“Lo ada rapat kan yak?” tanya Karin saat mereka berjalan keluar kelas.
“Lah iya, lupa kalau ada rapat”
“Trus gimana? Kami tungguin aja?”
“Gak usah deh, kalian duluan aja, aku kayak nya bakalan lama, entar naik taxi aja”
“Ya gak bisa gitu dong, gak mungkin lo gue tinggal. Yang ada gue di gorok sama Bang Gilbran pas nyampe rumah tapi kagak sama Adek Lucknut nya” ujar Hasbi.
“Haiiii” Zela menyapa mereka semua, ia sudah berdiri disamping mobil Hasbi.
“Heii, udah lama?” tanya Ifa.
“Belum kok, baru lima menit yang lalu gue nyampe. Kalian ngomongin apa?”
“Ini, si Ifa kan ada rapat Rohis, jadi kami mau nungguin, tapi dianya kagak mau. Kan aneh nih anak” jelas Karin kesal. Ifa mendengus mendengar penuturan Karin.
“Oh iya, tadi gue ketemu sama Kak Rizki. Dia nyuruh lo langsung ke Ruang Rohis. Soalnya entar lagi rapat bakalan dimulai” ujar Zela.
“Hmm. Yaudah, kalian langsung pulang aja. Gak usah mikirin aku, aku bisa pulang sendiri kok”
“Gak bisa gitu Ai, gue gak mungkin ninggalin lo sendirian” sergah Hasbi.
“Gak papa Bi, percaya sama aku ya. Udah ah, kalian pulang gih, aku mau ke dalam dulu. Babayyy” setelah itu Ifa berlari meninggalkan parkiran menuju ruang rohis.
“ENTAR GUE JEMPUT” teriak Hasbi yang di balas acungan jempol dari Ifa yang masih asik berlari.
“Yaudah, buruan gih. Biar lo gak telat jemput Ifa nanti” akhirnya mereka semua memasuki mobil Hasbi dan berlalu pulang.
🌸🌸🌸
“Jadi, besok kita mulai ngumumin ke kelas kelas untuk ngumpulin sumbangannya. Jadi diharapkan besok untuk datang lebih awal, karna kita bakalan persiapkan semuanya” semua mengangguk mendengar perkataan dari sang ketua.
“Mending kita bagi bagi sekarang perkelompoknya tiga orang, biar besok gak terlalu ribet” saran Aslan yang disetujui oleh semua anggota.
“Yaudah, gue yang bagi atau kalian cari sendiri?”
“Lo aja yang bagi Ki” Rizki pun mengangguk dan mulai membagi kelompok.
“Semua ada dua puluh orang, berarti ada dua kelompok diisi sama empat orang, itu ada dikelompok gue sama kelompok Citra. Aslan kelompok gue, Gesya kelompok Citra”
“Yee, empat serangkai mah mana bisa dipisahin” semua terkekeh mendengar penuturan Febri. Yap, empat serangkai yang dimaksud oleh Febri adalah Rizki, Aslan, Jihan, dan Ifa. Mereka berada dalam satu kelompok.
“Tau aja lo upil badak” ujar Aslan.
“Berarti besok sebelum jam tujuh udah pada ngumpul disini. Gue gak mau ada yang telat”
“SIAP PAK PRES” seru seluruh anggota rohis.
“Baiklah, rapat hari ini sampai disini, setelah ini langsung pulang, gue gak mau lo lo pada keluyuran”
“Aihhh, Pak Pres perhatian euy” celetuk Aslan.
“Gue tau lo semua jomblo, kagak ada yang perhatiin lo semua. Karna gue Rizki yang baik hati, jadi gue akan ngasih perhatian ke kalian”
“NAJISUN” Rizki terkekeh mendengar teriakan anggotanya.
“Yaudah gue tutup, wassalamualaikum” setelah menjawab salam Rizki, sebagian dari mereka langsung bubar untuk segera pulang. Tetapi ada juga sebagian lagi yang masih setia duduk didalam ruangan. Ada yang sekedar ngadem di ac, dan ada yang sedang menunggu jemputan. Sama halnya seperti Ifa, yang tengah kesal akibat Hasbi yang tak kunjung mengangkat panggilannya. Ifa berdecak kesal. Sudah dari tadi ia menelpon Hasbi, tetepi tidak juga kunjung di angkat oleh si beban keluarga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~
RomanceMencintai sahabat sendiri, tidak pernah terbayangkan oleh seorang gadis yang sholeha, imut dan ceria. Berada dalam keadaan FRIENDZONE adalah hal yang paling dibenci ifa. Mencintai tapi tidak dicintai?? Sakit. Itu yang ifa rasakan, saat mengetahui or...