•MISI MEMBUJUK AGASA•

2 0 0
                                    

Nian duduk disebelah Agera, lalu menatapnya ceria.

"Ra, nanti malem party kecil-kecilan di rumah gue yuk! Sekalian ajak kak Jean sama di Dika. Pasti asik deh!"

"Boleh kok. Tapi bisa ajak Agasa gak?"

Nian terdiam. Raut mukanya yang gembira sirna.

"Gak boleh ya?" Tanya Agera memastikan

"B-bukannya gak boleh sih... Tapi emang si Agasa nya mau? Dia kan nolep haha!"

Nian membuang pandangannya kembali ceria seperti tadi.

"Pasti mau deh kalo aku ajak!"

Agera melempar senyum ke Nian, Nian pun membalasnya dengan senyum kaku.

***

"Ra, gue mau jumpai kak Jean dulu ya. Biar gue aja yang ajak dia, soalnya kan ngumpulnya di rumah gue. Oke?" Nian beranjak pergi ke kelas Jean

Agera tanpa rasa curiga langsung menyetujui apapun yang temannya itu katakan.

Nian masuk ke kelas Jean yaitu kelas 11-A.

"Hai kak!" Sapa nya

"Eh Nian? Kenapa nih? Tumben nyamperin ke kelas." Jean merapikan alat tulisnya di atas meja

"Gini kak, gue, Agera, sama Dika mau party kecil-kecilan. Kakak mau gabung gak?"

"Wah wahh, gak sopan banget lu cuma ngajak cowonya doang. Nih gue, ceweknya gak diajak hah?!" Sintya bersama Erin seperti biasa merusuh percakapan

"Ouh, jadi lu mau gabung juga?"

"Bukan cuma gue. Tapi Erin juga!"

Erin yang disebut namanya langsung membusung kan dada berlagak sombong.

"Okey, kalo gitu jam tujuh malem di rumah gue." Nian melirik Jean lalu pergi

"Jadi gimana?" Tegur Agera cemas

"Kak jean mau sih. Tapi..."

"Tapi?"

Nian menghela nafas, "Biasalah, si dua benalu ikut-ikutan!"

"Oooo" ujar Agera santai

"Kok lu biasa aja sih?? Emang lu udah lupa sama apa yang mereka lakuin pas MOS ke lu Ra?!"

Agera tersenyum tipis, "Udahlah... Lagian kalo dipikir-pikir aku sekarang juga lagi jadi benalu di hubungan nya kak Jean sama si Sintya. Ya jadi kami impas."

Nian terbungkam sedih. Seandainya Agera tau kalau Nian sendiri...

"Btw, kamu mau ke komplek aku gak bentar pas pulang?"

Nian segera menyeka air matanya yang untung saja belum terlihat oleh Agera.

"Buat apa?"

"Buat bantu ngajakin Agasa. Karna kayaknya susah deh kalo cuma aku doang yang bujuk dia. Jadi kamu mau ya, ikut bantuin bujuk dia supaya mau ke Party rumah kamu?" Agera menggenggam tangan Nian hangat

"Duhh gimana ya..."

Tanpa menyerah Agera langsung mengeluarkan jurus memelas andalannya!!

Agera membulatkan kedua matanya, mencibirkan bibirnya lalu manggut-manggut seperti anak anjing yang meminta makanan.

"Iyadeh iya!"

Sial, Nian termakan rayuannya.

•••
Sesuai janji, Agera dan Nian pergi bersama ke rumah Agasa untuk membujuknya.

DIANTARA  DIMENSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang