Part 69: Cek Kandungan

68 8 0
                                    

Happy Reading 💛

Anjani menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Perempuan itu sedikit menyingkap bajunya hingga perut yang sudah membuncit itu terlihat lantas mengelusnya. Anjani dapat merasakan perubahan besar dalam dirinya. Terutama dalam tubuhnya.

Selain perutnya yang mulai membesar, pipinya juga ikut membengkak. Dia merasa sekarang lebih gemuk. Namun dia tidak mempermasalahkan itu, karena semua itu bertanda bahagia. Katanya.

Memasuki usia kehamilan tujuh belas Minggu alias sekitar empat bulan lebih satu Minggu semua gejala seperti mual, pusing, tidak nafsu makan sudah berkurang.  Malah Anjani sudah mulai mengidam dan semua kemauannya selalu dipenuhi oleh Delon hingga ini lah hasilnya, berat badannya bertambah beberapa kilo.

Tapi tidak apa-apa asalkan sang buah hatinya sehat, Anjani tidak takut gendut.

Oleh karena itu hari ini dia bersama Delon berniat ke rumah sakit untuk mengecek calon buah hati mereka.

Tak lama pintu kamar di buka oleh seseorang dan ternyata Suami tercinta.

"Sayang, udah belum dandannya?"tanya Delon yang sejak tadi menunggunya di luar kamar namun, Anjani tidak kunjung keluar juga akhirnya Delon menghampirinya.

"Udah,"balas Anjani dan menghampiri Delon.

Delon tersenyum melihatnya. "Cantik banget Istri siapa sih ini?"godanya membuat Anjani mengerucutkan bibir.

"Kak Delon nggak usah ngegoda Jani terus sihh!"sewot Anjani namun tetap pipinya merah merona karena salting.

"Iiih bilangnya gitu, tapi, aslinya kamu senang kan aku godain?"kata Delon seraya mengunyel-unyel pipi sang Istri. "Sayang, kamu kok gendutan sih hm jadi jelek,"imbuhnya kemudian membuat mata Anjani membelalak.

"Tadi muji sekarang ngejek maksudnya apa sih?"sewot wanita itu.

"Nggak, aku bercanda hahaha,"ucap Delon seraya tertawa." Maksud aku, kamu sekarang tambah berisi, aku jadi makin seneng liatnya. Nggak sia-sia ternyata mekanik aku."

"Ayo, kak ke rumah sakit. Jani udah siap,"ajak Anjani.

"Kamu udah siap ketemu baby?"Anjani langsung mengangguk antusias.

"Kak, kira-kira babynya cewe apa cowo, ya? soalnya kata Bu dokter usia kandungan empat bulan udah bisa lihat jenis kelaminnya. Jani jadi penasaran!" ujar Anjani begitu antusias membuat Delon ikut senang melihatnya.

"Aku juga! emm, jangan-jangan kembar? cowo sama cewe?"

"Ish, orang waktu di USG cuma satu doang."

"Ya udah cowo ataupun cewe nggak masalah buat aku, yang penting baby sehat,"ucap Delon sembari mengelus perut buncit Anjani,  Dan Anjani menganggukkan kepala menyetujui penuturan Delon. "Hayuk sayang, berangkat."

Delon meraih tangan kanan Anjani untuk dia genggam. Kemudian mereka berjalan beriringan menuju mobilnya yang sudah di parkir di depan halaman rumah.

***

Akhirnya Anjani dan Delon bertemu dengan dokter kandungan yang memang sudah ada perjanjian sebelumnya. Dokter itu tersenyum ramah pada sepasang Suami Istri itu, terutama pada Anjani.

"Halo, Ibu Anjani, kita bertemu lagi, ya. Setelah kemarin pertemuan pertama kita Ibu Anjani datang sendirian dan, sekarang saya senang melihat Ibu datang bersama Suami,"ujar Dokter perempuan itu yang bernama Sekar.

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang