~ Selamat Membaca ~
Seseorang kini berada di sebuah kedai kopi duduk di sana sambil mengamati sekitar sudah lama dia di sana mungkin sudah hampir 2 jam dia sana walaupun sesekali dia pergi tapi dia akan kembali lagi memantau lewat kedai kopi dan sesekali menikmati coffe espresso
" Bagaimana keadaan di sana?? "
" Aman tidak ada yang mencurigakan di sini?? "
" Lalu bagaimana keadaan di rumah itu?? "
" Semuanya juga aman belum terlihat pergerakan apapun."
" Tuan hwang?? "
" Tuan hwang?? Ahh~~ aku melihatnya tadi keluar sebentar tapi kelihatannya dia baik² saja."
Orang itu menghela nafasnya kasar
" Hallo... Apa kau masih mendengarkan ku noona?? "
" Nde ahjussi aku masih mendengar mu,, arraseo tetap pantau terus dan katakan apapun walaupun hal kecil sekalipun eoh."
" Gerreu noona kalau begitu akan putuskan dulu sambungan akan ku beri kabar jika ada sesuatu."
" Arraseo." Orang itu langsung melepaskan earpiece dari telinganya iya dia sengaja menggunakannya untuk mempermudah komunikasi dengan yang lain dan agar mengetahui tentang kondisi di sana ya walaupun itu minjem dari bodyguardnya
Iya sinb mengaku takut sesuatu akan terjadi tanpa sepengetahuannya itulah kenapa dia nekat untuk pergi tadinya dia ingin sendiri tapi karna itu sangatlah berbahaya itu kenapa bogum selalu bersamanya untuk menjaganya dan membantunya kalau ingin tau mengapa di di sana itu karna kedai kopie itu tepat di sebelah sekolahnya dia ingin memastikan teman temannya baik² saja iya awalnya bogum ingin dia yang memantau segalanya tapi karna sinb tetap ingin pergi kekeuh jadi iya di turutin,, mengusap wajahnya kasar dan sesekali menatap jalan lagi itulah yang dia lakukan selama 2 jam membosankan pasti tapi kalau bukan karna nyawa temannya dia juga tak ingin berdiam diri selama 2 jam dan hanya memandangi jalan tapi lamunannya buyar seketika ketika melihat teman temannya yang keluar dari gerbang sekolah dia langsung memperbaiki posisinya dan menaikan masker serta kacamata agar tak di kenali tapi ada yang aneh kenapa hanya ada 3 orang saja sinb memperhatikan dengan jelas lagi iya jelas di situ hanya ada sowon umji yuju lalu kemana eunha dan yerin??
Sinb mengalihkan pandangannya ke arah lain mencari 2 sosok itu dia tempat yang lain tapi nihil lalu dia memfokuskan ke mereka bertiga duduk di pemberhentian bus seperti rutinitas biasa sinb mengikuti langkah mereka dari jauh lalu hingga akhirnya mereka bertiga naik bus tapi di saat dia ingin melangkah tiba² sesuatu menyentuh punggungnya entah apa?? Semacam benda runcing seperti pistol ?? Oh tidak sinb mendadak diam tapi dia memberanikan diri untuk berbalik seketika ekspresinya menjadi datar
" Yakk... Nuguseyo?? Aku memerhatikan mu dari tadi.. oh~ apa kau ini salah satu bodyguardnya lagi ck.. pergilah dia tidak ada hush.." sinb memasang muka datarnya dan langsung menyeretnya sebelum itu dia menurunkan sesuatu yang menyentuh punggungnya tadi sesuatu yang runcing itu ternyata adalah ujung payung
" Yak... Yakk lepas tidak atau aku akan teriak 1... 2.. tol-... " Sinb langsung membungkam mulutnya dan langsung menurunkan kacamatanya seketika orang itu membulatkan matanya sempurna dan sinb langsung menyeretnya ke tempat sepi masih dan saat di gang sinb masih membungkam mulutnya agar dia tak bersuara tapi dia salah dia juga hampir menutup hidungnya membuat orang itu susah bernafas
" Bhsdj. " Sinb mengkerutkan alisnya ketika mendengar ucapannya
" Mworago?? " Orang itu memutar matanya malas dia langsung mengigit tangan yang menutup mulutnya dan seketika sinb langsung mengerang kesakitan
" Aakk.. yakk NEO MICHYEOSSEO?? Dia langsung memperlihatkan wajah dinginnya.
" Kau yang gila aku tak bisa bernafas jika kau tutup terus pabbo."
" KAU!! Ah~~ kenapa aku harus bertemu dengan manusia seperti mu aigo."
" Molla "
Seperti dejavu yang pernah mereka rasakan di gang sempit dan membuat salah satunya menjadi kesal iya yerin senang membuat sinb kesal dia bisa melihat wajah merah sinb iya jangan salahkan sepenuhnya kepada yerin salahkan sinb kenapa dia harus menutup rapat mulut yerin sehingga membuatnya susah bernafas hal hasil mendapat hadiah sebuah gigitan
" Wow kita seperti mengulang kejadian dulu dimana aku bertemu dengan mu di gang juga tapi di tempat yang berbeda dan lihatlah kau sepertinya sangat suka berpenampilan misterius seperti ini." Yerin menandingi sinb dari ujung kepala hingga ujung kaki hodie hitam menggunakan topi masker dan kacamata hitam
" Dan kau sepertinya sangat suka menyeret ku gang sempit seperti ini eoh?? seperti tak ada tempat yang lain lagi yang lebih nyaman dari gang sempit seperti ini eoh?? " Sinb tak merespon sedikitpun walaupun rasanya ingin membungkam mulutnya lagi sinb mencibir perkataan yerin barusan
" Tidak kau ingat aku harus bersembunyi eoh?? Gunakan otak mu jika aku membawa mu ke tempat lain bukan lebih mudah menangkap mu dasar pabbo." Sinb langsung memakai kacamatanya lagi dan akan pergi yerin shock dia seperti mengulang kembali dimana sinb membuatnya kesal setengah mati lalu meninggalkan dia seenaknya saja dan sekarang dia juga melakukan hal yang sama heol.
" Kau ingin kemana?? Kau ingin meninggalkan ku lagi?? "
" Aku malas bicara dengan mu,, kau berisik dan kapan aku pernah meninggalkan mu?? Ku rasa tidak pernah" yerin langsung menarik tangan sinb dan membuat sinb otomatis terdorong dan salahnya yerin malah ikut tidak seimbang sehingga dia ikut terdorong kebelakang dan membuat keduanya saling memandang walaupun sinb menggunakan kacamata hitamnya yerin masih bisa melihat mata indah sinb tapi itu tak terjadi lama seketika yerin langsung mendorong sinb lagi
" Yakk.. pertama kau mengatakan aku bodoh aku ini lebih tua dari mu tau kedua kau mengatakan aku berisik lagi dan apa yang kau katakan barusan?? Tidakkah kau ingat kau juga meninggalkan ku sendiri di gang waktu itu setelah mengatakan ku berisik dan sekarang lagi eoh?? " Hidung yerin kempas kempis menahan kesalnya tapi sinb tetap diam saja
" Kau memang benar kau adalah lebih tua dari ku tapi kau unnie bodoh dan berisik."
" Yak.. "
.
.
.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cool
RomanceSuatu hari yerin bertemu dengan seseorang misterius memakai hodie dan masker yang menolongnya dari kecelakaan,, walaupun dia tak bisa melihat wajahnya tapi dua pasang mata coklat menatapnya dengan intens hanya itu yang dia ingat " Senyum mu sangat i...