48

119 27 1
                                    




~ Selamat Membaca ~







" Jessie unnie appa bisa memarahi ku jika kau mencoba mencakul itu." 

" Aku melakukannya dengan perlahan kok." 

" Tetap saja bagaimana jika luka mu terbuka lagi?? " Gerakan tangan itu berhenti sinb meletakkan alat cangkul itu dan melirik yeri yang sedang memandangnya dengan cemas

" Aku harus banyak bergerak agar tetap sehat yer,,, jika aku sudah sehat aku tidak akan banyak merepotkan." 







" Krystal bagaimana kondisi appa mu?? " 

" Lebih membaik unnie tapi..... Hah bagaimana aku mengatakannya.... Orang itu mengatakan kebohongan sehingga appa selalu bertanya tentang sinb." 

" Kebohongan bagaimana?? " Krystal mengatakan semua tentang hari itu bagaimana kondisi sang appa tiba tiba menurun karna kebohongan itu 

" Sebenernya apa yang ia inginkan kenapa kau tidak terus terang saja katakan sebelum terlambat." Wajah krystal mendadak murung 

" Entahlah unnie aku pun belum siap.... Terlalu berat mengatakan itu tapi aku juga takut appa semakin syok jika mengetahuinya." 

" Setidaknya kau susah jujur..... Sama halnya seperti yerin dia.... sering murung bahkan sangat sensitif eunha mengatakan padaku bahwa mereka mengunjungi tempat kejadian itu dan berpapasan dengan yooa kau tau yerin sempat hilang kendali bahkan hampir gelap mata untuk melenyapkan yooa jika eunha tak menariknya pergi." 

" Pasti berat unnie.... ~~ "

" ... sinb sangat berarti untuk yerin unnie sinb harus merelakan cintanya pergi hanya untuk keegoisan seseorang aku tau walaupun mereka berjarak tapi mereka masih menginginkan bersama."  Air mata turun tanpa di sengaja tangan itu dengan cepat menyekanya seulas senyum terpasang dalam wajahnya

" Entah itu nyata atau tidak aku masih nyakin sinb masih hidup unnie." 







Sinb kembali ke kota tepatnya di tempat kemarin sinb datang seorang diri dia merasa sesuatu menariknya kembali ke tempat itu ada sesuatu membuatnya penasaran seperti bayangan bayangan penuh di kepalanya,, ketika melihat tempat ini bayangan itu seperti asap yang datang lalu hilang entah kemana tapi tak ada satupun membuatnya mengerti...

" Aku merasa tidak asing dengan tempat ini... "  Matanya menangkap sesuatu di depan sana seseorang yang sangat dekat dengan air yang mungkin saja bisa membawanya pergi dengan arusnya ya yang kencang 

" Permisi... Apa yang kau lakukan kau bisa saja terjatuh jika seperti itu." 


Deg 


Suara itu lembut dan menenangkan itu membuat air matanya lolos begitu saja suara yang sangat di hafal di telinganya orang itu langsung melirik ke belakang matanya membulat sempurna jantungnya berdegup dengan kencang

" S-sinb." Tangannya terulur untuk meraih wajah itu tapi sebelum tangannya sampai matanya seketika gelap dan tubuh itu tumbang seketika

" Y-yakk unnie k-kau bisa mendengar ku." Sinb menepuk nepuk pipinya tak ada tanda tanda kesadaran sinb langsung memapahnya pergi 

" Tolong saya.... " 







Sepasang mata itu bertautan dengan perlahan dia membuka dan menyesuaikan cahaya pada matanya kepalanya mendadak pening namun tiba tiba teringat sesuatu...  matanya melihat sekitar sangat sepi ini juga bukan kamarnya yerin hendak turun namun langkah terhenti ketika mendengar suara pintu terbuka

" Kau sudah sadar rupanya." 

" D-dimana aku?? " 

" Tekanan darah mu sangat rendah nona itu mungkin itu penyebab kau tak sadarkan diri dan sepertinya kau terlalu memaksakan tubuh mu itu kau juga kekurangan nutrisi itu sangat penting untuk menjaga imun pada tubuh mu." 

" Kau belum menjawab pertanyaan ku?? " 

" Aku jaehyun aku membawa mu ke sini karna menemukan mu tak sadarkan diri di sekitar sungai ku kira kau orang iseng tapi ketika melihat mu tak bergerak sedikitpun aku langsung membawa mu pulang." 

" T-tunggu dimana orang yang bersama ku tadi." Jaehyun mengereyit bingung " tak ada siapapun kau hanya seorang diri." 

" Kau pasti salah aku bersama seorang perempuan tadi dia sama tingginya dengan ku t-tidak dia beda dua senti dengan ku wajahnya terdapat luka." Jaehyun menggelengkan kepalanya " aku serius noona kau hanya seorang diri mungkin kau bermimpi tadi." Bahu yerin melemas seketika

" Jadi aku berkhayal... Apa aku sangat merindukannya hingga melihat dia dengan sangat nyata " lagi lagi yerin menangis tersedu jaehyun kelimpungan mencari cara agar yerin tidak menangis

" H-hei jangan bersedih istirahatlah sepertinya kau butuh istirahat jika kau sudah membaik aku akan mengantarmu pulang." Tak ada jawaban yerin menutup wajahnya dengan tangganya bahunya naik turun jaehyun semakin bingung melihatnya

" Mungkin kau butuh istirahat aku akan keluar." Sepeninggal jaehyun yerin hanya bisa menangis dia nyakin tadi adalah sinb khayalan itu terlalu nyata untuk di sebut khayalan dia benar benar jelas melihat wajahnya walaupun terdapat luka tapi di sangat nyakin

" Kenapa bayangan mu terlalu nyata eunbi-ah." 








" Kenapa melihatnya jantung ku berdegup kencang." 


.


.


.


Tbc

Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang