🌸 37

352 24 3
                                    

Hari ini adalah hari perpisahan kelas dua belas SMA Surya. Acaranya dilaksanakan di sebuah gedung yang sudah di sewa oleh pihak sekolah. Pihak sekolah sepakat untuk mengikut sertakan siswa siswi kelas sepuluh dan sebelas. Untuk ikut andil meramaikan acara.

Pagi ini Ifa mengenakan balutan gamis satin berwarna abu abu, sama seperti jas yang di pakai oleh Hasbi. Bisa di bilang, tema mereka sekarang couple an. Walaupun mereka hanya sebagai penonton saja, tapi sekolah mengharuskan tampilan mereka sama seperti kelas dua belas yang akan perpisahan.

“Udah siap tuan putri?”

“Udah pangeran kodok”

“Yaelah, gak pangeran kodok juga kali. Yang lebih elit dikit gitu napa” kesal Hasbi.

“Loh, kan sama sama pangeran juga keless”

“Apa kata lo aja deh Ai, nyerah gue” Ifa pun tertawa melihat tampang melas Hasbi.

🌸🌸🌸

“Rame bener dah, kalo kagak di paksa kagak ikut gue, meding main ps sama Genta” gerut Hasbi ketika memasuki gedung yang sudah ramai dengan murid SMA Surya.

“Mereka dimana sih?” Ifa tidak melihat dimana teman temannya berada.

“Mereka bilang di sudut depan, kagak tau depannya mana” Hasbi melihat sekelilingnya. Akibat banyaknya orang di gedung ini, mereka sampai kesusahan mencari manusia manusia minus akhlak itu.

“Telpon Karin deh Bi, pegel nih kaki aku berdiri pake hels gini” Hasbi pun menghubungi Karin.

“Noh mereka” tunjuk Hasbi pada meja dimana sudah ada Genta, Karin dan Zela. Mereka pun menghampiri meja tersebut.

“Kalian udah lama?” tanya Ifa sambil menduduki dirinya di samping Zela.

“Kurang lebih setengah jam an lah” jawab Karin.

“Aku ke toilet bentar ya” izin Ifa.

“Perlu gue anterin?” ujar Hasbi.

“Gosah elahh, aku bisa sendiri” Ifa pun berlalu menuju toilet. Ia ingin sedikit merapikan tampilannya. Ifa bercermin sambil menambah sedikit lipcream di bibirnya. Seseorang berdiri di samping Ifa, mencuci tangannya di wastafel. Ifa tidak melihat siapa yang berada di sampingnya, karna dia masih fokus memakai lipcream di bibirnya.

“Cantik banget malam ini Fa” Ifa sedikit tersentak ketika mendengar suara orang disampingnya. Ifa menoleh dan mendapati Jihan yang tengah tersenyum kearahnya. Ifa juga membalas dengan senyum tipis.

“Kak Jihan juga perfect banget malam ini” Jihan terlihat begitu cantik dan anggun dengan balutan kebaya brokat berwarna mint yang ia pakai. Benar benar cocok dengan kulitnya yang  putih bersih.

“Aku permisi ya Kak” Ifa berjalan meninggalkan Jihan.

“Fa” langkah Ifa terhenti ketika jihan memanggilnya. Ifa memutar badannya kembali menghadap Jihan.

“Maaf”

“Untuk apa Kak?” tanya Ifa heran.

“Maaf, karna aku udah bikin kamu sakit hati” Ifa terdiam mendengar perkataan Jihan.

“Aku bodoh banget gak peka dengan perasaan kamu. Aslan aja peka, kenapa aku gak. Kalau aku tau kamu suka Rizki, aku bakalan memilih untuk mundur Fa, aku bakalan biarin kamu_”

“Cukup Kak” Jihan sedikit tersentak ketika mendengar ucapan Ifa.

“Aku gak mau bahas masalah itu lagi, semua udah selesai. Permisi” Ifa langsung berlalu meninggalkan Jihan yang menatapnya sendu.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang