Part 28: Sebuah Syarat

306 21 7
                                    

Hai, jangan lupa tinggalkan jejaknya kalau suka sama part ini
Happy reading 💛

"Jadi, kapan kak Delon mau mencintai Jani?"tanya Anjani tiba-tiba membuat Delon terdiam. Anjani melepas pelukannya, menatap lelaki itu lalu ia tertawa. "Hahaha, muka Kak Delon tegang banget kek anak SD mau disuntik. Jani cuma bercanda aja, kok. Kita baikan aja Jani udah seneng."

Delon menyunggingkan bibirnya.

"T-tapi ada syaratnya kalau Kak Delon pengen Jani maafin," kata Anjani tersenyum penuh arti.

"Apa?"

"Emang kak Delon sanggup ngelakuinnya?"tanya gadis itu menantang.

"Demi dapat maaf dari lo, gue sanggup melakukan apapun,"balas Delon, demi apa jantung Anjani berdetak tidak karuan. Dia tersenyum sumringah.

"Pertama, Kak Delon harus pake kata aku-kamu ke Jani," ujar Anjani mengatakan syarat pertamanya. "Bisa kan?nggak sulit kok kak Delon," lanjutnya ."Mau, ya? yayaya harus mau pokoknya!"

Kak Delon aja bisa pake aku-kamu ke Kak Pamela, masa ke Jani ga bisa.

Delon mengembuskan napas lalu akhirnya menjawab," Iya aku mau."Mata Anjani berbinar.

"Kedua, Kak Delon harus urus Mochi selama seminggu atau bahkan... bisa lebih sesuai kemauan Jani,"ujar Anjani mengatakan syarat keduanya.

"Ngurus kucing buluk lo itu?!"Suara lelaki itu naik satu oktaf.

"Kak Delon,"tegur Anjani memanyunkan bibirnya, Delon membuang napas kasar.

"Aku nggak bisa," tolak Delon rendah. Demi apa sebenarnya dia merasa aneh memakai kata aku-kamu kepada gadis itu.

Anjani cemberut.

"Kamu tau kan aku alergi bulu kucing,"ucap Delon mengingatkan tentang alerginya. "Aku juga geli sama bulunya." Sontak Anjani tertawa membuat lelaki itu mengernyit.

"Apanya yang lucu?" tanya lelaki itu dingin.

"Kak Delon gemoy pake aku-kamu, Jani jadi makin cintahhh sama Kak Delon," jawab Anjani. Delon menghela napas.

"Aku bisa bersin terus kalau deket kucing."

"Kak Delon tenang aja, kalau Kak Delon sakit lagi Jani siap jadi dokter cintanya Kak Delon,"ucapnya ngelantur. Lelaki itu menghela napas, mencoba sabar.

"Iya aku mau,"jawab Delon akhirnya, namun gadis itu malah menunduk dengan raut cemberut."Kenapa?"

"T-tapi pasti karena terpaksa kan?"

"Enggak Anjani." Mata gadis itu berbinar, setelah itu ia bangkit lalu mengambil kucingnya yang ada di bawah kolong meja riasnya. Mata Delon membulat saat gadis itu menyodorkan pada dirinya. Lelaki itu menggeleng.

"Ayo sekarang kak Delon gendong Mochi,"suruh Anjani dengan menyodorkan kucingnya mendekat pada Delon yang sontak membuat lelaki itu memundurkan badannya, menghindar.
Social distencing ya,brou.

"Kak Delon..." Lelaki itu terus memundurkan badannya saat Anjani mendekat menyodorkan kucingnya terus menerus dan membuat Delon frustasi, gadis itu malah menggoyang-goyangkan kucingnya ke udara di depan dirinya.

Meong

Meong

"Mochi pengen digendong Kak Delon nih, ayo kak Delon gendong Mochi,"suruhnya terus memaksa lelaki itu lalu gadis itu menghentak-hentakan kakinya ke lantai dengan perasaan kesal." Kak Delon gimana sih tadi katanya mau," gerutu gadis itu kesal karena Delon tidak kunjung menerima kucingnya.

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang