di balik semua itu ada satu rahasia besar yang enggan ia bisikkan. Apapun itu, yang ku ingin hanya satu tuhan, tolong selalu tempat kan...