51

119 29 4
                                    





~ Selamat Membaca ~







Matanya mengerjap pelan hanya gelap yang ia lihat nafasnya tidak beraturan tubuhnya terasa kaku kini dia baru tersadar ternyata tangan dan kakinya terikat bahkan matanya pun tertutup kain

" T-tolong siapapun tolong lepaskan aku..... "

" Siapapun lepaskan aku... " Sinb mencoba menggerakkan tubuhnya tapi nihil ikatannya terlalu kencang 

" Jeball lepaskan aku.. " sinb kehabisan tenaga dia berdiam sambil mengatur nafasnya sudah beberapa menit berlalu tak lama suara pintu terdengar atensinya langsung mengarah ke arah pintu

" Tolong siapapun di sana... Tolong lepaskan aku... " Tak ada respon sinb menajamkan pendengarannya hanya suara derap langkah kaki yang terdengar semakin mendekat jantung sinb mendadak gugup

" N-nug-guseyo?? " 

" Aku tak menyangka ternyata mereka mengatakan yang sebenarnya kau masih hidup suatu yang mengejutkan... Sangat nihil bisa selamat dalam kecelakaan itu?? " tangan itu menyentuh pipinya yang membuatnya tersentak mundur tak lama usapan itu berubah menjadi cengkraman menangkup kedua pipinya dengan kencang membuatnya meringis sinb tak mengerti dan tak mengetahui siapa orang ini yang dia tau dia seorang wanita

" Tapi aku senang kau selamat nak." Sinb mencoba meronta tapi mengingat tangannya terikat membuatnya kesulitan cengkraman itu membuatnya kesakitan

" Maaf membuat mu kesakitan mari kita awali semua dari awal." Cengkraman itu terlepas membuat sinb bernafas lega dia merasakan ikatan matanya mengendur matanya mengerjap pelan pandangannya masih memburam mungkin sudah cukup lama dia terikat matanya menyesuaikan dengan sekitar ruangan itu memang gelap hanya sedikit cahaya 

" Aku akan membantu mu mengingat semuanya." Matanya mulai membaik dia menangkap sosok di depannya seorang wanita yang terus menatapnya walaupun masih tak terlalu jelas 

" Nuguseyo?? Apa kita saling mengenal?? " Wanita itu tertawa hambar membuat sang gadis itu kebingungan 

" Tentu.... " 

" Itu karna saya eomma mu nak." Terbesit rasa tak percaya dalam pikirannya sinb hanya diam memandang nyonya hwang 

" Jika kau memang eomma ku kenapa harus kau mengurung ku seperti ini... Kau seperti menawan ku." 








" Kau yerin?? " Merasa namanya terpanggil dia langsung menghentikan kegiatannya dan menoleh

" Apa aku mengenal mu?? " Pemuda itu tersenyum sampai lesung pipinya terlihat

" Aku baru saja menyelamatkan mu kemarin kau lupa?? " Barulah dia ingat dia langsung mengangguk dan menatap pemuda di depannya

" Baru kemarin kau sudah melupakan ku sungguh mengecewakan." 

" Aku tidak pandai mengingat jika bertemu orang baru maaf." Jaehyun tersenyum simpul dia hanya mengangguk dan bergabung bersama yerin

" Kau hanya sendiri?? " 

" Menurut mu?? " 

" Aku hanya bertanya." Jaehyun kehabisan akal dia tak tau bagaimana merubah keadaan agar tidak canggung pemuda itu hanya meringis melihat yerin tak meresponnya sedikitpun padahal biasanya wanita yang sering bertemunya selalu ingin menatapnya dengan senyum mengembang berbeda dengan yerin 

" Bagaimana keadaan mu?? " 

" Seperti yang kau lihat aku sangat sehat." Tak lama yerin teringat kejadian kemarin dia langsung berbalik menatap jaehyun membuat pemuda itu tersentak 

" Ngomong ngomong boleh aku bertanya sesuatu?? " 

" Silakan saja." 

" Kau nyakin saat itu aku hanya sendiri?? Maksud ku mungkin kau tak menyadari keberadaan seseorang dan hanya fokus padaku." Jaehyun terdiam dia langsung mengingat kembali namun tak lama dia menggeleng 

" Tak ada " Yerin berdecak sebal bukan itu jawaban yang ia inginkan

" Sebenernya siapa yang kau maksud?? Kenapa kau bertanya hal yang sama?? "

" Tidak ada hanya saja aku melihat seseorang yang sangat kurindukan mungkin benar aku hanya berkhayal." 

" Dia seorang pria?? "

" Dia seorang wanita." Dia lagi lagi mengangguk tak lama alisnya terangkat " bagaimana perawakannya?? Mungkin aku pernah melihatnya?? " 

" Dia cantik tinggi hanya berbeda dua senti dari ku rambutnya panjang dia terlihat seperti laki laki.... " 

" Maksud mu dia sedikit tomboy?? " Yerin langsung mengangguk

" Tapi kemarin aku melihatnya wajahnya penuh luka aku tidak tau benar atau tidak." 

" Tunggu... Tunggu ... " 

" Aku melihat seorang wanita kemarin dia seperti kesakitan tapi aku tak melihat wajahnya tapi rambutnya tak panjang mungkin sebahu." Yerin terdiam sesaat " apa dia yang kau maksud?? " 

Entah benar atau tidak yerin pun tak tau bayangan itu cukup jelas,,, dia juga tak mengingat dengan jelas dia hanya berfokus pada wajahnya saja 








" Kenapa banyak sekali penjaga?? " Krystal baru saja pulang setelah menghabiskan waktu bersama sowon tapi melihat rumahnya tiba tiba penuh dengan penjaga membuatnya bingung

" Bibi kenapa banyak sekali penjaga?? Wanita paruh baya itu menoleh " mianhe nona saya pun tidak tau... Tapi saya melihat para bodyguard nyonya membawa seseorang di ruangannya." 

" Seseorang?? " 

" Iyaa mungkin itu tamu nyonya." Krystal mengangguk matanya terus melihat para penjaga di sana tak lama dia mengangkat bahunya dan berlalu namun... Dadanya tiba tiba sesak dan membuatnya terdiam beberapa hari ini krystal merasa sesak secara tiba tiba mungkin setelah kejadian itu 

" Nona anda baik baik saja?? " Krystal langsung menggeleng rasa sakitnya mereda dia langsung menegakkan kembali badannya " tak apa bi sudah membaik kok aku pergi dulu. " 

" Aku pernah merasakan ini saat sinb jauh dari ku ikatan batin ku terikat olehnya."  Krystal lagi lagi terdiam dia melihat ke arah pintu itu beberapa bulan lalu sinb pernah masuk rumah sakit karna dia pingsan secara mendadak saat itu dia dengan sinb berjarak krystal selama seminggu merasakan sakit sekujur tubuhnya sampai dia merasa kram padahal kondisinya baik baik saja dan ketika eunseo memberitahunya bahwa sinb sakit dia sekarang mengerti karna biasanya jika kembar salah satunya sakit maka yang satunya akan merasakan sakitnya juga jika dia terluka maka yang satu akan merasakan perihnya juga

" Mungkinkah sinb masih ada." 


.


.


.

Tbc

Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang