Part 3: Sekolah Baru

830 56 174
                                    


Happy Reading

Anjani mengumpati dirinya sendiri. Bodoh Kenapa bisa dia tidur dengan posisi yang tidak elit sekali tadi malam bersama Delon di soffa ruang keluarga, yang berawal dari Anjani jatuh di atasnya dan berakhir malah dia ketiduran sampai pagi hari. Untung saja tidak ada yang melihatnya karena Anjani cepat-cepat bangun terlebih dahulu dan langsung ke kamar untuk beribadah dan bersih-bersih badan.

Selesai mandi, Anjani membuka lemarinya untuk mengambil baju namun tiba-tiba ponselnya berdering. Terpampang nama ibu di sana ia langsung mengangkatnya.

"Halo sayang!!!"

"Gimana hasil tadi malam?" Gurau Rena seraya cekikikan, membuat Anjani mengerucut.

"Hasil apa, Bu? Anjani nggak ngapa-ngapain. Terus ada apa ibu Telfon Anjani?"

Rena menghela napas,"Yaudah lupain. Jadi gini mulai hari ini kamu bakal masuk sekolah lagi."

Mata Anjani berbinar.

"Serius Bu?"

"Iya, tapi pindah sekolah. Kamu akan satu sekolah dengan Delon."

Anjani cengo.

"Jani nggak mau. Jani mau sekolah di kampung aja."

"Lho kenapa? Kan biar kamu sama Delon bareng terus dan makin deket. Lagipula sekolah Delon lebih bagus dari sekolah kamu sebelumnya. Ini amanat dari papahnya Delon lho. Kamu harus mau!"

"Tapi bu---"

Tut!

Anjani mengembungkan pipinya. Nggak papa deh sekolah bareng Kak Delon yang penting tetep sekolah! Ia pun bergegas mengambil baju seragam untuk sekolah. Selesai bersiap, ia langsung menuju dapur untuk membantu Bi Ina menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi, bi," sapanya ramah.

"Pagi non Jani," balas Bi Ina ikut ramah.

"Sini Jani bantuin ngoles roti."

"Eh nggak usah biar bibi aja. Lebih baik Non ngurus Den Delon. Bantu dia siap-siap, Non Jani kan udah jadi istrinya sekarang."

"Ngurus suami dapet pahala lho!" Seru Bi Ina seraya menyenggol lengan Anjani, Anjani manggut-manggut lalu pamit untuk menemui Delon. Bi Ina geleng-geleng sendiri dengan tingkah Anjani yang begitu lugu.

"Kak Delon," panggil Anjani pelan sampai di ambang pintu kamar. Terlihat Delon sedang bersiap di depan cermin. Anjani menghampiri Delon.

"Sini jani bantu masangin dasi."Delon langsung menepis tangan Anjani.

"Nggak usah. Gue bisa sendiri. Emangnya gue anak kecil apa."

"Mmm... Kak Delon tadi ibu telpon. Katanya Jani hari ini pindah ke sekolahnya Kak Delon, emang bener ya?" tanya Anjani memastikan.

"Kalau lo nggak mau Yaudah. Lo nggak usah sekolah," balas Delon nylekit. Anjani menggeleng.

"Anjani mau kok. Yaudah sekarang kita berangkat yuk, Kak," ajaknya

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang