🌸 39

323 24 3
                                    

“Jihan diculik”

“APA?” Ifa terkejut mendengar penuturan Rizki.

“Siapa yang nyulik?” tanya Hasbi. Bagaimanapun, ia masih memiliki hati.

“Gue ga tau, ini Aslan sama Febri lagi menuju ke lokasi dimana hp Jihan berada” Ifa menutup mulutnya syok. Bagaimanapun, Jihan adalah orang yang baik padanya.

“Gue pergi dulu”

“Aku ikut” Ifa menahan lengan Rizki yang membuat Rizki sedikit terpaku.

“Gak” Hasbi langsung menyela.

“Bi”

“Gak Ai, gue aja yang pergi”

“Bi, aku harus ikut, Kak Jihan pasti syok banget sekarang, aku harus ada disampingnya” Rizki menatap Ifa sendu. Sebesar itu hati gadis tersebut.

“Ai, dengerin gue kali ini aja, lo di rumah aja”

“Aku ikut please” Ifa memelas memohon agar ia bisa ikut bersama mereka. Rizki menatap Hasbi, meminta jawaban. Hasbi pun menghela napas kasar.

“Oke, fine, lo ikut, tapi tolong, lo hati hati, jangan sampe terluka” Ifa pun mengangguk cepat. Mereka pun pergi menuju lokasi yang sudah dikirim oleh Aslan menggukan mobil Rizki. Kebetulah lelaki tersebut menggunakan mobil ke rumah Ifa.

🌸🌸🌸

“Gimana?” Rizki langsung bertanya saat ia sampai di sebuah rumah mewah tidak terpakai. Disana sudah ada Aslan dan Febri yang sampai duluan.

“Gue masih mantau dari luar. Polisi lagi jalan ke sini” jelas Febri.

“Loh Hasbi sama Dedek Ifa ikut?” tanya Aslan saat menyadari ada Ifa dan Hasbi yang ikut dengan Rizki.

“Iya Kak”

“Kok bisa?”

“Tadi gue ke rumah Ifa, ada perlu” Aslan dan Febri melayangkan tatapan curiga kepada Rizki.

Prangg

Mereka di kejutkan oleh sebuah suara yang berasal dari dalam rumah. Bergegas mereka berlari menuju pintu utama rumah tersebut.

“Kagak di konci, wah, teledor bener penculiknya nih” bisik Aslan saat ia mencoba membuka pintu rumah tersebut. Mereka pun memasuki rumah tersebut bersama sama. Sebuah jaket terpasang ke bahu Ifa. Ifa menoleh kesamping kirinya, dimana berdiri Rizki yang tengah menatapnya.

“Banyak debu, ntar baju lo kotor” ujar Rizki. Ifa terpaku dengan perlakuan Rizki. Ia ingin menolak, tetapi terurungkan oleh teriakan seseorang dari lantai dua.

“GUE GAK SUKA MILIK GUE DIMILIKIN SAMA ORANG LAIN!” semua berlari kelantai dua, menuju sumber suara.

Brakk

Rizki menendang pintu sebuah kamar hingga terbuka. Mereka terkejut dengan apa yang ada dihadapan mereka. Disana berdiri Gladia dengan Jihan yang terikat di sebuah kursi. Keadaan Jihan benar benar kacau. Ada beberapa lebam merah kebiru biruan di wajahnya. Jilbabnya sudah terjatuh di bawah kaki jihan.

Ifa menahan tangisnya saat melihat mahkota yang di jaga oleh Jihan selama ini, terbuka dengan tidak hormatnya.

Jihan menatap mereka dengan air mata yang sudah mengalir deras. Dengan cepat Ifa berlari kearah Gladia. Dan memberikan sebuah tendangan di perut gadis itu. Setelah itu Ifa cepat cepat memasangkan jilbab Jihan dengan hati hati agar tidak menyakiti wajah lebam Jihan.

“Fa” suara Jihan bergetar hebat.

“Kak Jihan tenang, Kak Jihan aman sekarang” Ifa membuka ikatan yang melilit di tubuh Jihan. Setelah ikatan itu terlepas, Ifa memeluk Jihan erat. Tubuh Jihan bergetar hebat. Ifa yakin, Jihan pasti mengalami syok berat atas kejadian ini.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang