~ Selamat Membaca ~
Sinb mendengus kesal matanya sangat mengantuk guru yang sedang mengajar di depan sangat membosankan menjelaskan materi dengan cara menoton sinb melirik ke arah unnie ya sama sepertinya krsytal menguap bahkan sudah tak terhitung berapa kali dia menguap dan sinb melirik ke sampingnya dia memutar matanya malas umji tetaplah umji dia memerhatikan dengan baik bahkan sampai tak berkedip tak lama suara bel membuatnya mengembangkan senyumnya
" Assa bel itu menyelamatkan ku dari keterbosanan ini." Batin sinb
" Sinb-ah kajja kita ke kantin." Sinb merapihkan buku buku ke dalam tasnya sinb menggeleng
" Duluan saja."
" Unnie biarkan saja sinb tidak tertarik ke kantin dia akan ke tempatnya."
" Unnie ikut saja dengan umji aku titip susu coklat dan roti saja."
" Gerreu." Sinb bangkit dari tempat duduknya dia melangkah kakinya keluar kelas banyak yang berdecak kagum padanya sinb hanya bersikap biasa saja dia terus berjalan tanpa menghiraukan satu katapun,, sinb mendudukkan dirinya di pinggir pembatas menyandarkan tubuhnya ke tembok sambil menghirup udara yang segar nan damai dia mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya sebuah kertas dan pensil sinb menghembuskan nafasnya dan mulai mencoret coret kertas itu beberapa kali dia melirik dan kembali ke kertas
" Sinb??" Sinb memutar kepalanya dan menatap seseorang yang sedang menatapnya sambil meminum minuman bir dia tak menjawab dia hanya kembali menatap gambarannya moonbyul duduk di samping sinb dan memberikannya sebuah kotak susu pada sinb hanya menatapnya dan hanya menggeleng saja
" Oke,,, padahal susu tidak terlalu buruk."
" Aku tidak terlalu suka rasa strawberry."
" Apa yang sedang kau lakukan?? "
Moonbyul hanya berdecak kesal dia memutar matanya malas bicara sinb membuatnya darah tinggi
" Aku lupa kau bocah tembok."
" Apa unnie selesai?? Ku pikir kau bolos lagi hari ini." Moonbyul menutup mulutnya tak percaya sinb mengkerutkan alisnya bingung dia hanya menggeleng dan kembali ke gambarnya
" Wow daebak itu adalah ucapan terpanjang yang pernah ku dengar dari mu,, dan ahh kau tau itu."
" Sinb boleh ku bertanya sesuatu pada mu?? "
" ... "
" Kepopuleran mu sangat menonjol kau tau hampir seluruh sekolah membicarakan mu sampai telinga ku bosan mendengarnya."
" ... "
" Dan kau tau aku dengar kau membatalkan pertunangan dengan siapa hmm lupakan namanya ku dengar juga kau sedang berpacaran dengan yerin dari kelas 12 ku dengar dia sangat cantik tapi aku sama sekali tak pernah tau tentangnya."
" ... "
" Ku kira tak ada satupun yang bisa meluluhkan hati seorang hwang sinb ternyata ada juga aku kagum pada yerin aku jadi ingin bertemu dengannya tapi aku terlalu malas karna pasti dia akan sama persis seperti mu menjadi populer aku sangat benci keramaian padahal aku hampir melihatnya setiap saat."
" ... "
Moonbyul menghela nafasnya menatap langit
" Kau tau aku sedikit iri pada mu bi kau sangat populer bahkan semua orang mengenal mu bahkan ku nyakin semua orang di luar juga mengenal mu karna kau adalah anak dari seorang penguasa besar tuan hwang seojon kau dan unnie mu pasti sangat terkenal dan mempunyai banyak teman." Sinb menghentikan gambarannya dan menatap sekilas moonbyul lalu kembali menatap gambarnya
" Hidup itu sangat kejam kau tau tidak semua orang dapat melihat mu jika berada di titik terendah ku nyakin tak ada satupun yang akan mau melihat mu bahkan mendatangi mu."
Sinb kini menatap lekat wajah moonbyul dari dekat menurutnya kakak kelasnya ini juga sangat terkenal namun dengan caranya sendiri siapa yang tak kenal dengan moonbyul anak kelas 12 sekelas dengan yerin seingat sinb harusnya moonbyul sudah lulus tapi dia harus mengulangi kelasnya di kelas 12 kini,, moonbyul juga di kenal sebagai murid pemberontak suka tidur di kelas sering membolos bahkan sering tak masuk kelas dan berakhir di rooftop entah apa yang dia lakukan seharian bukankah itu sangat membosankan mungkin ketika jadi sinb mungkin dia lebih baik tak masuk sekolah dan tidur seharian
" Tidak semua yang kau katakan itu benar unnie."
" Aku selesai jika unnie masih ingin menempati tempat ini silakan aku akan turun."
Sinb berangsur bangun tapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara moonbyul
" Sinb menurut mu jika kau menjadi aku apa yang akan kau lakukan?? menurut ku cerita kita hampir sama." Sinb memuta badan menatap moonbyul
" Kau tau apa yang kau lihat tidak semuanya benar terkadang apa yang tidak kau lihat itu adalah kenyataan terkadang seseorang akan menyembunyikan sebuah fakta besar untuk menutupi dirinya dari kesalahan." Sinb mengangkat alisnya bingung moonbyul hanya tersenyum puas kali ini untuk pertama kalinya dia mendengar kata yang panjang keluar dari sinb lalu melihat ekspresi bingung dan datarnya yang sudah melekat bahkan tak bisa hilang darinya moonbyul hanya menggeleng lalu dia mendekat dan mensejajarkan tubuhnya dengan sinb dan tersenyum
" Ku kira kau memang anak tembok yang menyebalkan aku sering mendengar banyak tentang mu bahkan aku tak percaya bisa bertemu dengan mu sekarang tapi .. " moonbyul mengarahkan tangannya ke wajah sinb dan mengangkat kedua sisi bibir sinb bunga terlihat seperti sedang tersenyum sinb hanya diam bahkan dia menatap moonbyul aneh
" Kau lebih baik di lihat seperti ini kau tau dari pada ekspresi datar yang selalu kau tampilkan itu sudah membosankan tidakkah kau tau ekspresi mu membuat semua orang takut untuk mendekati mu ku nyakin banyak yang ingin dekat dengan mu tapi karna ini membuat orang menjadi takut." Moonbyul terkekeh geli dia menurunkan tangannya dan menatap sinb yang kini merubah ekspresinya seperti semula
" Mianhe mengganggu waktu mu kau bisa memakai tempat ini aku akan turun aku sudah bosan terlalu lama di sini dan yaaa gambar mu bagus juga lain kali ajarkan ku ya." Moonbyul menepuk pelan pipi sinb lalu pergi dari situ meninggalkan sinb dengan keterbingungannya
" Dia aneh,, tapi apa yang di katakan tadi cerita kita sama?? Apa dia?? Ah sudahlah aku sudah tidak mood lebih baik aku turun."
.
.
.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/250116884-288-k446479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cool
Lãng mạnSuatu hari yerin bertemu dengan seseorang misterius memakai hodie dan masker yang menolongnya dari kecelakaan,, walaupun dia tak bisa melihat wajahnya tapi dua pasang mata coklat menatapnya dengan intens hanya itu yang dia ingat " Senyum mu sangat i...