“AKHHH” semua terdiam saat mendengar suara pecahan tersebut. Mereka mengalihkan tatapannya kearah para gadis tersebut berada.
“Jangan bergerak. Atau kalian kami tembak” tepat saat itu, polisi datang.
Brukk
“AIII” Hasbi berteriak saat melihat Ifa terjatuh kelantai. Mereka semua berlari menghampiri Ifa dan Jihan. Rizki yang berada tidak jauh dari mereka, sampai duluan ketempat Ifa. Rizki terpaku ketika melihat darah segar mengalir membasahi jilbab abu abu milik gadis tersebut.
“Fa” suara Rizki bergetar hebat. Dengan cepat Rizki menggendong Ifa kemobilnya.
“Gue aja yang nyetir” ujar Rizki saat Hasbi hendak mengambil alih pengemudi. Ia tau, bahwa Ifa sekarang lebih butuh Hasbi di sampingnya. Tanpa berbicara, Hasbi pindah kebelakang, ia memangku kepala Ifa yang sudah berlumuran darah. Persetan dengan bajunya yang juga terkena darah.
“Aii, gue mohon, bertahan Ai, lo cewek kuat, gue mohon bertahan” air mata Hasbi jatuh ketika melihat wajah yang biasanya di hiasi oleh senyuman itu, sekarang berubah menjadi pucat pasi.
“Lo kuat Ai, gue percaya lo kuat. Gue harus bilang apa sama Abi, sama Umi Ai? Lo tega liat gue di keroyok sama Bang Ray dan Bang Gil? Gue bisa habis bonyok kalau gitu Ai” Rizki menatap dari kaca depan. Bagimana sayangnya seorang Hasbi kepada Ifa. Tanpa sadar air matanya ikut menetes ketika melihat keadaan gadis yang biasanya ceria itu, sekarang malah terbaring berlumuran darah.
Gue mohon Fa, gue mohon, bertahan, bertahan Fa, gue belum bilang sesuatu ke lo Fa, gue belum bilang tujuan sebenarnya gue ke rumah lo itu apa. Jadi gue mohon, bangun Fa.
🌸🌸🌸
Semua menunggu di depan ruang operasi. Menunggu dengan cemas. Jihan sudah ditangani oleh dokter, dan sekarang sedang istirahat di ruangan nya, di temani oleh Zela. Beberapa menit yang lalu Karin dan Zela datang setelah dikabari oleh Aslan. Sementara keluarga Ifa sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Hasbi masih terus mondar mandir di depan pintu ruang operasi. Karin pun mendekatinya.
“Duduk dulu Bi, jangan cemas gini, Ifa pasti bisa bertahan, karna gue tau, dia adalah gadis yang kuat” Karin mengusap lembut bahu Hasbi.
“Gue gak mau kehilangan Ai, Kar”
“Ssttt udah, Ifa gak akan kenapa kenapa, dia cewek yang kuat”
Sementara Rizki duduk sambil menatap lantai dengan tatapan kosong. Ia masih senantiasa memegang erat jaket nya yang di pakai oleh Ifa tadi. Jaket putih tersebut sudah berubah warna menjadi merah oleh darah Ifa tadi. Ia pun teringat akan sesuatu. Rizki dengan buru buru merogoh saku jaketnya. Terdapat sebuah gelang kaki dengan liontin kecil berwarna merah muda.
Rizki menatap gelang kaki tersebut. Sekarang pemilik gelang kaki indah ini sedang terbujur tidak berdaya di dalam ruang operasi.
“Hasbi, Adek dimana?” Sindy yang baru datang langsung menghampiri Hasbi di depan pintu ruang operasi.
“Lagi di ruang operasi Umi” jawab Hasbi pelan.
“Ya allahh Adekkk. Abi Adek Abii” Indra buru buru memeluk sang istri yang sudah menangis.
“Kejadian nya bagaimana Hasbi?” tanya Indra. Hasbi pun menceritakan kronologi kejadian tadi tanpa tertinggal sedikitpun.
“Seharusnya lo paksa aja Adek gue dirumah bangsat!” Gilbran mencengkran kerah Hasbi kuat.
“Bran udah Bran. Ini bukan salah Hasbi” Ara berusaha melepaskan cengkraman Gilbran pada Hasbi.
“GILBRAN LEPAS!” Gilbran melepas cengkramannya pada Hasbi setelah mendengar bentakan dari Dirga.
![](https://img.wattpad.com/cover/205631764-288-k94553.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~
RomanceMencintai sahabat sendiri, tidak pernah terbayangkan oleh seorang gadis yang sholeha, imut dan ceria. Berada dalam keadaan FRIENDZONE adalah hal yang paling dibenci ifa. Mencintai tapi tidak dicintai?? Sakit. Itu yang ifa rasakan, saat mengetahui or...