"Gue dan anggota lain yang udah kelas dua belas, di suruh untuk melepas jabatan karna mau fokus ke ujian ujian di kelas dua belas ini. Dan gue harap, kalian bisa lebih membuat Rohis ini maju ada ataupun gak ada nya kami" semua memasang wajah sedih, karna seluruh Anggota Rohis yang sudah kelas dua belas, tidak bisa lagi terlalu sering bergabung dengan mereka yang masih kelas sebelas dan sepuluh.
"Kok cepat banget sih Bang lepas jabatannya, kan masih ada waktu dua bulan lagi sebelum UNBK?" tanya Aldo, salah satu anggota Rohis yang paling dipercaya oleh Rizki.
"Soalnya bulan depan kami udah ujian tryout. Dan ini juga bukan kemauan gue dan anggota lain, kami terpaksa melepas jabatan atas perintah guru"
"Yahhh" seru mereka sedih.
"Gak usah sedih segala. Gue sama yang lain pasti bakalan ikut ngumpul kok, ya walaupun gak sesering dulu"
"Ya kan kurang seru kalau gakda lo bang"
"Segitunya lo pada sama gue? Gue jadi terhura"
"YEE GAK JADI GAK JADI PERGI AJA LO SANA BANG" Rizki tertawa melihat kekesalan para adek kelasnya ini. Pandangan Rizki jatuh pada seorang gadis yang tengah duduk di depan paling sudut, yang hanya memasang wajah datarnya.
"Yaudah, sekarang gue akan nunjuk siapa yang bakalan jadi pengganti gue"
"Aldo yang bakalan jadi Ketua, penerus gue" Aldo yang tengah memakan sosis bakar tersedak mendengar penuturan Rizki.
"Gue Bang?" tanya nya tidak percaya.
"Iya lo, emang siapa lagi yang namanya Aldo disini?"
"Atas dasar apa lo milih gue Bang?"
"Atas dasar sifat lo sama kayak gue"
"Sifat yang mana? Perasaan cuma keisengan lo doang yang di duplikatnya"
"Nahhh ituuuu, jangan sampai Ketua Rohis beda sifatnya sama gue. Kita harus melestarikan Ketua Organisasi yang humornya rendah kayak gue. Jarang jarang ada Ketua Rohis yang kayak gue. Makanya gue harus milih orang yang selera humornya udah gak ketolong lagi"
"ASTOGE RIZKIII. Sejak kapan ada persyaratan gitu bego!" Aslan melempar kepala Rizki dengan penghapus papan tulis.
"KDRT lo bangsul" kesal Rizki.
"Gue berharap nya tuh Ketua selanjutnya gak kayak lo, kasian sekolah punya Ketua kayak lo, sekarang lo milih orang yang lebih parah dari lo. Astoge rizkillah Abdullah Ar Rayiddd" Febri menggelengkan kepalanya heran.
"Yaudah sih, lagian si Aldo kinerjanya bagus, dan gue percaya sama dia kalau dia bisa buat Rohis lebih maju dari yang sekarang"
"Trus wakil gue siapa Bang?" tanya Aldo.
"Wakilnyaaa" Rizki mengedarkan pandangannya keseluruh anggota.
"Ifa"
"Uhukk" Ifa yang tengah minum tersedak mendengar namanya di sebut oleh Rizki.
"Aku?"
"Iya"
"Gak, aku gak mau"
"Harus mau"
"Gak mau Kak Rizki"
"Harus mau Ifaa"
"Kenapa harus aku coba?"
"Ya karna lo"
"Apaansih?"
"Ya apaan?"
"Aku gak mau Kak"
"Gue maunya lo"
"Akunya gak mau"
"Harus mau"
"Gak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~
RomansaMencintai sahabat sendiri, tidak pernah terbayangkan oleh seorang gadis yang sholeha, imut dan ceria. Berada dalam keadaan FRIENDZONE adalah hal yang paling dibenci ifa. Mencintai tapi tidak dicintai?? Sakit. Itu yang ifa rasakan, saat mengetahui or...