Part 17: Dinner

299 29 14
                                    

Hai, jangan lupa tinggalkan jejaknya👇 kalau suka sama part ini
Happy reading°•°

"Kak Delon, bunganya cantik banget ya kek Jani. Ehehehe."

Delon memutar bola matanya malas lalu masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, Pah." Delon mencium tangan Pradana di ikuti Anjani.

"Wa'alaikumsalam, udah pulang?"

"Udah, pulang cepet karena gurunya rapat," jawab Anjani.

Pandangan Pradana beralih ke barang yang Anjani pegang di tangannya. "Wah banyak sekali, dari siapa Jan?"

"Kak Delon." Anjani menjawab dengan
senyum-senyum sendiri.

Pradana terkekeh kecil, "Papah nggak nyangka ternyata Putra papah bisa romantis juga," katanya sambil menepuk-nepuk pelan bahu Delon.

"Kak Delon lucu, Pah, bukan romantis. Masa bunga mawar nya di borong semua sekalian wadahnya. Kan kasihan yang nanti mau beli kehabisan," ucap Anjani lalu tertawa receh. Pradana ikut tertawa.

Delon mengembuskan napasnya mencoba sabar.

"Emangnya Delon bilang gimana saat ngasih bunga ke kamu?" tanya Pradana berlanjut.

"Tinggal nerima aja susah amat! Tadi gue kasihan sama penjualnya karena dagangannya masih banyak makanya gue borong." Anjani menirukan logat suara Delon. Pradana tertawa.

"Padahal Jani nggak minta di beliin bunga, Pah. Tapi kayaknya memang Kak Delon pengen ngasih bunga ke Jani biar Jani nggak ngambek lagi."

"Ngambek? Jani ngambek kenapa?" tanya Pradana.

"Eummm... Itu pah anu..."

"Gara-gara Delon bilang Jani kesurupan penunggu toilet." Delon langsung memotong ucapannya Anjani. Anjani mengerucutkan bibir.

"Ihh Kak Delon jangan ngomong gitu lagi, Jani kan jadi takut ke toilet sendirian."  Setelah mengatakan itu Anjani pergi ke kamarnya.

"Tunggu, Papah nggak ngerti. Emang tadi di sekolah ada masalah apa?"

Delon duduk di sofa.

"Delon juga bingung pah. Tiba-tiba Anjani terkunci di toilet sendirian terus yang lebih membingungkan lagi kuncinya nggak ada tapi dia bisa masuk. Jadi Delon dobrak pintunya biar Anjani bisa keluar."

"Kamu nggak tanya kenapa dia bisa terkunci? dia kan perempuan jujur pasti bakal jawab."

"Udah tanya, dia nggak jawab apa-apa malah nangis kaya orang ketakutan gitu."

"Eummm... Delon kamu coba ngajak Anjani pergi keluar biar dia bisa lupa soal kejadian itu. Anjani pasti trauma makanya nggak mau jawab. Sekalian kamu tanyain nanti."

Delon menghela napas. "Iya Pah."

***

Anjani masuk ke kamar dan menaruh bunga mawarnya di atas meja violet. Senyumnya terukir kala melihat kucing kesayangannya, Mochi, dengan segera ia langsung menggendong Mochi.

"Gimana, Chi? Udah mendingan belum?" tanyanya pada Mochi tentang sakit flu yang di deritanya tadi pagi.

"Mochi udah makan siang?" Tanyanya lagi saat melirik jam yang berdengker sudah pukul setengah sebelas siang.

"Obatnya udah diminum?"  Ini maksudnya obat waktu siang ya. Ya, sepeduli itu Anjani dengan Mochi. Namanya juga hewan kesayangan.

Kalian punya hewan peliharaan?

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang