🌸 3

715 47 0
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai hari yang menyenangkan dengan basmallah. Begitupun Ifa yang baru saja sampai di gerbang sekolahnya segera berjalan menyusuri koridor koridor untuk sampai ke kelasnya. Saat melewati koridor kelas sebelas, tiba tiba ada yang menoyor kepala Ifa dari belakang hingga Ifa sedikit terhuyung kedepan. Dengan perasaan kesal, Ifa berbalik badan ke belakang dan mendapati si cacing pita sedang tersenyum miring sambil menatapnya.

"Ngapain sih cacing pita? Gangguin orang pagi pagi, gak ada kerjaan apa?" kesal Ifa.

"Ada kok" jawab Rizki.

"Trus ngapain gangguin Fa kak? Mending kerjain tuh kerjaannya" ujar Ifa.

"Ni lagi ngerjain kerjaan kok. Lagian kerja gue tuh gangguin lo cemporong asap" jawab Rizki enteng yang membuat Ifa melongo. Dengan perasaan kesal, Ifa mengambil botol minumnya di tas dan segera memukul kepala Rizki menggunakan botol minum tersebut.

"Aduhhh" teriak Rizki ketika botol minum Ifa mendarat di kepalanya.

"Hahahaha maaf kak, Fa sengaja, Bye cacing pita. Assalamualaikummm" Ifa langsung kabur sambil tertawa.

"DASAR CEMPORONG ASAP" teriakan kesal Rizki membuat tawa Ifa semakin pecah. Sementara Rizki dibuat kesal minta ampun sama adek kelas nya yang aneh ini. Kemaren eceng gondok, lah sekarang malah berubah lagi menjadi cacing pita.

"Siapa Ki? Pacar lo?" tanya seseorang sambil menepuk bahu Rizki. Rizkipun menoleh dan mendapati sahabatnya Aslan.

"Maksud lo si cemporong asap? Ih amit amit dah. Lagian gue gak tertarik dengan yang namanya pacaran. Ingat itu" setelah itu Rizki berlalu meninggalkan Aslan dan masuk ke kelasnya.

"Iye deh iye ketua rohis" sewot Aslan sambil menyusul Rizki kedalam kelas.

- Di Lain Sisi -

Ifa memasuki kelasnya masih dengan sisa sisa tawanya yang belum juga reda. Ia menghampiri Karin sahabat sekaligus teman sebangkunya dan duduk di bangkunya.

"Kesambet dimana lo ketawa ketawa sendiri Fa?" tanya Karin ngeri melihat sahabatnya ketawa ketawa sendiri.

"Ck siapa sih yang kesambet Kar? Aku tuh ketawa karna kelakuan si cacing pita. Haha" ujar Ifa masih dengan tawanya.

"Lah, siapa lagi tuh si cacing pita? Pacar lo?" tanya Karin yang berhasil menghentikan tawa Ifa.

"Pacar mbokmu. Ya gak lah, amit amit. Lagian kamu tau sendiri kan kalau aku gak tertarik sama yang namanya pacaran" jelas Ifa.

"Ya tros siape mbak?" kepo Karin lagi.

"Namanya sih kak Rizki, tapi aku manggilnya cacing pita karna ngeselinnya minta ampun" kata Ifa.

"Kak Rizki? Maksud lo kak Rizki ketua rohis itu ya?" tebak Karin. Ifapun mengangguk sebagai jawaban.

"Trus apa hubungannya kak Rizki ama lo ketawa ketawa gak jelas?" heran Karin. Ifapun memutar mata malas.

"Tadi pagi tiba tiba aja tu cacing pita nabok kepala aku dari belakang, trus aku balas deh nabok balek kepalanya pakek botol minum aku. Dan kamu tau Kar, komuknya ituloh yang bikin aku ngakak sampai sekarang. Hahaha" Ifa menceritakan kejadian tadi pagi sambil ngakak.

"Jadi.... ceritanya lo udah deket nih sama si ketua rohis? Wah hebat lo fa, baru seminggu di sini, udah ada aja tuh doi" ujar Karin.

"Ya gak lah, astaghfirullah Kar" sewot Ifa.

"Ye santuy dong mbak, gak usah sewot juga keles" ucap Karin terkekeh.

"Ya kamunya mikir aneh aneh sih" kesal Ifa.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang