“INI SAPA YANG NYUMBANGIN KEMBARAN LO CIT?!” hari ini waktunya Anggota Rohis menyortir barang barang yang disumbangkan oleh Siswa Siswi SMA Surya. Dan besok mereka akan berangkat pagi pagi ke suatu desa yang terkena musibah banjir.
“SIAPA SIH KEMBARAN AKU HAH SIAPA?!”
“INI, SABUN CITRA” Citra hanya mendengus mendengar ejekan Aslan. sementara seluruh Anggota Rohis tertawa. Bagi mereka, sudah biasa menghadapi perdebatan antara Citra dan Aslan. Aslan si jahil dan Citra si emosi.
“Kak Aslan, ada plastik lagi gak disana?” seru Ifa yang tidak jauh dari Aslan.
“Kagak ada, coba tanya si Rizki deh, dia noh yang megang plastik tadi” Ifa menghembuskan napas kasar. Semenjak kejadian seminggu yang lalu, Ifa jarang berinteraksi dengan Ketua Rohis itu.
"Kak Aslan aja deh yang nanyain” Ifa akhirnya menghampiri Aslan yang asik memasukkan beberapa buku kedalam plastik.
“Aihh, kagak liat lo gue lagi bungkus nih buku Ifa cantikkk. Lo aja noh minta. Gue sibuk, hus hus” Ifa mendengus kesal dan sedikit menendang kaki Aslan sebelum berlalu dari sana.
“ANJIRRR KAKI GUE LAGI KESEMUTAN CANTIKKK” teriakan Aslan kembali mengundang tawa Anggota lain. Ifa akhirnya menghampiri Rizki yang tengah asik membantu Jihan mendata barang barang tambahan yang akan disumbangkan. Pihak sekolah memberikan dana untuk Anggota Rohis agar membeli bahan bahan makanan untuk korban banjir.
“Ekhmm, Kak Rizki” Rizki yang asik menjahili Jihan tersentak dan melihat kearah Ifa.
“Kenapa?”
“Ada plastik lagi?” tanya Ifa tanpa menatap Rizki.
“Ntar gue cari dulu” setelah itu Rizki berlalu dari hadapan Jihan dan Ifa.
“Kamu marahan ya sama Rizki?” pertanyaan dari Jihan berhasil mengagetkan Ifa yang hendak berlalu.
“Gak kok Kak”
“Trus kenapa kamu diemin Rizki? Gara gara masalah kemaren ya?”
“Aku gak ada hak kali Kak untuk marah Cuma gara gara Kak Rizki nganterin Kak Jihan. Emang aku siapanya Kak Rizki? Haha Kak Jihan ada ada aja” setelah itu Ifa melengos menghindari tatapan Jihan.
“Kamu__”
“Plastiknya udah habis Fa” obrolan mereka terpotong karena kedatangan Rizki.
“Hufft. Trus gimana?” kali ini Ifa memberanikan diri untuk menatap Rizki.
“Ya dibeli lah, masa di minta” Ifa hanya melengos mendengar candaan Rizki.
“Yaudah, sini uangnya, biar aku beli” Rizki sedikit memundurkan wajah nya karena Ifa terlalu dekat menyodorkan tangannya kewajah Rizki.
“Bareng gue aja. Sekalian mau beli barang tambahan”
“Kalau gitu Kak Rizki aja yang beli sendiri” Ifa pun beranjak dari sana dan kembali ketempat Aslan, membantu merapikan buku buku yang akan dimasukkan kedalam plastik. Rizki menghembuskan napas berat dan mengacak rambutnya frustasi. Kenapa gue se frustasi gini didiemin sama tuh cewek. Ck.
“Bujuk sana” Rizki menoleh kaget mendengar penuturan Jihan. Setelah itu ia kembali menghembuskan napas kasar.
“Anaknya susah bener dibujuk. Dari kemaren aku ajak bicara, menghindar mulu anaknya” ujar rizki pelan.
“Yaudah biar aku bantu”
🌸🌸🌸
“Kerumah gue dulu gakpapa kan?” tanya Rizki kepada gadis disampingnya. Sekarang mereka tengah berada diperjalanan untuk membeli keperluan bakti sosial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~
RomanceMencintai sahabat sendiri, tidak pernah terbayangkan oleh seorang gadis yang sholeha, imut dan ceria. Berada dalam keadaan FRIENDZONE adalah hal yang paling dibenci ifa. Mencintai tapi tidak dicintai?? Sakit. Itu yang ifa rasakan, saat mengetahui or...