🌸 23

388 32 36
                                    

“HASBI BURUAN, AKU UDAH TELAT NIHHH” teriakan Ifa menggelegar memenuhi rumah minimalis itu.

“ADEKKK PAGI PAGI GAK BAIK TERIAK TERIAK”

“BUNDA JUGA TERIAK KALII”

“HEH BANG GIL, LO JUGA TERIAK TERIAK”

“Pada ngapain sih teriak pagi pagi gini?” akhirnya collab teriakan itu terhenti kala Indra mengeluarkan suaranya.

“Umi Abi, aku berangkat dulu ya, Assalamualaikum” buru buru Ifa mencium tangan Indra dan Sindy, dan berlari keluar rumah.

“BURUAN HASBI”

“IYEE INI GUE UDAH BURU BURU BEGE” secepat kilat Hasbi berpamitan kepada Indra dan Sindy.

“Umi ngidam apaansih waktu hamil Ifa? kok yang lahir kayak orang utan gitu?”

“HEH! Mulutnya. Separah parahnya Ifa lebih parahan kamu ya”

“Yaelah, gue anak pungut kali yak? Merasa tersisih gue di rumah ini” setelah itu Gilbran kembali memasuki kamarnya.

🌸🌸🌸

“Assal__” ucapan salam Ifa terhenti akibat teriakan menggelegar dari Aslan.

“CITRA, PACKINGAN BUKU KEMARIN DIMANA LO LETAK?”

“DI SAMPING LEMARI ASLAN”

“KAGAK ADA”

“ADA, KAMU JANGAN MANCING EMOSI AKU YA, MASIH PAGI INI” Ifa melongo melihat keributan didalam Ruang Rohis.

“KAGAK ADA CITRAAAA”

“AKU BILANG LEMARI BUKAN RAK YA ASLAN. KAMU AKU MAKAN NIH!!”

“Eh hehe, lupa gue gimana bentuk lemari” Aslan menunjukkan deretan giginya sambil membentuk peace.

“Kenapa berdiri di pintu?”

“ALLAHUAKBAR” seisi ruangan memandang Ifa yang tengah mengelus dadanya sembari mengatur napas.

“Siap siap perang dunia ketiga dimulai” gumam Febri sembari menatap Ifa yang sudah siap menumpahkan amarahnya.

“KALAU GAK NGAGETIN GAK BISA HAH?!”

“Lo nya aja yang kagetan”

“UDAH SALAH NYALAHIN ORANG YA, AWAS YA KAK RIZKI!” Ifa mengambil sapu dibelakang pintu dan bersiap menyerang Rizki. Rizki yang merasa bahwa bahaya akan menhampirinya segera berlari kabur menghindari Ifa.

“HEH, JANGAN KABUR MANEHH” Ifa mengejar Rizki yang berlari memutari ruangan.

“Baru selesai yang satu, sekarang yang atu lagi baku hantam, sungguh indahnya pagi ini”

“IYA IYA GUE MINTA MAAP. UDAH JANGAN KEJAR GUE LAGI”

“MAKANYA BERHENTI JANGAN LARI”

“LO NYA BERHENTI NGEJAR GUE DULU”

“KAK RIZKI DULUAN YANG BERHENTI LARI”

“UDAH UDAH NTAR JA__”

“AAAA”

GEDUBRAKK

“JIHAN!!” Rizki langsung menghampiri Jihan yang tersungkur menghantam meja. Semua anggota langsung menghampiri Jihan.

“Ya allah berdarah Han” ujar Citra saat melihat darah segar mengalir di pelipis Jihan. Rizki langsung menutupi luka Jihan menggunakan sapu tangannya.

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang