•DUA RUMPUT•

2 1 0
                                    

[Flashback on]

"Nama kamu siapa?"

"Agasa Johnson."

[Flashback off]




"Agasa..." Jawab Agera dari bibir mungil nya

Jean berdiri dari kursinya seolah tak percaya dengan jawaban Agera.

"Agasa siapa?" Lanjut Sintya kepo

Agera menoleh ke luar gerbang Nian, lalu tanpa sepatah kata langsung berlari keluar.

Sontak semua kaget, terutama Nian yang tadinya berlarut dalam amarah kini ternganga melihat tingkah temannya.

"Wah curang tuh anak melarikan diri!" Cetus Sintya

"Tau tuh, baperan amat sih!" Sambung Erin

Dika menoleh ke Nian, ia memberi isyarat agar Nian mengejar Agera. Tapi Nian malah tampak ragu dan memilih kembali duduk si sofa.

Secara tak langsung pesta mereka berantakan.

"Yaudah deh, gue sama the gengs gue balik dulu. Papay! Makasih atas pesta yang sangat gak elit ini." Sintya menggandeng lengan Jean, sementara Erin mengikuti dari belakang

"Gue pulang dulu ya bepss!!! Muachhh!!!" Teriak Erin ke Dika sembari melambaikan tangan

Nian melirik Dika di sebelahnya,"Lah, lu kenapa gak ikutan sama mereka?"

"Mau ikutan bantuin beres-beres." Balas Dika sambil tersenyum

Nian mendekati Dika dengan tatapan sinis dan jidat berkerut.

"Heh, jangan pikir gue lupa ya sama apa yang lu lakuin tadi! Apasih yang lo mau?!"

"Gue cuma ngasih lu kesempatan. Emang salah?" Dika dengan polosnya tersenyum lebar

"Kesempatan kata lo? Yang ada rencana gue hampir gagal gara-gara lo!"

Dika berbalik badan, "Hei, gue ini sebagai teman sekaligus pacar lu udah baik banget lho! Gue tau lu gak akan bisa nyatain perasaan lo ke kakak kelas lo itu, makanya gue kasih lu kesempatan buat ngungkapin."

"Ooh okey makasih kalo gitu. Yang ada lu malu-maluin gue tau gak?!!" Nian kini ikut berbalik badan

Kini posisi mereka saling membelakangi.

"And soal 'pacaran' itu, gue harap lo jangan terlalu berharap sama gue. Karna lo sendiri tau kan saat ini apa yang lagi gue perjuangin?!"

Dika kembali membalikkan badannya, ia meletakkan tangan kanannya di pundak Nian.

"Gue bakal ikut." Bisik Dika

Nian berbalik menghadap Dika, "Maksud lo?"

"Ya kita kan gak tau apa hasil dari perjuangan lo itu. Jadi sebelum tau hasilnya, gue bakal berjuang sama lo. Dan kalo emang hasilnya gak menguntungkan buat gue, it's okey. I'm still with you as a friend."

Degg!!

Aliran darah Nian seakan terhenti. Entah ekspresi apalagi yang bisa ia tampilkan sekarang.

"Okey udah dulu ngobrol nya, banyak yang harus di bersihin!!" Dika mulai mengumpulkan botol minuman

Bisa-bisanya Dika sesantai itu habis mengatakan kalimat yang mengguncang hati wanita!

"Ck! Sialan!" Ujar Nian

•••

Diperjalanan menaiki taksi, Agera memikirkan kembali apa yang ia lakukan saat ini. Ia tak mengerti kenapa dirinya mengucap nama Agasa saat itu.

DIANTARA  DIMENSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang