"Semua persiapannya udah selesai?" Tegur Mami pada Tante Dewi yang tengah merenung di sofa"Tinggal nunggu Agera nya aja."
"Aku udah bangunin dia tadi."
Tak berapa lama sosok yang diceritakan pun muncul. Agera jalan perlahan mendekati Papi, Mami, dan Tante Dewi di ruang tamu.
"Kenapa sih malem-malem gini? Agera udah ngantuk tau!" Protes gadis itu
Sepertinya Agera sudah melupakan kejadian di taman komplek tadi.
"Duduk. Kita mulai ritualnya!" Perintah Mami
"R-ritual? Ritual apa!?"
Mami melirik ke Tante Dewi seolah memberi kode.
"Ehm... Agera, kamu tenang dulu ya, ini demi kehidupan kamu!" Tante Dewi dengan sigap menutup mata Agera menggunakan kain panjang
Di sisi lain Papi menahan kedua tangan Agera agar tak meronta-ronta. Sudah dipersiapkan juga lilin dan beberapa barang-barang berbau mistis maupun religi.
"Kita mulai."
Empat puluh menit berlalu, Ritual sudah berhasil dilaksanakan. Kini Agera tidur lemas dan dibaringkan di tempat tidurnya.
"Dengan ini generasi kita selanjutkan bakal baik-baik saja." Tutur Mami lega
"Kalo gitu aku pulang dulu ya Mbak. Selamat malam!"
Papi dan Mami menghantarkan Tante Dewi ke depan gerbang.
"Sekali lagi, makasih ya Dewi..." Ucap Mami Papi serempak
Tante Dewi pun berlalu dengan mobilnya sambil sesekali membunyikan klakson.
•••
Matahari kembali menyapa dari timur. Pagi ini Agera mengawali hari dengan merenung.
"Tadi malam..."
"Tadi malam kenapa tante Dewi dateng ke rumah ya?" Tutur Agera bingung
Mungkin ini efek samping dari ritual atau karna Agera tengah kecapean sekali semalam hingga melupakan apa yang baru terjadi.
Daripada berlarut-larut dalam kebingungan, Agera memilih keluar mencari udara segar. Kebetulan juga sekarang hari minggu!
"Hmm kalo ajak Nian main kesini kira-kira ngerepotin gak ya?" Gumam Agera sembari menatap layar ponsel di jalan
"Oi, kamu sibuk gak? Ke rumah aku dong, kita main! Bosen banget sumpah..." [Agera]
Tak perlu tunggu lama, Nian langsung membalas
"Duh kalo pagi sampe siang ini sih gue ada undangan nikah keluarga uy... Gimana kalo nanti malem aja? Sekalian ketemuan di caffe, ada yang mau gue omongin nih tentang gue sama Dika><"
"Okeh bepss! Nanti malem jam tujuh ye ketemuannya:)"
Agera kembali memasukkan ponsel ke kantung bajunya. Sekarang ia bingung harus bermain dengan siapa untuk menghilangkan rasa bosan.
"Oiya!! Kenapa dari tadi gak kepikiran sih? Kan ada Agasa!" Agera segera berlari menuju rumah Agasa, namun yang didapatinya malah...
"Lho? Kok rumah Agasa keliatan beda gini?"
Atap yang sudah rengsek, cat luntur, dinding kayu yang rapuh dimakan rayap, ini semua bukan kondisi rumah Agasa yang biasa dilihat oleh Agera!
"A-agasa? Agasa kamu ada di dalem?" Jerit Agera sedang, namun sama sekali tak mendapat respon
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DIMENSI (END)
Ngẫu nhiên"Hei, berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Wajah datar nya, sikap dingin nya, tatapan malas nya, di balik semua itu ada satu rahasia besar yang enggan ia bisikkan. Apapun itu, yang ku ingin hanya satu tuhan, tolong selalu tempat kan...