🌸 14

399 28 4
                                    

“WHATT!!” Karin, Hasbi dan Genta teriak serentak saat mengetahui siapa orang itu.

“Serius ini Aska si beruang kutub?” tanya Karin heran. Aska hanya melirik sekilas Karin dan kembali melihat Ifa yang menatapnya dengan tampang cengo.

“Hasbi, coba lo cubit gue, sadarkan gue kalau ini bukan mimpi” Hasbi pun menuruti kemauan Genta.

“AKHH, sakit goblog!” teriak Genta saat merasakan panas di lengan kanannya.

“Lah, kok lo yang nyolot. Kan lo yang nyuruh gue cubit lo tadi” kesal Hasbi.

“Lah iya, berarti gue gak mimpi kan? GILAKK, SI ES BATU KESAMBET PAAN?!” teriak Genta histeris. Ifa pun tersadar dari keterkejutannya dan melirik air mineral yang di sodori oleh Aska.

“Ini buat apaan?” tanya Ifa bingung.

“Buat lo minum, nih” kembali Aska menyodori air mineral tadi.

“Emm, emang gakpapa? Aku takut ketahuan sama Buk Dewi dan nanti malah dihukum lagi” ujar Ifa.

“Gakpapa, gue tadi liat Buk Dewi masuk dalam ruangannya. Selagi lo cepat minum, gak akan ketahuan” Ifa pun air mineral dari Aska dengan ragu.

“Makasih” ucap Ifa sambil senyum.

“Sama sama” Aska langsung berlalu menuju kelas setelah memberikan senyum tipis kepada Ifa. Ifa pun menatap kepergian Aska dengan tampang cengo.

“Itu tadi beneran si Aska?” Karin dibuat heran dengan kelakuan Aska yang menurutnya tidak wajar. Yang benar saja, seorang Antaraska Adiwijaya senyum walaupun hanya senyum tipis, itu seperti keajaiban dunia.

“Wahh, lo pelet apa si Aska sampai luluh sama lo Fa?”

Pletakk

“Sembarang kamu kalau ngomong” kesal Ifa. Sementara Genta yang mendapat sebuah jitakan dari Ifa hanya dapat mengelus kepalanya yang terasa sakit. Lebih parahnya lagi menggunakan botol air mineral yang bahkan isinya belum berkurang sedikitpun.

“KDRT lo Fa” Hasbi terkekeh melihat muka masam Genta yang menerima kekerasa dari Ifa. Belum tau aja dia sadisnya seorang Alfatunisa jika kesal.

“Udahlah, mending lanjut lagi sebelum ketahuan sama Buk Dewi. Emang kalian mau hukumannya ditambah” ujar Ifa setelah meminum air mineral yang diberikan Aska tadi. Mereka semua pun kembali kusyu’ dengan hukuman mereka.

🌸🌸🌸

Satu jam berlalu, berarti tinggal setengah jam lagi bel istirahat berbunyi. Cuaca semakin panas. Keringat mengucur deras ditubuh empat remaja yang masih setia melaksanakan hukuman mereka.

“Sumpah, gak lagi lagi lah aku ikut mau kalian, tobat aku” muka Ifa sekarang sudah memerah menahan panas yang menggoroti badannya.

“Gue juga tobat dah bolos” Hasbi juga ikut menimpali.

“Elo sih Kar ngajakin bolos” kesal Genta.

“Nah bener, kalau gak diajak sama si Bekicot atu nih, pasti kita ga akan bolos, tanggung jawab lo” Ifa menatap tajam kearah Hasbi. Jelas jelas dia yang membujuknya tadi, dan sekarang malah limpahin semua kesalahan kepada Karin.

“Kan bener Ai, kalau dia yang__” perkataan Hasbi terhenti saat melihat Karin yang tengah memegang perutnya sambil meringis.

“Eh bekicot, lo kenapa?” Ifa yang mendengar perkataan Hasbi langsung menoleh dan berjalan menuju Karin. Dapat dilihat keringat mengucuri badan Karin.

“Kamu kenapa Kar?” Ifa kaget saat merasakan tangan Karin yang dingin.

“Lo kenapa woi?” Genta dan Hasbi ikut menghampiri Karin. Karin semakin meringis saat merasakan perutnya yang melilit.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang