🌸 2

853 59 0
                                    

Ifa menyipitkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang ada diruangan ini. Iapun melirik ke arah sampingnya dimana ada sepasang manusia yang belum menyadari kesadaran Ifa. Ifa berusaha untuk duduk dan itu membuat sepasang manusia tadi menyadarinya.

"Eh dek udah sadar?" tanya Jihan sambil membantu Ifa duduk. Ifa hanya mengangguk sebagai jawaban. Seseorang menyodorkan gelas berisi air mineral. Ifa menatap orang yang menyodorkan air tersebut dengan kerutan didahinya.

"Minum dulu" ujar Rizki.

"Gak kak, aku lagi puasa" tolak Ifa lembut.

"Puasa gak mengekang seseorang. Lo dehidrasi saat di hukum pak kepsek tadi. Kalau sakit, gak papa puasa di batalin" jelas Rizki. Ifa pun menghembuskan napas kasar sambil meraih gelas ditangan Rizki dan meneguknya hingga habis setengah.

"Makasih kak" ucap Ifa sambil memberikan gelas tadi kepada Rizki.

"Kenapa gak bilang tadi ke kami kalau adek puasa. Kalau adek bilang, kami akan bilang sama kepsek dan adek gak akan di hukum" jelas Jihan.

"Gak papa kak. Itu kesalahan aku, jadi aku harus tanggung jawab. Gak mungkin cuma gara gara aku puasa, aku malah gak dapat hukuman sementara kakak berdua dapat hukuman. Kan gak adil. Lagian biasanya aku tahan kok kak, cuma tadi lupa sahur aja, makanya maag nya kambuh" jelas Ifa meyakinkan kakak kelasnya ini.

"Nama kamu siapa?" tanya Jihan penasaran. Karna dia suka sekali dengan adek kelas kayak Ifa. Jarang adek kelas seperti Ifa yang dia temui.

"Nama aku Alfatunisa Humaira Al Hasan. Biasa dipanggil Ifa kak" jawab Ifa sambil tersenyum. Jihanpun mengangguk sebagai tanggapan.

"Kalau kakak?" tanya Ifa kembali.

"Oh, nama kakak Jihan Nurahim Kholifah Jannah. Kamu bisa panggil kakak apa aja" jawab Jihan sambil senyum. Sungguh Ifa suka dengan senyuman teduh Jihan.

"Kalau aku manggilnya kak Lifah gimana kak?" tanya Ifa. Ifa adalah tipikal cewek yang gak bisa diam. Jihan suka dengan kelakuan cewek kayak Ifa.

"Iya gak papa, terserah Fafa" Ifa terkejut mendengar nama panggilan dari Jihan. Setelah itu mereka sama sama terkekeh.

"Kacang gorengggg" kata seseorang yang berhasil mengalihkan perhatian mereka. Mereka sampai lupa bahwa bukan cuman mereka berdua yang ada di UKS ini. Jihan pun memutar matanya malas.

"Kenapa? Pengen dikenalin? Kenalan aja sono sendiri" ujar Jihan.

"Jahat kamu" ucap Rizki.

"Nama gue Rizkillah Abdullah Ar Rasyid. Terserah lo mau manggil apa" ujar Rizki yang membuat Ifa melongo. Bukan, bukan masalah apa apa. Cuman, kapan dia nanya nama kakak kelasnya yang satu ini?

"Fa gak nanya tuh kak" ujar Ifa polos yang berhasil membuat Rizki cengo. Jihan tertawa mendengar penuturan polos adek kelasnya yang satu ini.

"Haha, baru kali ini aku lihat cewek yang gak tertarik kenalan ama kamu Ki. Hahaha" ujar Jihan sambil tertawa.

"Suka amat ngetawain temen saat dalam kesusahan" gerutu Rizki.

"Dek dek, kakak baru kali ini loh nemu adek kelas yang gak tertarik sama Rizki" ucap Jihan sambil menatap Ifa yang sudah mengerutkan keningnya.

"Lah, kenapa emangnya kak?" tanya Ifa polos.

"Ya karna Rizki itu termasuk most wanted di SMA ini. Ya walaupun gak terkenal terkenal amat. Tapi mayan sih fansnya" jelas Jihan yang hanya ditanggapi dengan anggukan oleh Ifa.

"Oh iya, adek anak kelas berapa? Perasaan kakak baru lihat adek sekarang deh" tanya Jihan.

"Aku anak pindahan kak, baru seminggu disini. Kelas X.MIPA.3" jawab Ifa.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang