Part 70: Pelepasan Sekolah

64 6 1
                                    

Haiii, udh sejauh ini masii jadi siders?

tinggalkan jejaknya yaa <3 tekan vote

buat baca part ini putar lagunya Virgoun- orang yang sama

Happy Reading 💛

"Anak manis anak hebat kalo udah besar mau jadi apa?"

Mendengar ujaran Delon itu Anjani mengeluarkan tawanya. Benar-benar ya Suaminya ini random sekali.

"Kak, dedenya aja belum lahir masa udah ditanyain gitu. Kasihan dong nanti di dalam sana jadi beban pikiran gimana? haha."

Sontak Delon yang tadinya menatap perut Anjani balik menatap sang empunya."Salah, ya aku tanyanya?" Aduh cinta pake tanya segala. Anjani jadi gemas deh.

"Nggak salah, kok.. cuma kurang pinter aja tanyanya,"balasan Anjani yang mendapat tatapan maut dari Delon.

"Oh maksud kamu aku bodoh?"

"Emmm, Jani nggak bilang gitu lho..."

Delon menatap perut buncit Anjani kembali. "De, kamu tau nggak Papahmu ini kapten futsal?"

"Nggak tau Papah dan nggak mau tau soalnya nggak penting juga, haha,"balas Anjani.

"Penting lah dan kamu harus tau,"ucap Delon lagi pada perut Anjani. "Karena nanti kalo kamu lahir dan udah besar, Papah akan ajarin kamu main bola. Kamu harus jadi pemain bola yang lebih jago dari Papah nanti, ya,"katanya lagi seraya mengelus perut Anjani.

Mendengar itu, Anjani sedikit tidak setuju." Kak, kalo dedenya cewe gimana?"

"Ya tetep aku ajarin main bola!"kekeh Delon.

"Dih mana bisa gitu! cewe sama cowo kan biasanya beda kesukaan. Cewe lebih suka main barbie, masak-masakan, main makeup..."ucap Anjani berpendapat.

"Lah itu mah kesukaan kamu,"potong Delon.

"Tapi emang kenyataannya seperti itu, kok!"ucap Anjani tetep teguh pada pendiriannya. "Mana ada cewek main bola? jatuh dari sepeda aja pasti nangis soalnya sakit."

"Jatuh dari sepeda nangis?" sontak Delon tertawa ngakak, namun suara ketawanya lebih ke nada mengejek. "Itu pasti kamu, ya? hahaha dasar cengeng."

"Iihh kaya Kak Delon nggak pernah jatuh dari sepeda aja?! waktu kecil nggak mungkin kan Kak Delon bisa langsung naik sepeda?" mendengar itu, Delon tertawa kembali.

"Nggak tau, aku nggak peduli wle. Pokoknya anak aku harus bisa main bola cowo ataupun cewe sama!"

"Jangan lupakan ini anak Jani juga! Jani yang hamil kok!"

"Tapi kalo bukan karena 'punyaku' kamu nggak mungkin bisa hamil, sayang. Hahaha." mendengar itu, Anjani jadi kicep.

"Ya udah kalo gitu kalo misal dedenya cowo, Jani akan ajak juga dia main barbie, main masak-masakan, sama make up,"ujar Anjani tidak mau kalah dari Delon.

"Jangan dong. Kamu mau anak kita jadi bencong?"

"Ya tapi cewe main bola itu juga nggak terlalu bagus, kak!!!"

"Nggak bagus gimana? malah keren sayang. Kamu kenal Ronaldowati nggak? itu cewek lho tapi keren."

"Nggak tau ah. Jani males sama Kak Delon!" seketika Anjani merajuk pada Suaminya itu, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dan lagi-lagi Delon mengeluarkan tawa renyahnya.

Delon pun berbicara kembali pada perut Anjani. "Lihat tuh de, Mamah kamu lucu banget, ya? padahal papah baru ngomong rencana lho, apalagi nanti kalo itu beneran terjadi? bisa ngereog kayaknya. Haha."

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang