🌸 15

465 32 6
                                    

“Rumah lo yang mana?” tanya Hasbi saat mereka masuk kedalam sebuah komplek perumahan yang terbilang elit. Yap, Hasbi dan Ifa mengantar Karin pulang sebagai rasa minta maaf mereka.

“Noh yang pagar ijo” tunjuk Karin pada rumah yang berpagar warna hijau daun.

“Wihhh, ternyata lo kaya juga ya, gak nyangka gue, tampang lo kayak gembel sih”

Pletakk

“Enak bener congor lo kalau ngomong ya!” Hasbi mengusap kepalanya yang terasa sedikit pening akibat jitakan membahana dari Karin.

“Anjirrr, lo makan apaan woi, kuat bener tenaga lo” celoteh Hasbi.

“Gue makan manusia. Terutama manusia kayak lo” Hasbi bergidik ngeri mendengar penuturan Karin.

“Sarap lo” Karin dan Ifa tertawa melihat ekspresi Hasbi.

“Gue duluan, thanks ya Fa” ujar Karin saat mobil mereka berhenti didepan pagar rumahnya.

“Iya sama sama, lain kali sarapan dulu ya non” sambar Hasbi.

“Fa, gue denger suara tak berwujud” Ifa tertawa terbahak bahak mendengar penuturan Karin. Memang makhluk satu ini beda dari yang lain.

“Fucek lu” Karin terkekeh mendegar umpatan Hasbi.

“Thanks ya udah nganterin, hati hati lo bawa mobilnya, kalau sampai temen gue lecet, lo yang gue santet” setelah itu Karin keluar dari mobil Hasbi.

“Sadis amat temen lo” Hasbi pun menjalankan mobilnya setelah membunyikan klakson tanda pamit.

“Lagian kamu suka bener cari masalah sama dia, ntar jodoh hayolohhh” Hasbi langsung menatap tajam kearah gadis yang sekarang tengah menatapnya dengan cengiran lebarnya.

“Amit amit jabang balita dah”

“JABANG BAYI HASBIIII!!”

🌸🌸🌸

“ASSALAMUALAIKUM, IFA PRINCESS NYA HASAN FAMILY COME BACK HOME!!”

“Suara lo Ai, udah kek toa” Hasbi mengusap telinganya yang memanas akibat teriakan menggelegar Ifa.

“Sabodo teuing” Ifa pun berlalu menuju ruang tamu untuk mencari keberadaan keluarga terlovenya.

“Kayaknya dulu Umi ngidam toa masjid deh waktu hamil lo” ujar Hasbi sambil mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

“Kamu kira Umi limbat apa, makan toa segala”

“Limbat makan paku sayang, bukan toa” Hasbi mengelus dada sabar menghadapi sikap abnormal cewek disampingnya ini.

“Ihh panggil panggil sayang, dasar buaya darat buset” Ifa menatap geli kearah Hasbi yang sekarang tengah menatapnya datar.

“Baru gue liatin, belum gue kurbanin lo” Hasbi frustasi menghadapi sikap blak blak an Ifa.  Benar benar berbeda dengan Ifa si cengen saat mereka berumur 6 tahun dulu.

“LO BAWAK ANAK SAHA CURUTTT!!!” teriakan menggelegar dari arah tangga membuat dua sejoli yang tengah beradu argumen tadi terlonjak kaget. Bahkan Hasbi spontan memanjat sofa akibat teriakan itu.

“Bang Gil kenapa teriak teriak sih? Cosplay jadi monyet?” kesal Ifa yang masih menetralkan jantungnya akibat teriakan Gilbran tadi.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang