~ Selamat Membaca ~
" Pihak kami sedang mencari keberadaan nona sinb,, tolong tetap tenang."
" Bagaimana aku bisa tenang!! saudara kembar ku hingga detik ini belum di temukan.... Kalian minggir lah aku harus mencari sinb." Krystal mencoba menerobos tapi lagi lagi usahanya gagal karna pihak polisi mencegahnya kembali
" Terlalu berbahaya nona dan lagi serahkan pada kami,, kami akan terus berusaha mencari keberadaan nona sinb segera mungkin." Kedua lutut itu lemas tak lagi bisa menopang tubuhnya krystal ambruk menutupi wajahnya berita itu cepat menyebar membuat krystal beserta yang lain langsung ke tempat kejadian sowon datang meraih pundak krystal membuatnya tenang
" Tenanglah percayakan saja pada tim sar mereka pasti bisa menemukan sinb." Tak kuat lagi menahan air mata itu tumpah dengan sendirinya krystal memukul tangannya ke tanah merasakan sesak yang begitu dalam
" Hey tenangkan dirimu kau bisa menyakiti diri mu sendiri sinb akan marah jika melihat mu seperti ini."
" Aku sudah terlalu membuatnya sakit unnie aku saudara yang tak berguna."
" Krystal " sowon menoleh kebelakang melihat seseorang yang nampak tetap tegar walaupun dia tau dia sama rapuhnya senyum itu terlihat begitu jelas senyum dengan rasa sakit ,, Yerin ada di sana ketika mendengar berita tersebut dia melangkah dengan kaki yang lemah jujur dia harus berlari untuk sampai di sana
" U-unnie." Dia langsung merengkuh tubuh itu tangisnya lagi lagi pecah tak terbendung betapa krystal terlihat begitu merasa kehilangan
" Cukup untuk menangisinya dia tidak suka melihat seseorang yang dia sayang terus bersedih." Meremas baju itu menahan segalanya yerin memberikan tepukan di punggungnya
" Kenapa harus sinb.... Kenapa harus dia yang terus menderita." Wajah itu berpaling tapi tangannya tetap memberikan tepukan sowon tau yerin menahan tangisannya
" Aku tau aku paham krystal tapi kita tidak bisa menahan takdir berdoa saja agar sinb baik baik saja dan bisa cepat di temukan." Tak lama tim sar menemukan mobil yang di gunakan sinb saat kejadian para polisi berusaha mengangkat mobil itu terlihat susah karna arus sungai yang cukup deras tapi pada akhirnya mobil itu berhasil di naik
Terlihat mobil itu cukup mengenaskan mobil sudah nampak hangus mungkin efek ledakan bagian depan sudah rusak parah sisi kanan dan kiri juga terlihat penyok para polisi mendekat dan mengecek kondisi mobil,, mereka saling menggenggam menguatkan satu sama lain
" Tidak ada korban di sini pak."
" Tidak... Tidak.... " Krystal langsung berlari melihat lebih dekat keadaan mobil itu
" Nona tolong untuk tidak mendekat tetap berada di dalam garis."
" Tidak itu bukan milik saudara bukan.... Kalian salah.... " Yerin datang dan merengkuh tubuh itu lagi tubuhnya bergetar hebat tangisnya lagi lagi pecah yerin pun merasakan sakit tapi dia tetap berusaha untuk tidak menangis
" Unnie katakan pada mereka itu bukan milik sinb katakan unnie kumohon."
" Krystal itu memang mobil milik sinb." Kepala itu menggeleng kuat " aniya unnie itu pasti milik orang lain." Yerin dan sowon mencoba menenangkan dan membawanya ke tepian
" Krystal tenanglah kendalikan dirimu oke coba untuk menerimanya." Mata itu terpejam kuat tak lama sorot matanya berubah " sudah ku katakan itu bukan milik sinb." Sorot matanya menajam tapi tak lama dia mulai hilang arah
" Tapi flat nomornya sudah mengatakannya krystal aku hapal betul bahkan kita semua tau itu." Tubuh itu lagi lagi ambruk tangisnya lagi lagi pecah
" Apa yang sebenarnya terjadi?? "
" Kecelakaan itu sangat besar nyonya sampai saat ini tim sar belum menemukan nona sinb."
" Bagaimana dengan kondisi yooa?? "
" Dia di temukan lebih awal karna tubuhnya tidak terlalu jauh tempat kejadian sepertinya nona yooa terlempar karna tidak menggunakan sabuk pengaman,, dokter mengatakan beberapa tulang punggungnya patah dan terdapat beberapa luka di wajah juga kakinya tapi sejauh ini kondisinya tidak terlalu menghawatirkan."
Nyonya hwang mengangguk memainkan jarinya " siapkan mobil kita akan ke sana."
" Baik nyonya."
" Anak itu selalu membuat ku pusing." Memijat pangkal hidungnya sesekali menghela nafasnya " tidak appa ya tidak anaknya selalu membuat ku pusing,, harus ku apakan si tua bangka itu ckk dia masih betah dalam mimpinya."
" Sepertinya aku harus memikirkan cara lain,, kecelakaan itu pasti bisa merenggut nyawanya."
Sudah hampir 5 jam tapi tidak ada satu pun tim sar yang naik dan memberitahukan tentang keberadaan sinb rasa cemas selalu menyelimuti ketiganya dan hawa dingin di sana juga membuat para polisi meminta mereka untuk pulang sepertinya cuaca tidak mendukung
" Nona nona cuaca semakin dingin sepertinya akan turun hujan lebat sebaiknya kalian pulang dan beristirahat butuh waktu cukup lama karna melihat aliran sungai ini cukup luas."
" Dan membiarkan saudara ku kedinginan sendirian tidak akan."
" Nona maaf untuk sebelumnya tapi menurutku nona sinb juga ikut terlempar atau dia terbawa arus sungai melihat arus ini cukup kuat tapi jika memang nona sinb masih hidup itu 30% saja karna melihat keadaan mobil miliknya sudah mengatakan segalanya,, tapi bagaimanapun kami akan terus berusaha menemukan jasadnya."
" Terimakasih atas informasinya pak kami permisi." Sowon menyeret tangan itu ke dan memegang kedua bahunya " jangan tersinggung krystal tapi ucapan tim sar itu benar beberapa spekulasi sudah mengatakannya kita harus percaya serahkan saja pada tim sar ya."
" Sinb-ya apa kau kedinginan?? Bagaimana keadaan mu?? Kau bisa mendengar ku?? " Wanita itu tersenyum miris air mata itu membasahi pipinya dia telah menemukan titik lemahnya kini
" Kenapa tuhan terlalu menguji mu... Kenapa harus bersamanya kenapa tidak bersama ku saja... Mengapa kau tidak membawa ku bersama mu juga." Sorot matanya begitu lemah dia menatap langit " tuhan jika memang bisa ku mohon selamatkan sinb ku dimana pun dia sekarang tolong sadarkan dia tolong rawat dia dan kembalikan kepadaku aku mohon."
" Aku sangat mencintainya."
.
.
.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cool
RomanceSuatu hari yerin bertemu dengan seseorang misterius memakai hodie dan masker yang menolongnya dari kecelakaan,, walaupun dia tak bisa melihat wajahnya tapi dua pasang mata coklat menatapnya dengan intens hanya itu yang dia ingat " Senyum mu sangat i...