Part 4: Ditinggal

560 50 141
                                    


Happy reading°•°

Waktu di parkiran mobil saat Anjani sedang menunggu Delon, sebenarnya Dimas menawarkan Anjani untuk pulang bareng namun ia tolak karena takut Delon marah atau salah paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu di parkiran mobil saat Anjani sedang menunggu Delon, sebenarnya Dimas menawarkan Anjani untuk pulang bareng namun ia tolak karena takut Delon marah atau salah paham.

Anjani menghela napas seraya menghadap kaca mobil. Sesekali ia menoleh ke arah Delon yang sedang menyetir. Ia jengah dan bosen karena Delon diam saja tidak mengajaknya bicara atau ngobrol sedikitpun. Anjani tidak suka keheningan seperti ini. Apakah harus dia dulu yang memulai topik pembicaraan? atau sebenarnya Delon sedang marah atas kejadian tadi siang di kantin sekolah? Anjani menggigit bibir bawahnya.

"Kak Delon," panggilnya pelan. Dan Delon tidak menyahut.

Anjani mengembuskan napas pelan," Kak Delon marah ya sama Jani gara-gara tadi siang? maafin Jani ya udah ingkar janji buat nggak malu-maluin Kak Delon. Tapi ternyata Jani malu-maluin Kak Delon." Anjani menunduk ia merasa bersalah sekali.

Anjani menoleh ke Delon lagi, laki-laki itu masih tidak bergeming." Kak Delon lagi sariawan ya, makanya mau ngomong susah?"

"Bisa diem nggak?!" Sontak Anjani tersentak ia menunduk diam, Delon membentaknya tiba-tiba.

Delon menoleh sejenak ke Anjani." Gue lagi nyetir jangan ganggu. Lo pengen kita pulang masuk rumah sakit?" Mata Anjani membulat lalu langsung menggeleng tidak mau.

"Tapi Kak Delon marah nggak sama Jani? jawab dulu baru Jani diem."

"Kalau iya emang kenapa?!"

"Jani minta maaf ya, Kak? Kak Delon mau kan maafin Jani?"

Sontak Delon terkekeh, tidak habis pikir dengan Anjani kenapa gadis itu gampang sekali mengucapkan kata maaf sedangkan ia sendiri tidak mengerti di mana letak kesalahannya? yang padahal Anjani tidak salah sama sekali.

"Nggak," balas Delon dingin.

"Maafin ya Kak, Jani nggak mau dosa Jani bertambah gara-gara Kak Delon nggak maafin Jani." Delon tidak menggubris.

"Mmm... gimana kalau Jani lakuin sesuatu apa gitu biar Kak Delon maafin Jani?" Delon menoleh sekilas seraya mengernyit.

"Maksudnya?"

"Kak Delon terserah mau nyuruh Jani buat lakuin apa, asalkan Kak Delon maafin Jani," ujar Anjani.

"Berarti lo mau misal gue nyuruh lo jadi babu gue?"

Anjani langsung mengangguk. Delon menganga, demi apa gadis di sampingnya ini terlalu polos atau pura-pura polos sih? Delon jadi ingin bermain-main dengannya. Ia nampak berpikir lalu ide jahatnya muncul.

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang