🌸 44

399 23 0
                                    

“Iyaa, ini aku lagi di kampus” seorang gadis menarik kopernya menyusuri bandara. Ia perlu mengurus penerbangannya hari ini.

“Kok berisik banget sih disana?”

“Namanya juga di kampus, ya rame dong”

“Ini ramenya beda, kayak lagi di bandara”

“Gak ah, perasaan kamu aja kali”

“Mungkin cuma perasaan aku aja kali. Yaudah deh, belajar yang giat ya, biar cepat pulang, kangen” gadis tersebut terkekeh pelan mendengar perkataan lelaki di seberang sana.

“Yakin nih kangen?”

“Yakin dong, emang kamu gak kangen aku?”

“Kangen gak yaa?” ia berniat menjahili lelaki tersebut.

“Jangan bilang kamu gak kangen sama aku”

“Kalo gak kangen emangnya kenapa?”

“Jangan bercanda dehh, kamu dapat yang lain ya disana?”

“Hahaha, aku bercanda”

“Gak lucu bercandaannya”

“Idihh ngambek, dasar ngambekan”

Biarinn

“Kamu gak kerja, kerja dulu gih, aku udah mau masuk nih”

“Aaaa masih kangenn

“Nanti telponan lagi ya”

“Video call dulu deh” gadis tersebut gelagapan.

“Gak bisaa, aku udah mau masuk bimbingan ini, ntar dosennya pergi lagi”

Huffttt, yaodah deh, aku lanjut kerja dulu”

“Iyaa, jangan sering ngabaikan kerjaan, mentang mentang CEO, seenaknya masuk kerja”

“Iya iya bawel”

“Udah ya, aku matiin dulu, assalamualaikum”

Waalaikumsayang, eh salah, waalaikumsalam” ia terkekeh mendengar perkataan lelaki tersebut. Hari ini ia akan kembali ke kota asal nya, setelah kurang lebih tiga tahun kuliah jauh dari keluarganya.

“Ini Kak, semoga menikmati perjalanannya” ia pun mengucapkan terima kasih dan memilih mencari makanan terlebih dahulu, masih ada waktu sekitar setengah jam lagi jadwal penerbangannya. Jadi masih ada waktu untuk mengisi perutnya.

🌸🌸🌸

“Stop disini Pak. Ini Pak, makasih ya Pak” gadis tersebut turun dari taxi yang membawanya menuju rumah. Sopir taxi tersebut membantunya menurunkan koper dari bagasi mobil. Ia berjalan mendekati pagar.

“Mang, Mang Teguhh” ia memanggil satpan rumahnya pelan.

“Eh maa sha allah Neng Ifa”

“Sstttt jangan keras keras Mang”

“Ohiya iya siap” Teguh membantu mebawakan koper Ifa.

“Udah selesai Neng kuliahnya?”

“Udah Mang, tinggal nunggu jadwal wisuda”

“Aduhh, Mamang seneng Neng Ifa udah balek, rame lagi deh rumah” Ifa terkekeh pelan.

“Emang selama ini rumah sepi ya Mang?”

“Iya Neng, semenjak Neng pergi ke Yogyakarta, rumah sepi. Gak ada lagi denger teriakan cempreng Neng Ifa. Trus Kang Hasbi juga sering keluar, sering nginap di kosan temennya. Jadinya rumah tambah sepi”

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang