🌸 12

427 30 12
                                    

Sudah seminggu setelah acara Rohis, Ifa menghindari Rizki. Ia benar benar malu dengan peristiwa peluk pelukan dengan Rizki. Lelaki itu selalu menertawainya, itulah alasan Ifa menghindari Rizki. Seperti kejadian 2 hari yang lalu.

Flashback

Ifa menyusuri koridor yang terbilang cukup sepi ini, karna sekarang jam masih menunjukkan pukul 06.30. Saat melewati koridor kelas XI, tanpa sengaja Ifa berpapasan dengan Rizki. Ifa menatap Rizki kesal karna menghalangi jalannya. Pria itu tersenyum kearahnya dengan senyuman yang agak ngeselin sepertinya.

“Awas Kak Rizki. Fa mau kekelas” kesal Ifa.

“Yaudah lewat aja” Ifa pun berjalan melewati Rizki yang sudah memberinya jalan.

“FA” teriakan Rizki menghentikan jalan Ifa. Ifa membalikkan badannya menghadap Rizki dan menaikkan alisnya tanda bertanya.

“Dada gue nyaman banget ya buat di peluk?” Ifa membelalakkan matanya saat mendengar pertanyaan Rizki yang benar benar naudzubillah.

“DASAR ANOAAAA!!” teriak Ifa malu dan setelah itu ia berlari menuju kelasnya dengan pipi yang merah merona. Sementara Rizki terkekeh melihat Ifa salting.

Ifa bersumpah akan menjambak rambut Anoa itu jika dia masih menertawainya. Tapi itu akan ia lakukan ketika ia sudah melupakan rasa malu dari kejadian kemarin itu. Ifa menatap sekelilingnya dengan perasaan was was, takut jika makhluk jadi jadian itu muncul kembali seperti kemarin. Karna asik celingukan gak jelas, Ifa tidak memperhatikan jalan didepannya yang membuat ia menabrak seseorang dengan keras, mungkin orang tersebut yang menabraknya karna orang itu tengah berlari.

“ADUHHHH”

“ANJIRRR, PANTAT MULUS GUEEE” Teriakan mereka menggema di koridor kelas XI yang masih sepi. Ifa menatap nyalang orang didepannya yang masih asik menggerutu akibat bokongnya ternodai dengan lantai. Ifa pun bangkit dan berdiri didepan orang tersebut yang ternyata seorang pria.

“Eh!! Kamu punya mata gak sih!? Kalau jalan tuh hati hati, gak usah pake lari segala!” maki cewek itu kesal. Ia seperti kembali kemasa dimana ia pertama kali bertemu dengan manusia anoa alias Rizki. Pria didepannya mendongak menatap wajah kesal Ifa. Terlihat orang tersebut menautkan alisnya tanda heran. Pria tersebut berdiri dan menatap Ifa lebih intens. Ifa yang ditatap seperti itu pun merasa risih.

“Gak usah natap aku kayak gitu! Dasar buaya” saat hendak berlalu dari hadapan pria aneh didepannya. Tiba tiba tangan Ifa ditahan oleh pria tersebut. Ifa membalikkan badannya dan menatap garang kepada orang itu. Iapun menghentakkan tangannya kasar dan mendelik tajam kearah pria tersebut.

“Tolong jaga batasan kamu ya!! Aku bukan cewek sembarangan yang bisa kamu pegang sana sini!!” maki Ifa marah. Ia benar benar tak habis pikir dengan pria didepannya ini.

“Ai” Ifa yang hendak berlalu berhenti seketika saat mendengar orang tersebut memanggilnya. Ia jadi teringat dengan seseorang dimasa lalunya saat mendengar panggilan itu. Ifa pun tidak mempedulikan orang itu, toh pasti bukan dia yang dipanggil.

“Ai tunggu!!” orang tersebut kembali menahan tangan Ifa. Emosi Ifa benar benar memuncak sekarang. Ifa kembali menghentakkan tangannya kasar dan menatap marah pada pria didepannya.

“Udah aku bi---“

“Lo gak kenal gue apa?” pertanyaan orang tersebut memotong ucapan Ifa. Ifa menautkan alisnya heran. Apa maksud cowok didepannya ini?

Ketua Rohis, Ana Uhibbuka Fillah ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang