🌸 43

393 25 0
                                    

“Hasbi, bisa tolong kuras lantai kamar mandi bawah gak? Soalnya licin banget, tadi pagi Umi hampir aja jatoh kepleset” Sindy menghampiri Hasbi yang tengah bermain PS di ruang keluarga.

“Bisa Umi, nanti Hasbi bersihkan”

“Tolong ya Hasbi”

“Siapp Umi” Sindy pun berlalu meninggalkan Hasbi yang masih sibuk bermain PS. Ia akan melaksanakan tugas yang diberikan Sindy setelah bermain satu segmen ini.

“UMIII” Ifa berjalan menuruni tangga sambil membawa Skincare di tangannya.

“Kenapa?” tanya Sindy yang berada di dapur. Ifapun menghampiri Sindy.

“Kran di kamar Adek belum di perbaiki ya?”

“Ohiya, Umi lupa ngasih tau Bang Budi, besok Umi bilang ke Bang Budinya”

“Okey Umi” Ifa pun berlalu menuju kamar mandi untuk melakukan ritual Skincare an nya. Hanya sekedar menghapus makeup dan mencuci muka. Untuk pemakaian Skincare lainnya, akan ia lanjutkan di kamar nanti setelah sholat isya.

Ifa melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi. Karena tidak hati hati, dan kondisi lantai kamar mandi licin, kaki Ifa tergelincir yang membuat keseimbangan tubuhnya buyar.

“AAAA”

Dughh

“Ya Allah, ADEKKK” Sindy berlari menyusul Ifa yang sudah tergeletak di lantai kamar mandi. Hasbi yang mendengar teriakan nyaring Ifa juga langsung meninggalkan permainan PS nya begitu saja, dan menyusul Ifa.

“Aii, bangun Aii” Hasbi menepuk pelan pipi Ifa yang sudah tidak sadarkan diri. Tanpa berlama lama, Hasbi menggendong Ifa dan menidurkannya di sofa. Sementara Sindy sibuk menghubungi Indra yang masih berada di kantor.

“Aii, bangun Aii, heyy” Hasbi berusaha membangunkan Ifa yang pingsan.

“Perlu di bawa ke rumah sakit gak Bi?” tanya Sindy.

“Gak perlu Umi, Ai cuma pingsan kok. Umi, tolong ambilkan minyak kayu putih” Sindy pun mengambil minyak kayu putih dan memberikannya kepada Hasbi. Dengan cekatan Hasbi mengoleskan minyak tersebut. Hasbi mengambil jurusan kedokteran di kuliahnya.

“Abi lagi di jalan, Umi buatkan teh hangat dulu untuk Adek ya” Hasbi pun menganggukkan kepalanya.

“Sshhh”

“Gimana Ai, ada yang sakit?” tanya Hasbi saat Ifa sadar dari pingsannya. Ifa menatap Hasbi lama.

“Kenapa? Kepalanya sakit ya?” Ifa menggeleng sebagai jawaban.

“Trus kenapa?”

“Aku ingat semuanya Bi” Hasbi terdiam mendengar perkataan Ifa.

“Maksudnya?”

“Aku ingat semua yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Aku ingat semuanya Bi”

“Aii, jadi lo udah ingat semuanya” Ifa mengangguk dengan mata berkaca kaca.

“Alhamdulillah ya allahhh” Hasbi memeluk Ifa erat. Ia bersyukur, ingatan Ifa kembali sepenuhnya.

“Aku ingat semuanya, kecelakaan itu, kejadian kejadian saat aku masih SMA, aku ingat semuanya” Ifa meneteskan air matanya.

“UMI, AI UDAH INGAT SEMUANYA” teriak Hasbi. Sindy langsung berlari keluar dapur.

“Serius?”

“Iya Umii” ujar Ifa.

“Alhamdulillah” Sindy ikut memeluk Ifa erat.

“Allah udah mengabulkan doa Umi selama ini. Terima kasih ya allah”

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang